02. Yian Mau Ikut

10.3K 1K 18
                                    

Sekarang hari sabtu. Mark dkk lagi di rumah Chenle yang super gede. Ya iyalah gede, wong Chenle holang kaya.

"Woy le, gede doang rumah gak ada makanannya?" emang gak punya malu nih si item. Udah numpang wifi-an, minta makan juga lagi.

"Tau le, bir apa bir," astagfirullah ini ya  si kudanil juga ikut-ikutan.

"Gayaan si curut minumnya bir! Minum susu aja masih keselek."

"Le, mak ama bapak lu mana?"

"Biasalah, working pastinya," yang ditanya siapa yang jawab siapa. Kalian pasti tau siapa dia.

"Ihh kalian ribet banget si! Gue lagi nyari tempat liburan yang enak nih. Bosen gue ke Swiss mulu. Pengen yang di Indonesia aja."

"Wehh mau kemana lu? Ikut kali kita, ya gak?!" biasa dah si kingkong yang ngomong. Selain Haechan sama Jaemin, pasti dia yang gak modal. Es kepal kemarin aja yang beliin si Mark. Boong banget dia bilang beli. Dasar kingkong HongKong.

Johnny yang abis dibacotin sama Taeil gara-gara tangannya yang pembawa masalah, kini hanya pasrah harus mengurus sawah milik neneknya Taeil yang luasnya berpuluh hektar.

Biasanya si yang ngerjain si Doyoung. Karena si Johnny yang gak ada terima kasihnya banget udah tinggal di rumah Taeil eh malah bikin masalah juga, dia.

"AH, ELAH!! CAPEK KALI AKU!! KALO BUKAN KARENA BAPAK SAMA EMAK YANG NYURUH AKU TINGGAL SAMA SI OYONG, DAH OGAH AKU DI SINI!!"

"AKHHHH!!" dengan sisa tenaga yang ia miliki, Johnny menggarap sawah yang tinggal sepetak lagi, sedangkan Doyoung hanya ketawa ngakak ngeliat Johnny yang menggantikan pekerjaannya. Emang temen laknat dia.

Terdengar suara teriakan seorang wanita yang kira-kira berumur 20 tahunan. "BANG!! ABANG!! GECE BANGUN LU!! WOYY!!"

Ya yang namanya kebo mah, gak mempan kalo cuma diteriakin. Perlu tindakan lanjut kayaknya.

PAK!!

TAK!!

GEDUBRAK!!

Alhasil Ten yang malang bangun dengan badan yang encok karena jatuh dari keranjang setinggi 10 meter.g

"Awhh.. Awh!! Ihh adek, kamu apa-apaan si!! Liat nih, abang Ten yang tampan ini jadi terjatuh dan tak bisa bangkit lagi!!" Yeh kutil gajah, dia malah nyanyi. Belum aja lu digebuk lagi sama singa betina yang satu itu.

"BANGUN GAK LU, BANG!! CEPETAN SIAP-SIAP SONO!! BANG GANTENG ehh BANG TAEYONG SAMA BANG ATUY DAH DATENG NOH!!"

Iya nih guys, jadi tuh ya mereka mau pergi gitu. Katanya mau menetralkan pikiran dari buku-buku dan pelajaran kuliah mereka masing-masing.

Meski mereka bertiga tidak satu jurusan, tapi kedekatan tidak dapat dipungkiri. Bahkan mereka kemana-mana selalu bareng-bareng. Tapi meski begitu, mereka memiliki kepribadian yang jauh berbeda.

"Win, kamu udah siap??" tanya Jungwoo yang baru saja sampai dan mendudukkan bokongnya di kasur milik Winwin.

"Udah kok, bentar lagi. Eh iya, bang Jaenem di mana ya??" Winwin yang lagi memasuki baju-bajunya, kini berhenti dan bingung sendiri di manakah keberadaan Jaehyun sekarang??

"Bukannya dia lagi di kamar mandi? Tuh pintu kamar mandinya ketutup," kata Jungwoo sambil nunjuk pintu kamar mandi yang tertutup.

Winwin menepuk jidatnya, "Oh iya, aku lupa!!" aduh Winwin, untung kamu ganteng ya:)

Kun yang sudah beres dengan barang-barangnya kini hendak pamit ke mama dan adiknya.

"Ma, Kun berangkat dulu ya," dan dia cium tangan mama tersayangnya.

"Totoh!! Ian uga mau itut!!" rengek Yian, adik perempuan kesayangan Kun.

Kun mensejajarkan dirinya. Jongkok di depan adik kecilnya, "Yian jangan ikut ya, kokoh ada urusan di sana. Nanti pulangnya kokoh beliin oleh-oleh deh," janji Kun dengan suara selembut mungkin sambil mengelus rambut adiknya. Aduhhh author jadi mau di elus juga bang:(

"Ndak au!! Ian aunya itut totoh Kun!! Ian itut ya, toh?!" rengek Yian, masang wajah memelas.

Kun yang melihat wajah imut author/eh? (disambit readers)

Kun yang melihat wajah imut Yian yang mengerucutkan bibirnya, merasa gak enak harus meninggalkan adik tersayangnya.

"Yian, kokohkan pergi ke Jawa bukan untuk liburan. Ia harus menyelesaikan pekerjaannya di sana. Nanti kalau kokoh dimarahin sama bosnya bagaimana?? Emang Yian mau kokoh dimarahi??" untunglah ada seorang Ny. Xie a.k.a mamanya Kun dan Yian yang berhasil membujuk anak bungsunya itu.

Yian masih mengerucutkan bibirnya, kini menatap kokohnya dan menyium pipi kokohnya,"Tapi tanti angan uang ama-ama ya, toh?!" Kun yang melihat tingkah manis adiknya, hanya tersenyum sambil mengangguk. Sebelum benar-benar pergi, ia mencium serta mencubit gemas pipi gembul Yian.

Tbc

Sudah direvisi
05-09-2019

ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang