"Tau gak si lo, lo pada tentang cerita penginapan yang kemarin kita tempati?" tanya Jaemin yang lagi ngumpul bareng Renjun, Lucas, Mark, Jisung, Chenle, Haechan dan Jeno. Mereka semua sedang rebahan di atas tikar yang dibawa Kun, padahal mentari sudah terbenam sejak tadi.
"Para penghuninya hilang?" tebak Haechan dan Jaemin mengangguk kuat.
"Iya!! Dan lebih parahnya, mer—"
"Mereka ilang sampai sekarang belum ada yang tau di mana keadaan mereka," tebak Haechan lagi memasang wajah datarnya. "Lo udah pernah bilang, btw," lanjutnya. Memejamkan mata saat kedua kelopak matanya tidak sanggup terjaga dan ia lebih memilih tidur dari pada mendengar cerita Jaemin yang sudah pernah ia dengar.
Jaemin memasang wajah bingung, "Kok elu udah tau si cerita itu? Gak seru ah, padahal gue mau jelasin secara rinci.." Jaemin mempoutkan bibirnya merasa kecewa dengan tanggapan Haechan. Anak itu selalu lebih tau.
"Bukannya bang Jaemin udah cerita ya?" tanya Chenle dan tidak lama kemudian diangguki oleh Jisung.
"Iya apa? Ahh, iya gue lupa.. Tapi btw, gue tau secara rinci dooong sekarang!!" semangat Jaemin.
"Apa?" tanya Mark antara mau dengar dan tidak.
Di antara kedelapan anak itu, hanya Haechan dan Lucas saja yang sudah tidur. Sedangkan yang lain masih terjaga, belum bisa menutup mata.
"Jadi tuh, tahun lalu pernah ada 6 cowok dan 4 cewek yang menempati penginapan itu. Kalo gak salah si namanya Daniel, Hyunjin, Jae, Vernon, Kevin, Hansol. Sedangkan yang ceweknya Yeeun, Sejeong, Irene, dan Kristal."
"Mereka itu satu universitas yang kebetulan satu jurusan. Pada saat itu, mereka ada tugas untuk buat makalah yang modelan.. Apa gitu deh gue gak tau. Intinya karena itu mereka nginap di sana dan menyewa tempat itu."
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.45 bahkan Joni dan Doyoung sudah kembali sejak 15 menit lalu. Saat mendengar nada bicara Jaemin yang mulai serius, semua merapat dan memasang telinga baik-baik mendengarkannya.
"Kalian masih inget gak sih, pas bang Lucas mimpi basah dan sebelumnya dia bilang, dia ngeliat mayat di gudang?"
Semua mengangguk. Mereka masih mengingat betul saat Lucas lari dengan membawa tempat sampah di tangannya dan berlari seperti orang yang dikejar hantu, dan keesokannya Lucas teriak histeris menceritakan mimpinya yang ada sangkut pautnya sama sosok mayat yang ia lihat.
"Jadi tuh ya, pas mereka bersep—"
"Kok lu bisa tau si, Na?" tanya Renjun memotong ucapan Jaemin.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Jaemin tersenyum lebar hingga terlihat jelas gigi-gigi besarnya. "Gue gak sengaja ngeliat map mereka di atas meja salah satu kamar yang berada di sana," jujurnya dan tersenyum tanpa dosa.
Jeno mengerutkan keningnya, "Gak sopan lo buka-buka sesuatu yang bukan punya lo. Nanti kalo yang punya marah gimana?" hardik Jeno dan beberapa di antaranya menyetujui ucapan anak itu.
"Hm.. Ya lagiankan gue gak sengaja juga bukanya," kekeuh Jaemin dengan nada canggung. Ada benarnya yang diucapkan Jeno, pikir Jaemin.
"Yaudah lanjut, lagiankan yang punya juga gak tau ada di mana, dan kita juga udah gak nginep di sana lagi," lerai Mark yang mulai mengantuk. Ia tak ingin menghabiskan waktu untuk mendengarkan perdebatan kedua temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸
Teen Fiction[TAMAT] "We all ready to definition!!" Sekumpulan remaja dari berbagai daerah yang dipertemukan di sebuah Vila. Tampang dengan asli tidak menutup kemungkinan untuk mereka takut kepada hantu. Sebuah pertemuan yang tidak sengaja itu pun mulai diputus...