Toyuta dengan Kun anta, rupa-rupanya memiliki kepribadian 360° berbeda. Yang satu Quran di bawa, yang satu hp yang di bawa.
Yang satu melantunkan ayat suci, yang satu melantunkan desahan.
Astagfirullah nackhal ya kamu yuta! (─‿─)
Contohnya seperti sekarang ini. Ternyata rumah mereka tidak terlalu jauh gaes, cuma beda gang doang. Kun di gang selamet, Yuta di gang kebocoran.
Kun yang sudah rapih mengenakan peci, sarung dan baju kokoh, siap akan mengikuti sholat Jum'at. Rencananya dia akan kerumah Yuta terlebih dahulu. Lebih tepatnya, Kostan Yuta.
Di perjalanan, semua orang yang melihatnya gak ada satu pun yang gak senyum ke dia. Bahkan banyak dari mereka yang nyapa Kun. Ya iyalah, siapa si yang gak bakal senyum saat lihat cowok ganteng pake baju kokoh, sarung, dan peci? Ustajah yang masih muda aja sampe khilaf. Astagfirullah.
"Assalamualaikum. Eh, Kun, mau kemana?" tanya ustajah Fitri.
Kun yang disapa tersenyum manis ke arah bu ustajah, "Waalaikumussalam. Eh Fitri. Saya mau sholat Jum'at, tapi sebelum itu saya mau ke kostan Yuta dulu, Fit," katanya yang pandangannya tak lepas dari sosok perempuan muda yang sudah menjadi ustajah.
Setelahnya, mereka berdua sama sama menggumamkan Astagfirullah setelah menyadari pandangan mereka satu sama lain.
"A-ah, yaudah, saya duluan ya," kata bu ustajah Fitri.
Kun mengangguk, "Hati-hati ya Fit," kata Kun.
Ustajah Fitri mengangguk dan siap berjalan melangkah maju, tapi rupa-rupanya Kun menahannya. Tidak. Tidak menahan dengan cara menggenggam tangan. Hanya berkata, "Fit!" panggil Kun dengan nada cukup kencang.
Ustajah Fitri menoleh. Dahinya berkerut menatap Kun. "Ya?" tanyanya.
Kun dengan senyum mautnya mengatakan, "Jika ada yang godain kamu di jalan, minta bantuan Allah. Niscaya Allah akan membantu kamu. Sekalinya ada aku di sana, jangan sekali-kali kamu minta bantuan aku," Kun menjeda terlebih dahulu ucapannya yang justru membuat fitri tambah bingung.
"Karena aku yakin, aku tidak akan membantu kamu. Aku terlalu lemah melawan mereka. Apalagi, melihat senyum manismu seperti saat ini. Jantungku berdetak tak karuan, aku lemah jika berhadapan denganmu."
Sabar. Sabar. Kun gak gombal kok itu. Enggak. Dia gak gombal. Dia cuma BUCIN BANGSAT. Astagfirullah.
AJXHSIWNJAKA!! Kan, jadinya aku yang baper:( maap, jomblo gini nih.
Ustajah Fitri tersenyum dan menggelengkan kepala secara bersamaan. Dia kira Kun itu orang yang tidak pandai meggombal, ternyata dia salah. Rasanya, hatinya berbunga bunga karena Kun.
•
"Hssshhh hmmm ahhhh"
WOY BANGSUL SUARA APAAN TUH? Astagfirullah -Kun.
Yuta itu kost di rumahnya Haechan. Sebelumnya dia udah nanya ibu kost aka mamanya Haechan aka bu Rere, katanya Yuta ada di kamarnya. Kalo Haechan katanya mah lagi ke rumah Mark. Biasa bucin.
Astagfirullah gak kok gak. Ini cerita normal.
Bucinnya itu maksudnya ke tetangganya Mark. Si eneng Amanda yang jualan cilok di sekolah. Waduhh borrr tuh anak meski gak cakep-cakep banget, tapi bikin ornag nyaman. Duh, Haechan sama Mark kan gak mandang fisik. Mereka lebih suka kepribadian orang itu, bukan fisiklah hal utamanya.
"Shhhh Nunggg ahhhh nunggsss"
"Astagfirullah nih anak, bukannya sholat malah aneh aneh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸
Teen Fiction[TAMAT] "We all ready to definition!!" Sekumpulan remaja dari berbagai daerah yang dipertemukan di sebuah Vila. Tampang dengan asli tidak menutup kemungkinan untuk mereka takut kepada hantu. Sebuah pertemuan yang tidak sengaja itu pun mulai diputus...