Tengkorak..
Tengkorak...
Tengkorak manusia..
Tengkor—What the..
"AHHHHHHH!!"
Untuk beberapa detik akhirnya semua serempak teriak saat mereka melihat tengkorak yang ditunjuk Chenle. Sedangkan sih bocah kelewat kaya itu mah santuy aja, orang dia mah kagetnya udah tadi pas pertama kali liat, ngapain kaget lagi, yekan?
"Gi, gi, gi, gi, gi—"
"Hah? Gi, apaan bang? Gigi?"
Yuta menggeleng sambil menunjuk ke arah tengkorak tersebut. "Bu, bukan! I, it, it—"
"Bang, kalo lo mau nonton film IT, jangan di sini. Inget bang, kita lagi ke sesat ini." Lagi-lagi Chenle nyautin—ya karena dia doang yang tidak dalam kondisi terkejut, tidak seperti yang lainnya (pada mangap sangking syoknya).
Muka Yuta seketika berubah merah padam. Taeyong yang emang udah kenal Yuta luar dalem (sampe ke aset tuh anak) langsung nenangin Yuta dengan mengusap pundaknya. "Sabar~ sabar~ dia masih anak kecil~" kata Taeyong mencoba menenangkan si made in Jepang.
"Fiuhh.. Bakar tuh lele boleh gak si?!" kesal Yuta menunjuk Chenle.
"Ha? Bakar lele? CHENLE MAU!! Mana bang lelenya? Mana!!! Sini biar lele yang bakar!!" pekik Chenle dengan mata berbinar.
'Lele makan lele lu, dasar anak mujaer!' batin Yuta memanas, namun masih coba bersabar, padahal tanganya udah mengepal pengen bogem sih Chenle.
"Kas, you coba cek Kas! You kan so bigger than kita Kas!" ini Mark yang dorong-dorong badan Lucas, sedangkan tuh anak yang di dorong masih syok belum bisa mencerna perkataan Mark. Mark masih tetep dorong Lucas, sampai akhirnya tuh anak jatuh tepat di depan tengkorak dengan tidak elitnya.
Bughh!!
Dentuman jatuhnya badan Lucas yang tidak bisa di bilang kecil ituterdengar keras, sampai pada akhirnya mereka semua terhenti dari keterkejutannya. Heran. Padahal cuma tengkorak. Bahkan di laboratorium yang berada di rumah Chenle, banyak banget macem-macem tengkorak. Ada tengkorak beruk, kambing, semut, kerbau, bahkan tengkorak unta yang dia dapatkan saat Idul Adha pun ada.
Omong-omong, untuk tengkorak beruk, Chenle dapatkan saat sedang holiday di sebuah pulau yang sudah ia booking. Entahlah bagaimana secara rincinya ia dapatkan tuh tengkorak. Hanya Tuhan, Chenle dan keluarganya yang tahu.
"Awhhhh.. Astagfirullah banget emang Mark kam—"
"Don't touch me!"
Eh?!
Tunggu. Yang biasanya ngomong bahasa Inggris itu Mark dan sesekali Lucas juga. Tapi, itu udah pasti bukan Lucas, karena apa?, Karena perkataan Lucas di potong oleh 'suara itu'.
Mark?
Bocah itu aja bingung plus kaget. Setau dia, semuanya pada kagak bisa bahasa Inggris. Apalagi Haechan sama Jeno. Setiap ulangan bahasa Inggris dapetnya jisamsu mulu. Syukur-syukur dapat 6 udah alhamdulillah mereka.
"Gue kan gak nyentuh lu, Mark?!" pekim Lucas penuh penekanan. Entah kenapa menurut dia, kata 'touch me' membuat bulu kuduknya meremang.
Tau kan apa maksudnya?
Apa perlu Lucas praktekkan? 🌚"Bukan Mark!" Jaehyun meninggikan suaranya dengan sedikit gemetar di akhir kata.
Semua menatap ke arah Jaehyun yang terlihat begitu ketakutan. Matanya tak berkedip barang sedetik pun—masih menatap ke arah yang sama. Tubuh besarnya gemetar, membuat siapa daja yang melihat siap menyemburkan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸
Teen Fiction[TAMAT] "We all ready to definition!!" Sekumpulan remaja dari berbagai daerah yang dipertemukan di sebuah Vila. Tampang dengan asli tidak menutup kemungkinan untuk mereka takut kepada hantu. Sebuah pertemuan yang tidak sengaja itu pun mulai diputus...