23. MasyaAllah

3.5K 546 52
                                    

23.46
Sejak kejadian Lucas tak sadarkan diri, sebagian masih terjaga, takut terjadi sesuatu lagi sama mereka. Cukup Lucas saja yang pingsan, dan jangan yang lain ikut-ikutan pingsan.

"Lucas tuh pingsan apa mati sih?" tanya Doyoung yang sedang menjaga anak itu bersama Johnny, Taeil, Kun, dan Ten.

"Dia cuma pingsan," kata Kun.

"Jangan-jangan nih anak cuma tidur, ya?" Curiga Taeil menyipitkan matanya. Padahal matanya gak lebih besar dari mata Susan, boneka legendaris tahun 2000-an.

"Napas, dia, jadi tak mungkin mati," ujar Johnny yang masing strong dengan gagahnya menjaga Lucas.

"Tapi udah hampir setengah jam dia kagak bangun-bangun," khawatir Ten.

Iya, sebenarnya mereka khawatir sama Lucas. Selain khawatir, mereka juga takut si Lucas bangun-bangun jadi sawan. Kan serem.

Menit berganti menit, binatang malam pun mulai melancaran aksinya. Kelelawar berterbangan ke sana-kemari yang mana membuat Doyoung yang masih terjaga meringis ngeri. Johnny yang beberapa menit lalu masih gagah menjaga Lucas, eh kini dia malah sudah terlelap duluan di samping Lucas. Emang dasar Tulang Joni.

Anak-anak yang berjaga ditugaskan untuk di luar. Sedangkan anak-anak di bawah umur lainnya sudah tidur nyenyak bersama dengan Johnny, Taeyong dan Yuta yang ikut-ikutan tidur.

"Kak, dingin.." kata Winwin memeluk tubuhnya sendiri agar memberi sedikit kehangatan.

Jaehyun yang lebih tua darinya dan sekaligus berada di sampingnya, menyadari Winwin yang kedinginan dan mengeluh, melihat dan berkata, "Lu masuk aja gih ke mobil. Atau kalo kagak lu ambil jaket atau apaan kek, sono." Saran Jaehyun dengan logat betawinya yang kental, sekental ingusnya Jisung. Iwh.

Winwin ngangguk sebelum akhirnya ia berlalu dan masuk ke dalam mobil untuk mengambil jaket atau apapun untuk membuat tubuhnya terasa lebih hangat.

Udara di pegunungan memang dapat dibilang dingin dan sejuk. Sebagian dari mereka yang tinggal di kota, mungkin jarang atau bahkan tidak pernah lagi merasakan dingin dan sejuknya udara di pegunungan yang masih asri seperti di sini.

Ten yang badannya kecil, menyender di bahu Jungwoo yang badannya lebih besar darinya dengan kepala mereka yang bertemu sebagai penompang.

"Hwamm.. Kok gue ngantuk, ya?" kata Ten sambil menutup mulutnya.

Jungwoo mengangguk menyetujui. "Jungwoo juga ngantuk," katanya kemudian.

Jaehyun menghela napas. Apa cuma dia doang di sini yang benar-benar lelaki jantan? Baru juga jam 12 malem, masa udah ngantuk aja semuanya? Payah, ah.

"Yaudah kalian tidur aja biar gua yang ngawasin kalian," kata Jaehyun dengan senang hati. Toh dia sudah sering tidur larut gara-gara ngedrakor. Jangankan tidur larut, gak tidur sampe 2 hari aja pernah dia. 2 hari loh ya, dia gak mau sampe 3 hari lebih. Nanti ada lagi kasus cogan dari bekasi mati di kosan gara-gara ngedrakor 3 hari tanpa henti. Kan gak lucu.

Karena emang pada nyatanya mereka semua ngantuk—selain Jaehyun, tentunya—mereka langsung pada pules. Tidur ditiker yang menghadap langsung sang rembulan, bukanlah hal yang buruk.

Jaehyun mengeluarkan ponsel genggam miliknya. Mendengarkan musik menggunakan earphone agar tidak membosankan. Jaehyun itu tipe orang yang tidak terlalu suka game, selain game hago (werewolf) katanya, kalo jadi werewolf itu enak. Bisa berkuasa. Dia si pengen jadi werewolf/serigala dan mungkin dengan—Yuta, Johnny, dan Taeyong sebagai serigala juga. Doyoung, Renjun dan Kun sebagai penyihir. Mark, Lucas dan Jeno sebagai pemburu. Dan sisanya warga yang akan mati dimakan oleh serigala. Ah! Memikirkan itu Jaehyun jadi ada niatan untuk berburu.


"Stok makanan udah pengen abis, kan? Besok dah gue ajak Yuta, Johnny sama Taeyong, berburu apaan kek gitu. Untung-untung ketemu pedesaan biar sekalian numpang tinggal sementara," gumamnya.

Woo Woo
Krikk Krikk
Wusshh Wusshh

Suara-suara binatang malam menemani Jaehyun yang masih terjaga sendirian. Sesekali mata tajamnya melihat ke sana-kemari memastikan agar semua aman. Sebenarnya, di antara mereka bertiga yang tidak takut akan hal apapun—selain Tuhan dan orangtua mereka— cuma dia, Yuta dan Johnny. Dia masih bingung sama Taeyong. Satu sisi Taeyong cowok banget, tapi kalo lagi sama Ten dia langsung berubah 180° gak kayak cowok banget. Entahlah, Jaehyun bingung.


"Kalo tuh setan dateng lagi terus ganggu Lucas atau yang lainnya, gua botakin pala dia!" Hey! Tolong ingatkan Jaehyun bahwa saat Lucas diikuti setan, Jaehyun tidak segera monolongnya dan hanya menontonnya saja.

02.56
Tidak terasa mentari sudah akan menampakkan wujudnya. Dan baru saat inilah Jaehyun mulai merasa ngantuk. Bisa saja nanti pukul 12 siang ia baru bangun, dan tolong ingatkan ke semuanya jangan ada yang memprotesnya. Hey! Dia sudah rela begadang demi menjaga mereka.

"Yaampun!! Itu si Enwu ya dapet penghargaan di RNCT!! Ahhh, sayangnya gue gak liat nih!! Oh my god! GUA PENGEN LIAT ENWUUU!! HUHUUU!!"

Mereka yang berada di dekat Jaehyun, mendengar Jaehyun teriak dimenjelang subuh terlonjak kaget dengan tidak elitnya. Bahkan Ten yang tiduran di pahanya Taeil harus merelakan kepalanya terbentur dinginnya tanah yang meskipun sudah terbalut tikar.

"A, awhh!" ringis Ten.

"Kamu kenapa?" tanya Kun sembari mengusak-usak matanya.

Jaehyun menutup mulutnya, lalu tersenyum lebar memperlihatkan gigi gigi ratanya. "Hehe.. Sori-sori kelepasan," katanya menyengir tanpa dosa.


Jungwoo melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 03.00. Ia segera bangkit dan membuat semua mengerutkan dahi, karena langit masih sangat gelap.

"Mau kemana kamu?" tanya Taeil.

Jungwoo menunjukkan jam tangannya, "Sholat tahajud," katanya sambil tersenyum lalu pergi ke dalam mobil membangunkan Jeno yang memang kemarin menitip pesan agar dibangunkan untuk sholat tahajud juga.

Semua tertegun melihat anak satu itu yang keluar mobil diikuti Jeno di belakangnya. "Kita mau cari mata air dulu, ya?" kata Jungwoo yang diberi anggukan oleh yang lainnya.

"MasyaAllah," ujar mereka semua serentak.

Bersambung..

Thank you yang udah mau nunggu cerita ini, tapi aku cuma mau bilang jangan terlalu berharap banyak sama work yang satu ini hehe

ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang