16. Ketukan Pintu

3.9K 609 18
                                    

Waktu menunjukkan pukul 01.25. Semua sedang tidur dengan lelapnya, namun ada sesuatu yang berbeda disalah satu kamar.

Lucas, orang yang biasanya kalo tidur lama, makan banyak, bawel banget, sekarang dia sedang termenung di tengah redupnya pencahayaan dari ponselnya.

Anak satu ini katanya gak bisa tidur. Setiap dia tidur masih terus kebayang sama wajah mayat yang katanya ada di gudang dan di mimpi dia.

Begitu menyeramkan!! Rrrhhh...

"Hufhhh.." helaan nafas panjang terdengar disalah satu tempat tidur berukuran single di pojok kamar. Ya, siapa lagi jika bukan Lucas.

Merasa bosan dan tidak bisa memejamkan matanya, Lucas bangkit dari tempat tidurnya dan hendak keluar kamar dengan penerangan dari senter ponselnya saja.

Ia sengaja memelankan langkah agar tidak mengganggu kedua teman sekamarnya, Mark dan Kun.

Krekkk..

Terdengar jelas suara pintu tua itu dibuka. Lucas melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mencari camilan yang mungkin bisa menganjal perutnya agar tidak lapar.

Krekkk..

Lagi-lagi suara itu mengganggu pendengaran Lucas. Mengapa begitu menyeramkan suara pintu, laci, dan lemari kayu di rumah ini?

"Halah tai! Gak ada makanan, kambing!" kesal anak itu dengan menutup keras laci kayu di sana.

BRUKK!!!

Lucas terlonjak kaget. Perasaan dua detik yang lalu dia membanting pintu laci penyimpanan makanan, loh ini kenapa setelah tiga detik baru terdengar suara yang begitu keras? Oh, bahkan itu bukan suara dari laci di depannya.

Glekk..

Lucas menelan susah payah salivanya. Di gelapnya Vila ini, tiba-tiba ada suara gaduh di belakang dirinya. Karena tingkat parno Lucas sangat besar akan hantu. Bukannya ngambil sapu (siapa tau aja 'kan itu maling) lah tuh anak malah ngambil garpu. Kan ga ada gunanya.

Trap.. Trap..

Langkah kaki Lucas yang panjang, terpaksa harus ia pendekkan, karena dia masih mau melangkah maju bukan berhenti gara-gara diterkam hantu.

Trap.. Tra..
BUGHH.. BUGHH.. BUGHH..

Bulu kuduk Lucas mulai meremang. Entah kenapa ada yang aneh di lehernya. Namun, saat ia berbalik, Lucas tidak menemukan siapa pun di belakangnya.

BUGHH.. BUGHH.. BUGHH..
Kriieettt..

Lucas lagi-lagi menelan salivanya, bukan karena haus, tapi karena takut. "Njir..gue harus berani!" gumamnya dalam hati.

Trapp..trapp..

Detak jantung Lucas berpacu sangat kencang melebihi kencangnya siput di film turbo. "Yakin Cas, itu bukan tuyul. Palingan itu kucing lagi nikah."

Dengan langkah ragu, Lucas berjalan menuju asal suara, namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya, "Loh, bukannya kucing itu kawin ya? Kok nikah si! Dasar ga jelas.." gumamnya dalam hati. Padahalkan yang gak jelas dia ya?

Langkah Lucas semakin dekat dengan suara ribut di sana. Bahkan suara tersebut makin terdengar nyaring ditelinga besarnya.

Bughhh.. Bughhh.. Bughhh..

Dengan keberanian yang segede upilnya, mau gak mau dia harus mendekatkan diri kearah suara—

Lama njing_- —author

ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang