24. Makan Ikan

3.2K 507 11
                                    

Mentari sudah bersinar menerangi bumi. Ayam jantan berkokok diiringi suara-suara burung menyambut pagi ke delapanbelas anak yang masih dalam kondisi mengenaskan.

Eiy, bagaimana tidak mengenaskan?
Bermalam di mobil dengan sebagian di tikar yang digelar menghadap langsung sang rembulan, salah satu ban mobil milik Winwin bocor, stok makanan sudah menipis, dan sekarang— mereka bingung ingin mandi dimana! Tidak. Tidak. Bukan mereka. Tapi hanya— sebagian dari mereka.

"Yaelah, mandi aja sih di pinggir sungai tempat Jungwoo sama Jeno ambil aer wudhu," kata Yuta kepada Ten yang mengerucutkan bibirnya. Pengen rasanya Yuta tarik tuh bibir pake tang miliknya.

Ten menggelengkan kepalanya, "Ga. Ga. Ga. Nanti pas gua mandi lu ngintip atau yang lebih parahnya nanti yang lain ikut ngintip juga! Kan elu mesum orangnya!" kata Ten melipat kedua tangannya di depan dada.

Yuta menyipitkan matanya dengan ekspresi datar, "Yaelah kutil dugong! Kalo elu eneng Yura yang anuannya gede, baru dah gua intip. Lah punya lu datar aja pake gayaan malu-malu anjing!"

Ten yang kesal, menggeplak kepala Yuta cukup kencang, "Eh bangke! Gua juga tau gua tepos! Gua cowok anjing!"

"Nah itu lu tau, njing. Jadi jangan kepedean. Lagipula siapa yang mau ngintip elu yang barungnya masih gedean punya si Jeno yang mas—"

Maap, ini anjing kenapa anjing-anjingan, ya??

Ten yang semakin kesal dengan Yuta, langsung memukul Yuta habis-habisan. Dimulai dari palanya yang digeplak pake sepatu Ten, mukanya yang abis dijejelin sama sepatu yang kotor, sampai di mana Ten mukul Yuta sampai tersungkur.

"Anjing! Sakit tolol!" Yuta dengan tatapan tajamnya.

"Lu yang anjing omongannya!" kata Ten tak kalah tajam, tatapan matanya ke arah Yuta.

Haechan yang lewat bersama Jisung dan Chenle, menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya berkata, "Anjing teriak anjing lu pada," dan mereka pergi menyusul teman-temannya yang lain— Jeno, Renjun, Jaemin, Lucas dan Mark.

Di sungai yang mengalir tidak terlalu deras, terlihat beberapa pemuda yang sedang bermain air dengan riangnya. Sebut saja pemuda itu— Bejo dan Bambang.

Gak deh. Lucas dan Mark.

Tujuan awal mereka adalah menangkap ikan yang diperintahkan oleh Jaehyun dan Johnny. Namun, Lucas yang emang anaknya rada-rada—ngeselin maksudnya—malah nyipratin air ke Mark sampai Mark basah kuyub.

"Astagfirullah, Cas! Baju gua basah semua anjir!" pekik Mark bercoba sabar.

"Whahahaha.. Yaelah kena aer ini, bukan api," tawa Lucas menggelegar.

Tak lama, Jeno, Renjun, Doyoung, Jungwoo, Jaemin, dan Taeil datang membawa pakaian mereka masing-masing. Bahkan di tangan Renjun dan Jungwoo, terdapat sikat gigi, sampo, dan sabun. Tentu hal itu membuat Mark dan Lucas mengerutkan dahinya bingung.

"Mereka mau ngapain?" tanya Mark.

"Mau nangkep ubur-ubur kayaknya," kata Lucas yang diangguki oleh Mark.

Siapa saja, tolong sadarkan Mark bahwa perkataan Lucas itu hanyalah perkataan bodoh yang dikeluarkan secara gamblang.

"Wehh!! Gak ada yang bakal ngeliat'kan, ya?" Doyoung memutar matanya ke penjuru arah, memastikan sekitarnya.

"Ada," ini Jeno.

"Kita! Haha!" pekik Renjun. Mereka berdua ngakak, Doyoung senyum kecut. Cukup sabar dia mah sama modelan dua anoa kayak mereka.

Doyoung menghela napas, "Terah lu dah, nak konda!"

Secara bergilir, akhirnya mereka semua sudah selesai mandi di sungai yang jernih. Jika sungainya tiba-tiba butek dan ikan tiba-tiba mati, salahkan Lucas dan Haechan yang kencing dan kentut di sana.

Saat sedang mandi, Lucas, Mark, Haechan, Renjun—dan pokoknya Lucas and the geng, bermain tangkap ikan yang paling banyak.

Bisa ditebak siapa yang mendapatkan ikan paling banyak dengan total 15 ikan.
Mari kita lihat urutannya;

Lucas : 15
Haechan : 14
Jeno : 13
Mark : 9
Jisung : 6
Chenle : 3
Renjun : 1
Jaemin : 1

Awalnya cuma iseng-iseng aja. Tapi pas Doyoung tau mereka dapat ikan banyak, sama dia langsung disuruh bawa semua ikannya ke tempat mereka menghentikan mobilnya. Sesampainya di tempat kumpul, mereka langsung bakar-bakar ikan. Menikmati sarapan pagi mereka dengan ikan bakar tangkapan mereka sendiri. Ralat. Tangkapan anak-anak pea—kalo kata Yuta.

"Mantul! Ahhh, gue kenyang!!"

Bersambung

Double update, jangan? :')

ᴾᵉʳᵗᵉᵐᵘᵃⁿ ᵀᵉʳˡᵃʳᵃⁿᵍ || ᵒᵗ¹⁸ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang