Bagian Yang Terlupa

46 3 0
                                    

Kamu..
Membuat aku lupa dengan sebuah kepedihan yang menyisak..

Kamu..
Melukis dunia ku tentang kamu..

Dibait ceritaku
Ada hal yang ku lupakan tentang seseuatu yang menebar luka..

"Waaa.. Diam diam ternyata.."
"Makan dalam ya cuy.." tak hentinya kata kata itu ku dengar di setiap perjalanan.

"kenapa ran" ucap Al dengan melihat ke arah ku sambil memberhentikan motornya di depan sekolahku.

"Itu di jadikan yang keberapa? Udah tidur bareng fikri, eeh jalan lagi sama  cowok" sahut seorang pria yang berjalan menuju kami.

Tassstt!!
Terdengar suara keras yang mengejutkan.
Al melempar tasnya kearah laki laki tadi dan memakinya dengan suara yang kasar.

Aku terkejut dengan sikap Al
Aku langsung menariknya ke satu sisi sekolah.
Ku jelaskan semuanya kepada Al.

Dan Al tersenyum kepadaku, "ya ela, banyak banget fans lo ran. Lo diam salah lo ngelakuin sesuatu langsung di kritik, enak banget sih lo" Al mengacak ngacak rambutku.

Setelah itu, Al permisi pada ku untuk ke kamar mandi di dalam sekolah ku, Al menyuruhku untuk kembali langsung ke kelas dan aku menurutinnya.

•••

Aku menuju kelas agak lama karena guru ku meminta tolong untuk mengutip sampah yang berterbangan di halaman.

Saat aku berada beberapa meter dari kelas tampak dara dan fikri baru masuk ke kelas dan kelas seperti ricuh.

Deg!..

Deg!..

Deg!..

Jantungku berdegup kencang, seperti akan ada yang terjadi padaku.

Saat aku masuk kedalam kelas..

Sekilas kelas terdengar begitu hening..

"apa yang terjadi.." aku bertanya tanya dalam hati

Tiba tiba dara mendatangi ku dan memelukku, dia menangis dan meminta maaf. "Aku jahat ran, padahal kamu tidak menggangu ku tapi aku yang telah membuat berita yang menjatuhkanmu.."seduhan air matanya membuat aku tidak tega terhadapnya.

"Aku cemburu ran, kamu tidak berbuat apapun teman teman memperhatikan mu bahkan guru guru juga sedangkan aku yang susah payah cari perhatian mereka tidak ada yang memperdulikanku"sambung dara menatapku.

"Maaf.. Kalau aku membuat kamu cemburu dar"hanya itu yang mampu aku katakan.

Kalau boleh jujur aku sangat kecewa.
Seorang dara yang aku kira baik dan ramah memendam dendam cemburu sampai segininya padaku tapi melihat air matanya dara yang tulus, aku hanya bisa mencoba memaafkan.

Dara keluar untuk membersihkan mukanya.

Aku merasa sedikit aneh dengan hitungan hari dara bisa berubah dan teman teman ku tidak ada yang mengolok ngolok ku lagi sepertinya mereka terkena sesuatu yang membuat mereka sadar dan dekat denganku

Hufftt! syukurlah hidupku berjalan dengan baik kembali..

MENGAGUMIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang