Kami ke suatu tempat yang sama sekali belum pernah ku datangi sebelumnya..
Di setiap jalan ada banyak pohon yang daunnya berterbangan, membuat pemandangan sejuk seperti taman kecil..Dan tidak beberapa lama kemudian sampailah kami di suatu toko tersendiri yang sepertinya pengunjungnya sangat sepi..
Di depan toko tersebut terdapat satu tulisan yang membuat aku terkejut bahagia..
"Ice cream!" teriak ku dalam hati, sembari keluar dari mobil dengan girang seperti anak sd..
Aku yang sedari tadi sudah di tinggal sendirian di mobil, dengan semangat masuk ke toko itu..
Dan seketika malu ku hilang karena aku ngefans banget sama ice cream..Saat aku berlarian ke dalam menemui fikri..
"Ran.. Lo kok turun sih.. Udah di mobil aja sana" ucapan fikri yang mematahkan semangatku..
"Gua cuman mau beli keperluan aja kesini" tambah fikri lagi.."hmm.. Gua kirain.." ucapku pelan, Aku pun berbalik badan dengan perasaan yang kecewa
Tiba tiba..
"Hehehe.. Udah ayok" ucap fikri sembari menggenggam tangan ku dan menariknya
Ntah kenapa kali ini jantung ku berdebar hebat dari yang biasanya aku rasain pada fikri, kali ini mirip seperti debaran saat bersama Al
Mungkinkah..
Aku...
Aku juga jatuh cinta pada fikri..
Karena selama ini fikri memberiku banyak perhatian, kenyamanan yang membuat aku bahagia..
Dan fikri adalah satu satunya pria yang pernah membuat aku lupa akan seorang Al..•
•
•
•
•Kami sampai di suatu meja yang backroundnya sangat lucu yang bertemakan Ice cream..
Sepertinya tempat ini baru dibuka, dan tempat ini.. Akan menjadi tempat favoriteku..Aku hanya berdiam diri dengan menunduk karena saat mood seperti ini untuk mengutarakan rasa bahagia saja males..
Namun saat aku memandang fikri, terlihat fikri sedang senyum senyum sembari mengarahkan kameranya kepadaku..
"Iih.. Apaan sih lo! Hapus! Gua nggak suka!" ucapku kesal sekesal kesalnya..
"Cantik tauk, manyun gitu" ucap fikri dengan tawanya yang keras membuat toko itu berisik.. "Fik.. Nggak lucu" ucapku sembari ingin beranjak pergi dari situ..Padahal aku udah berharap banget fikri menahan ku, tapi dia hanya tertawa tawa saja.. Aku pun nggak mau nyia nyiain tempat sebagus ini, dan akhirnya aku duduk kembali..
"Loh, kok nggak jadi?" ucap fikri padaku.. "Nggaak!"cetusku sedikit malu.. "hahaha mana bisa lo lewatin es cream selezat ini ya kan!" ucap fikri menjengkelkan.. Aku hanya diam kembali dan merunduk..
"Ciss dong ran, cantik dikit" ucap fikri yang sedari tadi memotoin aku..
"huftt"aku menarik nafas dan mencoba enjoy dengan keadaan, cuman sekedar foto nggak berat berat amat juga..Aku pun memberikan muka muka narsis plus lucuku untuk di foto, setelah itu kami melihat hasilnya bersama sama..
"waah seorang ran bisa segokil ini juga.." ledekan fikri kepada ku yang membuatku tertawa terbahak bahak "Iya ya, bukan aku nih" ucapku menambahi.. "haha jadi siapa? Orang gila ya.." ucap fikri.. "Aaa fikri gini cantik juga, masa disamain sama orang gila" keluhku ditambah dengan tawa yang berkepanjangan..
Namun seketika tawanya fikri berhenti, dia menatapku yang berada tepat di samping wajahnya, aku pun menatapnya dengan gugup..
"Ran.. Gua bangga bisa jadi pengganti Al disamping lo.." ucap fikri dengan lembut,terlihat matanya yang berkaca kaca.. "Yaa.. Walaupun gua nggak akan bisa ngimbanginya.." fikri menambahinya sembari memalingkan pandangannya ke kamera yang dia pegang..
Aku terdiam saat melihat ketulusan dari matanya fikri, terlihat jelas air yang akan tumpah, aku nggak tau apa yang ada di hatinya fikri, tapi kejadian tadi membuat aku sadar, bahwa fikri menaruk perasaan padaku..
Tapi.. Apa iya..
Tidak bisa di pungkiri lagi fikri mencintaiku..
Terus bagaimana dengan luka yang aku berikan buat fikri, saat aku bersama Al, saat fikri tau aku mencintai Al..
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGAGUMIMU
Teen Fiction"Jika setiap orang melihatmu dengan mata, dia melihatmu dengan hati.Jika semua menganggapmu hujan,dia menganggapmu pelangi" ••• Ini bukan hanya tentang aku dan kamu namun juga hidupku