Impian Kecil

24 2 0
                                    

Aku memiliki satu impian kecil yang hanya bisa diwujudkan oleh takdir..

Dan satu impian kecil itu adalah kamu..





Bertahun tahun Al aku menantikan kalimat ini darimu..

Bertahun tahun Al aku pendam..

Dan bertahun tahun pula Al aku terluka..

...

"Woi! Lo kok tidur di mobil sih"

Hah! Ada apa..

Teriakan itu membuat ku tersadar bahwa itu semua hanya mimpi..

   Seketika aku termenung sejenak, aku seperti tidak bisa menerima kenyataan bahwa ungkapan Al itu..

Hanya mimpi!

Aku mencoba tidur kembali, ku paksa mataku untuk terpejam sampai sampai berulang kali aku mengucek mataku hingga memerah

Kenapa! Kenapa hanya mimpi?! Kata ku dalam hati

Aku sama sekali tidak bisa menerima  kenyataan ini ingin sekali rasanya aku tinggal di mimpi itu, aku ingin kasih tau Al kalau aku juga mencintainya

"Ran lo kok bengong sih?!" ucap orang yang sama yang tadi meneriakin aku, siapa lagi kalau bukan Al.

"nggak, gak papa" jawabku dengan nada yang begitu lemas.

Keringatku pun mulai bercucuran, padahal cuaca saat itu tidak terlalu panas, aku seperti sehabis mimpi buruk

Namun tiba tiba lengan yang lembut nan hangat menghampiri wajahku yang basah karena keringat, aku menatap wajahnya seraya dalam hati berbisik "bahwa aku hanya ingin Al selalu ada di sampingku! Dan hanya untukku".

Lamunan ku terhenti ketika Al berkata "maaf ya gua udah bangunin lo kayak gini, habisnya lo dari tadi gua bangunin nggak bangun, alasan gua bangunin lo sih karena gua nggak sanggup lihat lo kayak orang ketakutan tadi. Lo mimpi buruk ya ran? Al menjelaskan begitu lembut ditambah dengan caranya bertanya membuatku tidak mampu berkata kata lagi.

"Al masuk sana kita mau berangkat" dan lagi kirei datang menghancurkan moment aku bareng Al.

Al pun pindah ketempat duduk mobil paling belakang..

"Ran lo kok bisa tidur di mobil sih" tanya fikri dengan nada penasarannya.

"bisa la, gua kan juga manusia, ya bisa tidur di mobil lah.." jawabku.

"Oh iya ya" dengan seperti tidak bersalah fikri mengiyakan jawaban ku.

Ntah anak itu ketularan polosnya denganku atau dia juga sama seperti ku, ntah lah itu hidupnya..




1 jam pun berlalu dan akhirnya kami sampai kerumahku..

Di rumahku, kami duduk duduk menikmati susu hangat yang ayah ku buatkan

"Hmm kalau ayah ran yang udah buat susu, pasti ketagihan" kata ku memuji ayah sendiri

"Ya jelas lah ayahnya ran gitu loh" sambung ayahku menambahi

Kami pun menikmati susunya sambil di barengin dengan candaan, si hobi bercanda, Al😕.

"Al kamu punya saudara?"tanya ayah ku, ntah kenapa ayah menanyakan hal ini kepada Al, padahalkan sedari dulu sudah ku jelaskan tentang hidupnya Al kepada ayah ibu bahkan civana.

Namun Al hanya diam saja sama sekali tidak berkutik, Al juga tidak menatap ayahku.

...

"gak la om, saya tidak punya saudara" jawaban Al yang mencoba meyakinkan di tambah juga dengan tawanya yang bagiku dia paksa

"trus yang di kebun binatang itu"ucap ayah ku sambil terbahak bahak, ntah apa yang lucu dari lawakkannya namun kami semua juga ikut tertawa hanya untuk menghargainya, haha..

Waktu menunjukkan pukul 20.14 WIB, Al kirei dan fikri pun berpamitan hendak pulang.

Mereka pun pulang menaiki kendaraan mereka masing masing, beda dengan kirei yang nebeng bareng Al

Setelah membantu ibu membersihkan dapur beserta barang bawaan kami tadi, aku langsung menuju kamar.

Terasa seperti sudah lama sekali aku meninggalkan kamar ini, dimana tempat aku tertawa dan menangis..

Teringat mimpi ku tadi..

Segera ku coba untuk tidur.
Berharap mimpi itu datang lagi dan saat itulah aku tidak ingin terbangun..

Lagi..

Zzzzzzzzzzzz! (tidur)

MENGAGUMIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang