Sesampainya di tenda..
Setelah selesai berpakaian dan berkemas kami pun makan siang dengan makanan favoriteku yang ibu masak sebelum pergi bermain air tadi,
Kami memakan makanannya sangat lahap, apalagi Al, dia terlihat seperti orang yang tidak makan selama 5 hari sangking enaknya masakkan ibukuIbu adalah wanita paling cantik dan pintar diseluruh penjuru dunia..
Bisa di bilang seorang ibu lebih berharga dari seorang pahlawan, itulah definisi seorang ibu menurutku."Ran.. Nggak salahkan ayah mencintai ibu mu ini, udah cantik.. pintar masak lagi" ucap ayah dengan pujian yang menggoda ibu.
"Apalah ayah"sahut ibu dengan wajahnya yang memerah.Aku yang tengah melihat keromantisan mereka jadi baper sendiri dan aku jadi senyum senyum sendiri melihat ibu yang sedang malu malu karena pujian ayah,pasti hati ibu sedang berbunga bunga saat ini.
Al fikri dan kirei pun sama sepertiku meskipun aku tidak tau apa yang ada di fikiran mereka tapi melihat senyum mereka sepertinya mereka juga baper
"Tapi mana mungkin seorang Al baper"gurawanku di dalam hati membuat ku tertawa terbahak bahak, sehingga semua orang yang ada di sini melihatku termasuk Al.
"Kesambet apa lo ran, ketawa sendiri!"ucap Al dengan bingung melihatku, "Eala, baper itu mah lihat om sama tante"kirei menambahkan, "Ihh kok tau.."sahutku keceplosan.
Upss! Matilah aku, ini mulut kok nggak bisa rapet sih_- ucapku dalam hati
Mereka menatapku dengan tersenyum senyum, "Wah anak sekalem ran baperan juga ya" kata fikri memperkeru suasana.
"Pipinya mulai merah itu"ayah menambahkan, aku yang semakin gerogi dengan ledekan mereka tidak tau mau bilang apa lagi, akhirnya aku pergi meninggalkan mereka."Merujak la tuh"sahut Al menggodaku, namun sama sekali tidak ku perdulikan, aku hanya memikirkan malunya aku saat ini.
"Mau taruk dimana lagi muka ku ini.."ucapku mengkhwatirkan apa yang di fikirkan mereka tentangku.
Seorang ran yang terkenal coolnya semakin hari semakin terlihat memalukan di depan Al, seharusnyakan aku terlihat bagus di depan Al bukan seperti ini, memalukan.
Sejak tadi aku hanya memikirkan malu ku yang berkepanjangan.bagaimana saat ini aku dimata Al..
Al mulai mencurigai perasaan ku padanya atau tidak ya..
Pasti Al berfikir bahwa aku cewek baperan..
Itulah pertanyaan yang mengganggu fikiran ku dari tadi padahal aku sama sekali tidak tau apakah Al memikirkan ku juga atau tidak
•
•
•
•Tiba tiba..
Al menarik tanganku, dia membawa ku kesuatu tempat yang lumayan jauh dari tempat tenda kami, Al membawaku dengan penuh tawa dan wajah yang berseri seri seakan akan dia bersinar bak mentari pagi, aku sangat merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ku rasakan saat aku bisa melihatnya tertawa seindah ini.
Dia memberiku sebuah mahkota dari ranting pohon yang indah dengan dihiasi bunga, aku terlihat semakin cantik dengan hiasan ini.
Disini..
Di tempat ini..
Al menunjukkan sebuah keindahan alam.
Mulai dari pohon pohon yang membelit satu sama lain, pohon yang batangnya di hiasi bunga bunga indah dan sebuah lengkungan daun daun yang indahSontak aku kaget kala Al memegang kedua tanganku..
Dia juga menatap wajahku..
Dan aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya yang begitu teduh..
kali ini raut wajah Al terlihat sangat serius.
Membuat jantungku seperti sedang bermain drumband saja
Deg..
Deg..
Deg..
Jantungku berdegup semakin kencang tak terkendali saat Al memulai satu kata dengan suara yang begitu indah yang tidak pernah di lontarkan sebelumnya.
"Ran.. Aku mencintaimu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGAGUMIMU
Fiksi Remaja"Jika setiap orang melihatmu dengan mata, dia melihatmu dengan hati.Jika semua menganggapmu hujan,dia menganggapmu pelangi" ••• Ini bukan hanya tentang aku dan kamu namun juga hidupku