Ada sebuah rasa yang tidak harus di ucap, hanya perlu dirasa..
Dear candy..
Seorang gadis cantik, baik hati dan penyayang
memiliki perasaan kepada seseorang seperti..
Hmm.. Aku pun tidak tau untuk mengutarakannya tapi aku sangat paham dengan kehancuran yang di rasakan candy sama seperti ku atau bahkan lebih hancur.. Aku nggak tega kalau ada orang yang lebih sakit dari aku..Aku merangkai beberapa tulisan di halaman belakang buku ku dan tulisan itu ku jadikan beberapa bait puisi..
Tring.. Tringg..
Bel pulang pun berbunyi..
Rasanya aku pengen tetap disini karena aku tau pasti Al sudah berada di depan..
"Jderr!" ucap seseorang yang mengejutkan ku dari belakang..
"aaa.. Fikri! Jail banget jadi orang" teriak ku serta sedikit omelan dan pergi dengan ambekan..
Fikri pun tertawa sekeras kerasnya dan mengejarku..Namun seketika..
"Ran.. Muka lo kok kusut gitu?" ucap fikri dengan nada yang serius..
Aku jadi bingung untuk menceritakannya atau tidak, seharusnya tidak ku ceritain sih tapi cepat atau lambat fikri akan tau juga..
"Hmm fik.." ucap ku ragu, "Hei fikri!" tegur seseorang yang menghentikan perkataanku, "wah, hari ini gua sial nih" ucap fikri seperti sudah sangat akrab dengan seseorang itu.. "Sial? Pala lo la!" ucap cewek itu lagi dengan gaya tomboynya.. "Ran.. Lo kenal fikri?" tanya candy, seseorang yang tadi menghentikan perkataan ku.. "I.. Ya.." ucapan ku, tiba tiba saja di potong fikri, "dia pacar gua can.." ucapnya seperti benar benar serius..
"duhh! Apa apaan ini! Matilah.." ucapku dalam hati sembari memegang jidatku, aku sangat terkejut dengan pernyataan pernyataan hari ini, sungguh aku tidak menduga akan seperti ini, kalau aja aku tau, aku pasti udah mempersiapkan diri..
"What? Tapi Al?" ucap candy yang sangat bingung, "Oh no, semua ini salah paham.." ucap ku sangat lemas.. "No problem ran, yuk kita kedepan" ucap candy sembari menggandeng tanganku, aku pun langsung ke tarik dan pergi meninggalkan fikri..
•
•
•
•
•Tepat di depan sekolah terlihat Al yang sedang melambaikan tangannya ke arahku serta menebar senyum manisnya..
Namu saat aku hendak membalas lambaian tangan Al, aku melihat candy yang bersipu malu sembari melambaikan tangannya..Sesampai di dekat Al..
"Hai.. Yuk" ucap Al padaku..
"Ayuk"jawab ku serentak dengan candy.. "Eh maaf, kamu mengajak ran ya.." ucap candy dengan seperti merasa bersalah.. "Emang kamu biasa pulang bareng siapa can?" tanya Al, dengan mimik wajah yang bingung di tambah dengan salah satu alis matanya yang naik, "Taksi.." jawab candy dengan nada yang pelanAku sangat tidak tega kalau harus membiarkan candy melihat aku goncengan dengan cinta pertamanya, aku seperti tidak punya hati..
Namun saat aku melihat mobil fikri hendak keluar dari gerbang...
"Eh stop!" ucapku menghentikannya..
"Ada apa ran?" tanya fikri padaku..
"Al.. Lo anterin candy pulang aja, gua ada urusan sama fikri ya.. Bye" ucapku, terlihat wajah Al yang sangat bingung dan wajah candy yang bengong melihatku.."Gua titip candy Al.." teriak ku sambil tertawa terbahak bahak melihat ekspresi mereka berdua, serasi sekali..
Melihat mereka berdua perasaan ku kepada Al seperti tidak terasa lagi..
"Lo kenapa ran?" tanya fikri padaku..
"Bukan apa apa kok fik" jawabku dengan senyum yang ku buat untuk menutupi perasaanku..Saat lewat di gang rumahku..
"Fik! Itu gangnya" ucapku, dengan bingung..
Namun fikri hanya tersenyum kearahku..
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGAGUMIMU
Teen Fiction"Jika setiap orang melihatmu dengan mata, dia melihatmu dengan hati.Jika semua menganggapmu hujan,dia menganggapmu pelangi" ••• Ini bukan hanya tentang aku dan kamu namun juga hidupku