Nenek Misterius

33 2 0
                                    

Aku suka kehangatan yang memberiku begitu banyak kasih sayang, aku suka keberanian yang memberiku perlindungan dan aku suka jatuh cinta yang memberiku kebahagiaan

   Dan aku suka Alda setya..

______________________________________

Terlihat dari postur tubuhnya dia adalah wanita tua, bisa di bilang dia seorang nenek, tampak begitu seram dengan rambutnya yang putih, dengan memakai tongkat jalannya menunduk..

"Duhh.. Aku takut sekali"ucap ku dalam hati sembari menelan dahaga.

"Nak nenek boleh minta tolong"sahut nenek itu dengan suaranya yang lembut membuat ku semakin takut.
"boleh nek"jawabku dengan kaki yang sudah gemeteran berharap ayah dan fikri berbalik badan dan melihatku.
"Antarkan nenek ke villa dekat sini nak, nenek kesasar"sahut nenek itu lagi dengan memegang tanganku.
"hah? Iya nek?" tanyaku lagi yang semakin takut.

"Ran.."sontak Al yang tiba tiba datang dengan kirei,"Nenek ini siapa?"tanya kirei, "N nggak tau, nenek ini cuman mau minta tolong aja"jawabku dengan menyembunyikan rasa takut.

"Ohgitu, yaudah nek saya antar"sahut Al memegang tangan nenek tadi, "Hmm maaf kalau nenek ganggu nak tapi lebih baik nenek jalan sendiri"nenek itu menggerakkan tongkatnya, mencoba untuk pergi.
"Loh! Tapi kan nenek tadi.."kataku mencurigai nenek itu. Namun nenek itu tetap beranjak pergi tanpa memperdulikan ku, "Nek tunggu!"ucapku lagi yang semakin kesal.

Tiba tiba saja kirei menarik tanganku "udahlah ran, dia cuman nenek tua" ucap kirei menghentikan ku,"Tauk nih, aneh lo ran"ucap Al menyambung kirei, "Lo yang aneh!"ucap ku kesal sekesal kesalnya..

"Belain aja terus itu anak! Apaan cobak sok sokan banget itu anak emang lo pahlawan apa?! Al juga selalu belain dia padahalkan gua cuman pengen tau maksud nenek itu apa tadi, megang bahu gua sampai gua ketakutan!" cetusku sambil berjalan namun tidak ada tujuan.

  Setelah aku sadar dari emosiku..

"Ini.. Ini aku dimana ya?" ucap ku sembari melihat di sekelilingku yang ada hanya la pohon pohon besar.

  Aku sangat takut kala itu karena aku tidak membawa ponselku.

Aku mencoba mencari jalan untuk kembali ke tenda, namun sepertinya dari tadi hanya jalan itu yang ku temu.
   

Bagaimana ini..

Seseorang tolong aku..

  30 menit berlalu aku yang dari tadi berdiam diri sambil jongkok di gelapnya malam yang semakin larut.

  "Aku pasrah jika aku harus mati disini.."ucapku sambil memejamkan mata

  Namun sepertinya ada seseorang yang berdiri di depanku..

Haaaaaa...

Nenek!

Aku sangat terkejut nenek tadi menemuiku lagi, namun kali ini berbeda dia duduk di sebelahku dan mengajak ku berbincang bincang, aku menjadi lega karena aku tidak sendirian lagi, ada nenek yang menemaniku disini meskipun aku tidak tau nenek ini manusia atau bukan tapi setidaknya aku aman dari kesendirian.

Dan ini untuk pertama kalinya aku tidak suka sendiri..

   Percakapan nenek ini mengarah pada sesuatu seperti ramalan nenek ini sepertinya tau hidupku yang akan datang seperti apa..

"Nak.. Kenapa kamu memilih jalan cinta serumit ini? Apa kamu tidak ingin bahagia"tiba tiba saja kata kata itu terlontarkan dari mulut nenek itu, aku sangat terkejut ditambah dengan rasa takutku, tangan ku kembali bergetar.

"Jangan takut nak, nenek tidak menakut nakutimu. Nenek hanya ingin bertanya saja karena kamu anak yang baik, sedari tadi siang nenek memperhatikan kalian bertiga,kamu hanya di anggap sebagai selimut bagi mereka, bukankah kamu merasa begitu?"nenek itu meyakinkanku dan memberikan pertanyaan lagi.

Aku hanya terdiam dan menatap nenek itu dengan pasih. "kalau kamu tidak ingin menjawab tidak apa"lalu nenek itu pergi begitu saja meninggalkan ku yang tengah berfikir.

Padahal dulu aku tidak sebodoh ini tapi belakangan hari ini aku susah mencerna, mungkin karena fikiran ku terlalu banyak dan akhirnya aku membiarkan nenek itu meninggalkan aku sendirian disini.

Tunggu.. Tunggu..

Aku kan tidak ingin sendirian..

Aku berlari mengejar nenek itu..

MENGAGUMIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang