Setelah ku pikir pikir..
Meratapi penyakitku..
Hanya membuang buang waktu..
Karena penyakit ini sudah koodrat tuhan..
Aku harus ikhlas..•
•
•
•
•"Ran.. Udah mau berangkat?" tanya ayah yang begitu segar dari dalam ruangan, "eh.. Iya ayah" jawabku yang tengah memakai sepatu, "sebentar ayah siap siap dulu.." ucap ayah sembari bergegas mempersiapkan diri untuk mengantar ku kesekolah
Aku senang bisa di antar ayah ke sekolah karena mengingat kira kira 5 tahun lamanya ayah tidak mengantar ku..
Sesampai di sekolah..
"bye ayah" ucap ku dengan melambaikan tangan pada ayah yang berada di dalam mobil..
Tidak beberapa lama kemudian aku melihat mobil fikri yang baru saja datang..
Saat mau masuk ke halaman sekolah, aku berfikir untuk nebeng bareng fikri..
Segera ku stop mobil fikri dengan melambaikan tanganku..
"fikri!" teriakku dengan suara yang nyaring membuat orang orang di sekitarku menatapku aneh..
Tapi fikri sepertinya tidak mendengarku, aku pun bergegas berdiri di depan mobilnya, seperti di adegan adegan sinetron😂
Fikri pun keluar dari mobil, namun fikri tidak sendirian..
Ternyata ada candy juga.."hmm pantesan saja fikri tidak menghiraukan aku" ucapku dalam hati..
"apa apaan sih lo! Mau mati" ucapan fikri mengagetkan ku.. Aku langsung memurungkan tangan ku yang tadinya ku bentangkan.. Aku merasa sangat malu telah mengganggu mereka berdua.. Aku menundukkan pandanganku dan segera pergi..
Aku sungguh bodoh mengharapkan fikri mengejarku, setidaknya dia memanggilku. tapi itu hanya harapanku, nyatanya baru saja ku lihat mobil fikri berlaju cepat di hadapanku, seperti sangat kesal..
Saat di perjalanan ku menuju kelas hanya bayangan fikri yang sedang marah bermain main di pikiran ku dan tanpa ku sadari sedari tadi lonceng sudah berbunyi..
"tidaaak.. Masak iya terlambat lagi"gumamku..
•
•
•
•
•Di dalam kelas guru mata pelajaran pertama sudah memulai kegiatan mengajarnya..
Aku sangat ragu untuk masuk dan memotong saat dia hendak menjelaskan, jadi aku memutuskan untuk menuggunya di uks..Saat hendak masuk ke dalam ruangan uks, aku teringat kalau fikri dan candy kenal secara tidak langsung di ekskul english club yang kebetulan ruangannya berada di samping uks..
Aku sangat penasaran apa yang membuat mereka langsung begitu akrab, rasa penasaranku membuat aku mendekati ruangan itu..
Terdengar suara seorang pria dan wanita yang sedang bercanda di dalam ruangan itu.. Aku mengamati suara yang begitu samar samar di telinga.. Hal yang membuat aku terkejut wanita itu.. Wanita.. Wanita itu menyebut nama fikri dalam tawanya..
"haha fikri bisa aja lo" kata seorang wanita dari dalam ruangan, "ini bagus, cantik lagi kayak lo" sahut pria itu..
Bagaimana mungkin aku tidak terkejut saat aku berusaha membuka hati ku untuknya, dia malah mengkhianati aku..
Aku segera pergi meninggalkan ruangan itu dan kembali ke kelas..
•
•
•
•
•Bel istirahat pun berbunyi..
Aku mengecek ponselku berharap al membalas pesanku, namun tidak ada satu pun notif dari nya..
Aku pun keluar kelas berniat menghirup udara segar berharap hatiku bisa tenang..
Saat beranjak dari kursi ku.. Terdengar suara ricuh dari luar.. "bu inikan bukan sekolah orang penyakitan.." teriakkan salah seorang siswa yang ku dengar, "tapi mei juga siswi yang butuh pelajaran" ucap guru tersebut menjelaskan..
"kalau kami tertular gimana bu, pokonya kami nggk mau ya bu ada anak penyakitan kayak dia disini" ucap salah seorang siswi lagi..Seketika badan ku begitu lemas mendengarnya, aku langsung terduduk dan bicara di dalam hati..
"cepat atau lambat mereka juga akan tau penyakitku, dan mereka akan memerlakukan ku seperti itu" ucapku dalam hati sembari menatap keluar jendela..
Aku melihat fikri berada dalam kericuhan tersebut, sepertinya fikri juga tidak suka dengan orang penyakitan seperti aku..
Apakah fikri juga akan menjauh ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGAGUMIMU
Teen Fiction"Jika setiap orang melihatmu dengan mata, dia melihatmu dengan hati.Jika semua menganggapmu hujan,dia menganggapmu pelangi" ••• Ini bukan hanya tentang aku dan kamu namun juga hidupku