"Jadi lo gak tau, orang yang gandeng gandeng lo kekantin itu pemilik sekolah ini sekaligus guru kewirausahaan?" Prilly menggeleng tak tau atas pertanyaan Icha.
Icha menepuk pelan keningnya "OMG Prill"
"Dia itu anaknya om Edward adiknya kak Alya"
"Tuh jadi lo udah kenal orang tuanya?"
"Iya" jawab Prilly singkat.
"OMG Prill, kurang apa coba hidup lo udah cantik, pinter, anak orang kaya, udah gitu lo deket lagi sama ALI SANJAYA, ALI SANJAYA lho Prill"
"Yah terus?"
"Ishh lo mikir gak selama ini gak pernah lho Ali Sanjaya gandeng cewek dan lo beruntung bisa digandeng"
"Aduh Icha lo ribet banget deh gitu doang aja" Icha berdecak.
"Bukan gitu Prill, tau ah bingung gue. Lo ini bisa digandeng sama seorang pengusaha yang bener bener sukses dan jadi idola setiap kaum hawa tapi ishhh tau ah" Icha mengacak rambutnya frustasi dengan pemikiran Prilly.
"Udah yuk ahh, hari ini kan ada acara diaula tentang program bank sampah"
"Iyaa Prilly gue inget, lo kan jadi anggota panitia"
"Pintel banget cihh Icha" Prilly mencubit gemas pipi Icha.
Mereka berdua menuju keaula sekolah dimana akan diadakan penyuluhan program baru sekolah yaitu bank sampah.
***
Ali baru saja keluar dari ruangan dengan membawa kamera yang jika dilihat dari merk pasti sudah tau berapa harganya.
Pihak sekolah memberitahu bahwa akan ada acara penyuluhan bank sampah.
Ali tak mau tertinggal acara ini, apalagi hal ini baru dilaksanakan tahun ini, tahun dimana ia menjabat sebagai pemilik sekolah.
Ali keluar diikuti satu bodyguard dan Tris, orang kepercayaannya.
"Apa sudah siap?"
"Sudah Tuan, emm maaf Tuan, apa Tuan sendiri yang akan mengambil gambar, kenapa Tuan tidak menyuruh saya saja"
"Saya ingin sendiri"
Hal biasa jika Ali hanya berbicara datar, singkat, jelas dan intinya.
Mereka memasuki aula, terlihat banyak siswa yang sudah berkumpul apalagi anak anak yang sangat suka terhadap bisnis salah satunya Ali.
"Selamat siang semuanya"
Seorang gadis cantik, membuat Ali mengalihkan pandangannya, disana Prilly berdiri dengan cantiknya menggunakan seragam SMA yang luarnya dibaluti jas berwarna hitam tertera tulisan OSIS apalagi ia menggunakan kalung dengan tulisan panitia dan anggota OSIS.
Prilly membuka acara dengan berbagai sambutan hingga tepat pada intinya.
"Maaf sebelumnya jika mengganggu waktu kalian, intinya disini saya sebagai anggota OSIS akan menyampaikan program baru OSIS dimana adalah bank sampah....
"Dalam bank sampah ini kita tidak hanya mengelola sampah, atau memisahkan sampah antara organik dan anorganik, tapi kita juga akan mengolahnya...
"Dimana pemilik sekolah ini bapak 'ALI EDWARD SANJAYA' yang memberikan berbagai keleluasaan untuk OSIS agar memanfaatkan anggaran sebesar 12 juta untuk kepentingan bank sampah...
"Kami sangat berterima kasih kepada Anda Pak Ali, kami tak akan menyia nyiakan kesempatan ini.. Sehingga kami membeli sebuah alat yang langsung datang dari Jerman untuk mengubah sampah menjadi energi seperti bensin dan lain.. lain..