Setelah turun dari mobil Ali, karena Ali akan mengurus bisnisnya di Bali, Prilly berjalan masuk kedalam area sekolah, sampai di pos security Prilly mendadak bingung atas pertanyaan seorang security yang Prilly ketahui sudah bekerja disana sekitar sepuluh tahun lamanya."Neng Prilly pacaran ya sama Pak Ali?" heh, kenapa bisa menyimpulkan seperti itu?.
"Maksud Bapak?"
"Nanti lihat ya neng dimajalah bisnis" Prilly langsung berjalan terburu buru masuk kedalam kelasnya.
Sepanjang perjalanan kekelas, dan sepanjang koridor Prilly harus menutup telinganya atau seenggaknya pura pura tuli.
Bagaimana tidak? Bisikan bisikan dan gunjingan yang Prilly dengar membuatnya menahan sesak didadanya, bukan soal tuduhan atau hal hal tak enak, tapi bagaimana ketika orang tak tau apa apa berlaku sok tau?.
Itu beneran fotonya pak Ali sama Prilly?
Kok berani banget sih Prilly, cium pak Ali.
Gak tau malu banget sih.
Kan belum tentu itu pak Ali sama Prilly.
Ih itu udah jelas kali pak Ali sama Prilly, heran kok bisa ya mereka kayak gitu.
Palingan Prillynya aja tuh yang ganjen.
Masa pak Ali mau sih sama cewek pendek kayak gitu.
Eh, mungkin Prilly ada hubungan darah sama pak Ali.
Bajunya couple lagi, Prilly hamil kali.
Dan bla bla bla bla... Prilly berjalan secepat mungkin untuk sampai dikelas tak tahan dengan anak anak yang menjudge dia, heii apa mereka tak tau kalau dia istrinya Pak Ali? Bahkan mereka bisa melakukan hal lebih dari sekedar cium pipi, wajar kan? Mereka sudah sah dimata agama dan negara. Hemm sudahlah mereka tak akan mengerti, yang mereka tau hanya menghina orang tanpa tau kenyataan yang sebenarnya saja. Bahkan ketika sudah tau kenyataannya orang lain masih sibuk menghina kita? Diam aja salah apalagi berbicara?.
Prilly masuk kedalam kelas dan langsung duduk dikursinya, bahkan teman sekelasnya saja membully dirinya apalagi orang yang tak tau apa apa?.
Prilly menelusupkan kepalanya diantara lipatan tangannya, bahkan sepagi ini saja moodnya harus sudah tak enak bagaimana tujuh jam kedepan.
"HEH KALIAN BISA DIAM SEMUA GAK SIH, TAU GAK ORANG YANG SUKA NGEGOSIP ITU NANTI DINERAKA BAKALAN DISOBEK MULUTNYA SAMPAI TENGKUK! MAU KALIAN!"
Semua anak tersentak kaget dengan ucapan Icha, awalnya Icha juga kaget melihat postingan teman temannya digroup wa, bahkan group sekolah tentang foto yang memperlihatkan dari samping Prilly mencium laki laki dan kebanyakan mereka berfikir itu guru mereka, Ali, yah memang kenyataannya seperti itu tapi foto Ali hanya tampak pipinya saja karena posisi pengambilan gambarnya dari samping.
Icha, mengambil kursi dan duduk disebelah Prilly mengelus rambut Prilly.
"Kalau mau nangis, nangis aja gak papa. Gue gak akan ngebiarin siapa pun ngejudge lo, yah sebenarnya gue juga mau nanyain hal itu tapi next time aja sampai lo mau cerita ke gue" ucap Icha.
Prilly menengadahkan wajahnya menatap Icha, kemudian memeluk sahabatnya itu. Tak terasa air mata yang Prilly tahan tumpah seketika, Icha juga bertanya apakah itu Prilly dan pak Ali, tapi Icha tahan karena Icha gak akan maksa sampai Prilly mau cerita.
"Gak usah natap Prilly kayak gitu, gue colok mata kalian nanti pake sumpit. Mumpung gue bawa" ucap Icha tegas, Icha tau teman temannya sedari tadi menatap mereka. Ucapan Icha membuat mereka beringsut dan kembali keaktivitas masing masing.