Dua Puluh Delapan

16.6K 1.1K 77
                                    

***

"Ganteng ya anaknya Pak Ali"

"Ganteng banget, aslinya, kemaren saya cuma lihat di ig"

"Gila, ganteng banget"

Bukan pemuda yang berbadan atletis atau berbadan kotak kotak seperti oppa oppa Korea. Hanya seorang anak kecil berumur 4 tahun.

Memakai kemeja lengan pendek, dan celana jeans pendek. Laki laki atau anak kecil itu dengan senyum mengembang dan kadang tertawa sendiri sedang menghitung jumlah langkahnya seperti orang sedang mengikuti paskibraka.

Pertama kalinya anak pertama dari Ali Edward Sanjaya dan Prilly Adijaya itu menginjakkan kakinya dilantai perusahaan milik Papanya.

"One.. two.. three.. four.. five...

"Six... seven...

"Boy, berhentilah" ucap Ali yang saat itu berjalan dibelakang anaknya.

"Kenapa?" tanyanya yang menatap sang Papa.

"Kamu sedang dilihat oleh karyawan Papa, Lean" ucap Ali.

Lean Aprillio Sanjaya, anak yang sedang diperhatikan oleh karyawan Ali, karena setelah 5 tahun mereka menunggu kapankah anak dari bosnya itu diajak kekantor, mengingat Lean sangat dijaga oleh keluarganya.

Mengingat pernah sekali saat Lean berumur 3 tahun sedang merayakan ulang tahun, dan diposting oleh Prilly di account ig. Banyak dari karyawan Ali yang sangat ingin bertemu atau sekedar melihat saja karena fotonya saja sangat menggemaskan bagaimana dengan aslinya?.

"Sayang, ditinggal Mamanya"

"Gimana hari hari bos kecil dan Pak Ali ya"

"Mau deh jadi pengasuhnya"

Simpang siur Ali mendengar bisikan dari karyawan nya, dia hanya menghela nafas kasar dan tetap berjalan lalu menggandeng tangan mungil anaknya.

"Tuan, mainan Tuan kecil akan dibawa kemana?" tanya Tris.

Ali menatap Tris yang terlihat menunduk "Bawakan keruanganku saja, biar Lean main disana"

Tris mengangguk dan berlalu keluar. Lean melepas gandengan tangannya dan berjalan kearah ruangan seorang karyawati.

Lean tersenyum genit kearahnya yang membuat karyawati itu salah tingkah. Heii, anak ini baru berumur 5 tahun.

Tapi mengingat pesona Lean yang sama dengan Ali lalu dipadu dengan Mamanya Lean, mungkin jika julukan Dewa Yunani pantas disandang Lean.

Sifat Lean sangat berbeda dengan Ali maupun Prilly, Ali yang terkesan dingin jika dikantor dan dengan orang yang belum kenal dengannya. Sedangkan sifat Prilly terkesan ramah dan seperti gadis pada umumnya. Lalu dari mana sifat Lean yang genit, senang menggoda ini didapat?.

Ali menggeleng menatap putranya, sifat ini baru diketahui Ali saat Lean berumur 2 tahun. Dimana seorang pelayan yang berada didapur sedang digoda oleh Lean.

Lean dengan susah payah naik kekursi yang disediakan khusus untuknya, saat akan makan malam. Ia berdiri menyembunyikan kedua tangannya dibelakang punggung.

Yani yang saat itu bertugas menyiapkan makan malam, dan sedang menuangkan jus jeruk kegelas menatap majikan kecilnya itu bingung.

Pasalnya Lean sedang tersenyum manis kearahnya dan yang membuat nya kaget lagi Lean mengedipkan sebelah matanya.

"Tuan kecil ada apa? Tuan ingin apa?" tanya Yani menatap Tuan kecilnya dengan tersenyum.

"No!"

Marry With My Teacher Season 1 (Re-Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang