.
.
.
.
.
.
Ceklek..
Suara pintu yang di buka oleh taehyung.ia memasuki kamarnya dengan langkah gontai berjalan menuju naskah samping tempat tidurnya untuk mengambil obatnya.
Setelah mendapat kan obatnya tanpa pikir panjang taehyung langsung meminumnya,setelah beberapa menit akhirnya rasa sakit di dada taehyung pun hilang.
Saat ini taehyung sedang duduk di sisi ranjangnya sambil menatap botol berisikan pil pil obatnya dengan tatapan sendunya."Samapai kapan aku akan terus bergantung pada obat obat ini"ucap taehyung yang masih menatap obatnya sendu
"Kapan semuanya akan berakhir tuhan...apakah aku orang yang begitu hina di kehidupan sebelumnya sehingga engkau sekarang membuatku menderita?,jika memang iya... apa kah semua penderitaan yang ku alami ini belum cukup untuk menebus semua dosa ku,apa semuanya belum cukup...muali dari kanker jantung yang ku derita sejak kecil...kehilangan kedua orang tua ku... di salah kan atas kecelakaan yang menimpa kedua orang ku padahal aku juga menjadi salah satu korban...dibenci oleh semua saudara ku lalu kau juga menambahkan satu penyakit ganas di dalam tubuhku...apa kah semuanya belum cukup...jika iya..aku tidak keberatab jika engkau ingin mengambil nyawa ku sekarang... sungguh aku ikhlas...karena aku benar benar sudah tidak kuat lagi...aku sudah lelah menjalani ini semua tuhan"ucap taehyung lirih tanpa ia sadari butiran butiran bening sudah turun dari kedua mata indah nya membentuk sebuah aliran sungai kecil di pipi nya..
.
.
.Sedang kan di tempat lain atau lebih tepatnya di dalam kamar anak ketida keluarga kim yaitu kim hoseok ia sedang merenung sambil menatap langit langit kamarnya seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Sebenarnya ada apa dengan anak itu,kenapa ia berbicara seakan akan hidupnya tidak akan lama lagi,kenapa juga ia menunggu appa dan eoma datang menjemputnya"ucap hoseok bingung sebenarnya saat baru pulang dari tempatnya mengajar dence ia tidak sengaja melihat seokjin yang baru saja keluar dari dapur dengan ekspresi yang sulit di artikan sebenarnya ia berniat ingin memanggil seokjin dan menanyakan apa yang terjadi tapi niatnya itu ia urungkan saat ia mendengar suata tangisan dari arah dapur karena penasaran ia pun berjalan ke arah dapur dan melihat taehyung yang sedang menangis sambil menyebut nama eoma dan appa nya,sambil berucap 'kapan eoma dan appa nya datang menjemputnya karena ia sudah lelah dan sudah tidak kaut lagi menahan sakit nya seorang diri'dan karena ucapan itu ia bingung sekarang sebenarnya apa yang terjadi pada adik keduanya itu
"Sebenarnya apa yang terjadi,apa anak itu sedang menyembunyikan sesuatu dari kami,Apa dia sakit parah sehingga ia berbicara seperti itu...seolah olah hidupnya tidak akan lama lagi dan tinggal menunggu appa dan eoma datang membawanya pergi bersama mereka,apa alasan yoongi hyung,jimin dan jungkook merubah sikap mereka pada taehyung karena mereka mengetahui sesuatu"ucap hoseok
Sekarang ia benar benar bingung bagaimana jika yang ia fikirkan tadi benar,bagaimana jika memang adik nya sakit parah,bagaimana kalu ia telat mengetahu'i bahwa adiknya sakit dan baru akan menetahu'inya di saat adiknya sudah tiada nanti.saat ini didalam fikirah hoseok hanya ada kata bagaimana,bagaimana,dan bagaimana tapi ia segera menggelengkan kepalanya guna minghilangkan fikiran buruk itu dari otaknya."Tidak,tidak..itu tidak akan mungkin terjadi,toh selama ini dia juga terlihat sesat sehat saja,mungkin dia sedang berhalusinasi sehingga ia berbicara seperti itu"ucap hoseok yang berusaha beraikap tak peduli tetapi di dalam hatinya kecemasan sedang melanda karena ia takut semua yang ia takutkan akan terjadi.
.
.
.
.
.Saat ini taehyung sedang membersihkan ruang tamu yang berantakan dengan kantung plastik bekas wadah makannan yang di makan hyungnya.setelah selesai membersihkan ruang tamu taehyung hendak menuju dapur untuk mengambil pel'an namun saat taehyung baru berjalan beberapa langkan ia mendengar suara pintu yang membuatnya secara sepontan membalik badannya dan melihat siapa yang pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You All
FanfictionHanya kisah seorang namja yang ingin kembali merasakan kasih sayang dari saudaranya.