chapter 16

8.6K 652 9
                                    








Yoongi semakin mempercepat laju mobilnya agar segera samapi dirumah sakit karena ia khawati pada Taehyung terus merintih kedinginan dan sesak didadanya membuat Yoongi cemas,takut sesuatu yang buruk terjadi pada Taehyung.

"Akh  Hahh  hah  se-sakk  hah  hy--ung"
Ucak Taehyung yang masih menutup matanya entah mengapa ia merasa udara di sekelilingnya semakin menipis membuat ia sulit untuk bernafas.

"Hyung palliwa,bertahan lah tae jangan menutup mata mu dulu" ucap Jimin khawatir sambil melepas mantel yang ia gunakan dan menyelimuti tubuh Taehyung agar merasa lebih hangat.

.
.
.

Di sinilan mereka sekarang duduk di depan ruang ICU menunggu Taehyung yang sedang di periksa di dalam.tadi saat mereka baru samapi di rumah sakit Yoongi langsung memanggil suster yang sedang bertugas untuk membawakan ranjang dorong untuk taehyung dan taehyung langsung di bawa ke ruang ICU karena kondisinya yang keritis sudah hampir dua jam yoongi dan jimin menunggu taehyung di depan ruang ICU dengan perasaan cemas yang melanda hati keduanya.

walau pun mereka membenci Taehyung tapi keduanya juga tidak bisa menepis rasa khawatir dan panik mereka saat melihat keadaan Taehyung yang seperti tadi setelah menunggu hampir tiga jam akhirnya pintu ruang ICU terbuka menampilkan seorang pria paru baya yang mengenakan jas putihnya berjalan mendekati yoongi dan juga jimin yang sudah berdiri menghadap pria tersebut dengan tatapan cemasnya.

"Apakah di sini ada keluarga pasien"tanya dokter tersebut menatap Yoongi dan Jimin yang berdiri di hadapannya.

"Kami adalah hyung dari pasien uisa,apa yang terjadi pada dosaeng kami uisa"Tanya Yoongi pada uisa tersebut dengan nada khawatinya.

"Adik anda mengalami hipotermia akut saat di bawah kesini suhu tubuhnya hanya 27° ditambah penyakit jantung yang di deritanya kambuh sehingga membuat ia menjadi sulit untuk bernafas untung saja anda cepat membawanya kesini kalau tidak saya tidak yakin jika nyawa adik bisa di selamatkan"
Ucap uisa tersebut yang membuat Yoongi dan Jimin menatap tidak percaya pada uisa yang ada di hadapannya saat ini.

"Kalau kalian ingin melihatnya kalian boleh masuk kalau sudah memakai pakaian seteril yang sudah di sediakan kalau begitu saya permisi"Ucap uisa tersebut dan berlalu meninggalkan Yoongi dan Jimin yang masih mencerna perkataan uisa tadi hingga akhirnya mereka tersadar dari lamunan mereka dan saling menatap satu sama lain.

"Hyung apakah aku tidak salah dengar dia mempunyai penyakit jantung"

"Aku juga tidak tau lebih baik sekarang kita melihat keadaannta di dalam ayo"

Saat Yoongi dan Jimin sudah masuk keruang ICU mereka hanya diam sambil menatap Taehyung yang terbaring lemah diatas brankar rawatnya dengan dua infus yang menancap di tangan kanannya,intubasi yang masuk melalui mulut Taehyung sampai ke trakea nya,serta banyak kabel yang mereka tidak tau namanya yang tertutupi oleh selimut tebal yang Taehyung gunakan agar tubuhnya tetap hangat.

"Hyung,apa selama ini kita sudah keterlaluan padanya"Tanya Jimin pada Yoongi yang masih menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kufikir ia, malah aku merasa kita membencinya tanpa sebab yang jelas"Ucap Yoongi yang masih menatap Taehyung.

"Apakah saat itu Appa dan Eoma membawanya kerumah sakit karena penyakitnya itu kambuh Hyung"Tanya Jimin yang mulai menerka nerka tentang kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya.

"Kurasa begitu,dan kenapa pula kita membencinya padahal ia juga menjadi korban saat itu.harusnya kita bersyukur karena Tae tidak meregang nyawa seperti Appa dan Eoma, aku yakin kalu Appa dan Eoma melihat kita seperti ini mereka pasti akan kecewa"
Ucap Yoongi panjang lebar,ia benar benar menyesali perbuatannya yang begitu bodoh karena membenci adiknya sendiri tanpa sebab yangg jelas.

"Tapi kenapa Tae bisa ada di luar dan kenapa pintunya bisa terkunci kurasa ada yang tidak beres" Ucap Jimin sambil berfikir dengam pose jari jempol dan telunjuk yang berada di dagu.

"Hemm...kau benar juga Jim,kalau pun pintunya memang terkunci kenapa Tae tidak membunyikan bel atau mengetuk pintunya saja tidak mungkin kan jika tidak ada yang membuka pintunya"









TBC.



Annyeong🙌

Hah..maaf ya kalo makin kesini ceritanya makin geje,tapi aku bakal berusaha supaya kedepannya bisa lebih baik lagi.
Dan makis yang udah kasih dukungan ke ceritaku ini.

Jangan lupa vote ya...😊

I Miss You AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang