Sebagai seorang backpacker, Hani sudah tidak asing lagi dengan yang namanya liburan. Gadis itu berharap di tengah hiruk-pikuknya kota Tokyo dia dapat menyelesaikan misi rahasianya . Tapi justru saat liburannya ke Jepang, dia menemukan perbedaan dari...
"Kalau ada yang mau ke Apple store arah ke kiri sana. Omotesando nama daerahnya. Yang mau belanja pernak-pernik ke kanan nanti ada Takeshita Street. Tempatnya orang jepang suka costplay disana. Kita punya waktu satu jam untuk keliling. Meeting point di pintu masuk Takeshita Street setelah itu kita akan makan malam di Akihabara."
"Kak kita ke Takeshita aja yuk?" Vivi mengapit lengan kan gue. Rayuan maut nih. Perasaan gue akan terjadi hal-hal tidak menyenangkan bagi kondisi keuangan gue.
"Paling bisa lo ya!" Kata gue.
"Hehehe. Rama kamu jalan sendiri aja sana, aku masih ada urusan dulu." Lanjut Vivi mengusir Rama yang cemberut tapi tetep nurut.
Gue sama Vivi kepo banget mau nyobain gelato disini gara-gara liat vlognya siapa gitu lupa. Begitu melewati toko apa sih namanya ini, Zaku Zaku kayaknya, gue nyium aroma kue yang enaaaak banget. Gue sama Vivi masuk tuh. Tapi gue gak ikutan beli gelato,dingin soalnya. Nanti nyobain punya dia aja gue mah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue memutuskan beli crepes aja karena kelihatan beda sama crepes yang ada di Jakarta.Yang sini tuh whipcreamnya buanyaaaaak banget.
"Kak kita mampir toko sepatu yuk. Lucu-lucu banget..."
Hhhhh sudah gue duga!
"Yaudah ayok..."
Gue dan Vivi memasuki salah satu toko sepatu di jalan Takeshita ini. Adik gue kalap liat sepatu ginian. Semua dicobain sama dia. Emang lucu sih sneakers khas Jepang gitu. Gue juga jadi ikutan lihat-lihat kan.
"Ini bagus gak, kak?"
"Hm... bagus sih. Tapi kalo lo pakek di Jakarta norak jadinya." Jawab gue jujur.
"Masa sih? Tapi gue suka..."
"Yaudah beli aja. Yang bayar bukan lo juga!"
Skakmat!
Sadis gak sih gue? Tapi Vivi muka tebal aja tuh.
"Sayang banget kamu jauh-jauh ke Jepang tapi beli barang buatan China gini." Tiba-tiba Tama datang sama Rama. Gue gak tau mereka ngikutin gue sama Vivi dari tadi atau sengaja nyusul? Oh iya gue udah gak mau panggil dia pake Mas lagi setelah gue tau bahwa kita seumuran.
"Ini made in China?" Tanya gue.
"Coba kamu lihat bagian bawahnya." Terus gue balik tuh sepatu itu dan benar aja, cuy! Ada tulisannya buatan China. Gue langsung taro kembali sepatu itu ke tempatnya.
Gue nyamperin Vivi supaya gak keburu kalap. Masa gue dari Jepang belinya barang negara lain?
"Vi! Ini made in China."
"Hah demi apa lo, kak?"
"Balik deh sepatunya."
Vivi melakukan apa yang gue suruh, terus dia kayak langsung kecewa. Alhamdulillah kantong gue bisa selamet.