Pemandangan kontras terlihat dari meja yang dikelilingi oleh tiga mahasiswa yang cukup populer di kampus berkat ketampanannya yang diakui oleh seluruh mahasiswi.
Satu diantara mahasiswa itu sudah pasti adalah Aidan Alexander, penyandang mahasiswa tertampan dengan sikap dingin seperti es yang justru menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswi yang ingin merebut hati Aidan.Dua diantaranya adalah Raffa dan Juna.
Arjuna Wiraatmadja, siapa yang tidak mengenalnya? Selain ketampanannya, kecerdasan otaknya sudah diakui dari sisi manapun. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, ia kerap keluar sebagai juara pertama dari berbagai perlombaan akademik maupun non akademik. Mahasiswa berkacamata minus yang selalu menghiasi wajahnya ini selalu mampu menarik pesona kaum hawa, apalagi orang tuanya yang masuk kategori pembisnis sukses di Indonesia. Junaadalah sahabat Aidan. Meski memiliki dedikasi baik, jangan lupakan soal kenakalan. Raffa juga memiliki sisi buruk tersendiri dibalik segalanya yang telah ia miliki.Raffasya Adrian, sapaannya Raffa. Ciri khasnya adalah celana sobek di bagian lutut yang selalu ia kenakan. Kemeja flanel tak dikancing yang membalut tubuh atasnya, mempertontonkan t-shirt yang ia kenakan. Rambut jabrik acak-acakan yang tak pernah tersisir rapi. Jangan lupakan, dia tampan dengan penampilannya yang nyaris seperti preman. Penampilannya tidak jauh dari kelakuannya. Emosi, nomor satu dalam hidupnya. Kekerasan, cara terbaik untuk membuat bungkam orang-orang yang membuat ulah padanya.
"Dan, Lo gak ada niatan buat lerai mereka gitu? Itu mereka kan lagi ribut gara-gara Lo" celetuk Juna menunjuk pada Felly dan Rachel yang tengah membuat keributan dengan adu mulut. Mereka tak hanya berdua, Felly bersama antek-anteknya. Begitu juga dengan Rachel. Keduanya saling melempar kata pedas berawal dari Aidan
Rachel yang tidak terima dengan Felly dan lambe pedasnya, menyerang balik Felly dengan hujatan. Felly yang tidak terima dengan hujatan Rachel, melempar balik hujatan pada Rachel. Hingga keduanya saling melempar hujatan. Penonton yang geram, akhirnya ikutan bersuara. Mereka berkumpul sesuai dengan kubu masing-masing.
Raffa meraih gelas yang berisi jus buah naga. Menyeruput jus itu selama beberapa teguk masuk ke dalam perutnya melalui kerongkongan.
"Itu Felly kan? Cewek yang pernah Lo permalukan di club semester lalu?"
Aidan mengangguk mengiyakan ucapan Raffa.
Raffa dan Juna terkekeh geli. Ia teringat kejadian tempo dulu antara Felly dan Aidan.Masih teringat dengan jelas bagaimana Felly menjatuhkan harga dirinya hanya demi mendapatkan kesempatan untuk bersama Aidan. Aidan yang saat itu sama sekali tidak tertarik dengan Felly, membanting harga diri Felly. Menolak dengan keras Felly dihadapan semua penikmat club. Tanpa rasa kasihan sedikitpun Aidan memperlakukan Felly dengan rendah.
Mungkin apa yang Aidan lakukan dulu padanya, membuat dendam dalam diri Felly hingga kini Felly benar-benar membencinya. Menggunakan mulut pedasnya untuk memukul Aidan secara tidak langsung.
"Dasar cewek, sukanya main dendam. Gak malu tuh lambe, dulu gimana pas ngemis sama Aidan. Sekarang----" cibir Juna.
"Kalau dia cowok, gue pastiin dia nyesel dengan pelajaran yang udah gue beri," pandangan mata Raffa tak beralih pada Felly dan Rachel yang masih beradu mulut. Pemandangan itu cukup menghiburnya. Dimana cewek dengan intensitas mulut cabai yang sama pedasnya saling beradu.
Aidan memainkan sedotan jus alpukat miliknya. Pandangannya lurus ke arah Angel yang menikmati makan siangnya bersama dua temannya yang berpenampilan khas seorang nerd. Kacamata tebal dan rambut yang dikepang menjadi dua di sisi kanan dan kiri. Aidan lega, Angel berteman dengan orang-orang yang tidak berbahaya. Apalagi saat ini Angel memakan bekal yang tadi pagi Aidan berikan padanya.
Untungnya posisi Angel berada dalam garis lurus dengan perkelahian mulut Felly dan Rachel, jadi tidak akan ada yang menaruh curiga jika Aidan memperhatikan Angel dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lady Killer
Teen Fiction[ tanpa edit ] Aidan Alexander playboy, bertindak semau sendiri, dan tidak suka ucapannya dibantah. Angelina Arfina. lemah lembut, penyabar, selalu menuruti perkataan Aidan. Mereka backstreet. Yang Angel tahu tentang Aidan adalah cowok baik, peny...