Dua puluh enam

157K 14.5K 7.5K
                                    

Satu antero kampus sibuk membicarakan kembalinya Raisya setelah hampir satu semester absen hadir di kampus lantaran kecelakaan yang membuatnya koma beberapa bulan.

Raisya dikenal cukup baik oleh seantero kampus khususnya barisan para cowok.

Cantik, menarik, pandai bergaul, dan mau berteman dengan siapapun. Cewek itu sering digadang-gadang sebagai kekasih Aidan. Mengingat bagaimana dekatnya cewek itu dengan si biang rusuh. Kemanapun Aidan pergi pasti ada Raisya yang turut bersamanya.

Aidan dan Raisya adalah best couple yang sering disebut-sebut akan segera jadian atau mungkin sudah jadian tanpa dipublikasi. Satu tampan dan satunya cantik. Cocok bukan? Keduanya terlihat saling melengkapi. Aidan yang irit bicara  dilengkapi oleh Raisya yang pandai menciptakan topik yang membuat Aidan melontarkan kalimat memecah keterdiamannya. Tingkah-tingkah keduanya yang menggemaskan membuat siapa saja menyangka jika mereka berdua memang jadian.

Sebelum Raisya kecelakaan, berangkat selalu bersama. Bahkan Aidan mengantar Raisya sampai ke kelasnya. Lagaknya seperti pacar yang sangat possessive. Tidak mau gadisnya dilirik laki-laki manapun. Di kantin mereka juga sering bersama. Makan dengan menu yang sama.

Saat ditanya perihal hubungan. Jawabannya sama. Sebatas sahabat.

"Kenapa harus Raisya, Dan?" batin Angel pilu. Pandangannya tidak beralih dari Aidan yang berdiri tak jauh dari posisi duduknya. Aidan tidak sendirian. Ada Raisya yang ia gandeng dengan penuh kehati-hatian. Seolah Raisya adalah sesuatu yang sangat berharga.

Keduanya nampak tersenyum saat teman-temannya menyapa dan turut bahagia atas kembalinya Raisya ke kampus.

Saat berpacaran dengannya, tidak pernah sekalipun Aidan seperti itu padanya di depan publik. Aidan memperlakukannya seperti itu hanya saat di hadapan Raffa atau Juna. Backstreet yang mereka jalani membuat Angel tidak dikenal oleh publik jika ia adalah kekasih Aidan.

Angel menyantap siomay dengan tidak berselera. Posisi duduk Aidan dan Raisya kini membentuk satu garis lurus dengannya. Suka tidak suka sosok Aidan dan Raisya adalah pemandangan menyakitkan yang harus Angel nikmati. Seseorang yang masih disayang bersama orang lain. Menyakitkan.

Angel meraih es teh manis miliknya. Menyedot dengan tergesa-gesa untuk mendinginkan tubuhnya yang mulai panas sejak kedatangan Aidan dan Raisya di hadapan.

Byur.

Angel tersentak kaget saat jus alpukat mengguyur kepalanya. Dingin. Cairan kental itu mengalir dari kepala ke leher dan berakhir di kaus yang ia kenakan.

"Julia? Kenapa nyiram Angel? Apa salah Angel?" isak Angel sembari mengelap wajahnya yang lengket.

Fokus dari seluruh pengunjung kantin terarah pada Angel dan Julia. Termasuk fokus mata Aidan. Aidan hanya tertuju pada Angel yang mulai menitikan air matanya. Menunduk takut saat semua memandangnya.

"Nggak usah sok lugu! Gue jijik sama lo" desis Julia mendorong bahu Angel.

Bisik-bisik pengunjung kantin mulai terdengar. Angel memejamkan mata. Jari-jari tangannya bergetar ketakutan. Ia butuh seseorang untuk memberikan perlindungan.

"Lo itu penyebab gue putus sama Raffa! Camkan itu PHO!"

"Angel? Julia sendiri yang selingkuh di belakang Raffa. Jangan salahin Angel. Siapa yang mau kalau diselingkuhi."

"Lo pikir gue selingkuh karena apa? Coba aja lo bayangin di posisi gue. Gimana gue nggak nyari cowok lain kalau cowok yang gue butuhin selalu mentingin cewek lain!" murka Julia.

"Angel----"

"Diam! Gue cuma minta waktu sedikit aja. Tapi Raffa benar-benar nggak ada waktu buat gue! Yang Raffa pentingin itu cuma Lo! Lo! Dan Lo! Entah apa yang membuat Raffa mentingin lo. Gue diabaikan! Lo tahu gimana rasanya diabaikan?"

The Lady KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang