Enam Belas

154K 13.3K 2.5K
                                    

Setelah puas menumpahkan semua rasa yang kini Angel rasakan lewat tangisannya yang membasahi kemeja Aidan, Angel mengurai pelukannya. Tangannya berusaha menghapus sisa-sisa air mata yang masih menggenang di wajahnya.

Aidan menatap Angel tanpa ekspresi. Kedua bola mata angel yang sembab dan memerah, hidung Bangir angel juga nampak kemerahan, dan genangan air mata yang masih membekas. Aidan mengulurkan tangannya, membantu Angel menghilangkan jejak air matanya.

"Udah puas nangisnya? Kalau belum nangis lagi, dada gue siap jadi tempat Lo kok" ucap Aidan yang tengah merapikan rambut Angel yang sedikit berantakan. Rambut hitam sepunggung Angel, Aidan kumpulkan jadi satu di belakang. Sekilas ia melihat rambut Angel yang kusut, pastinya karena Braga.

Aidan meraih tangan Angel, mengambil ikat rambut yang melingkari pergelangan tangan Angel. Segera Aidan mengikat rambut Angel dengan asal, setidaknya bisa mengurangi kesan acak-acakan Angel saat ini.

"Ngantuk? Biasanya kalau abis nangis ngantuk" Aidan menaikan sebelah alisnya menunggu jawaban dari Angel.
Angel mengangguk lantas mengalihkan perhatian ke arah Braga yang terbaring di lantai memegangi sudut bibirnya yang dihiasi darah yang mulai mengering dan kedua bola mata yang tertutup. Angel masih bisa mendengar suara racauan Braga memaki-maki dirinya.

Aidan menutup telinga Angel dengan telapak tangannya.
"Jangan dengerin," ucap Aidan penuh penekanan. Meski telinganya tertutup telapak tangan Aidan, Angel masih bisa mendengarnya dengan jelas.
Satu kali anggukan kepala, sebagai persetujuan atas ucapan Aidan barusan.

Aidan melangkah menghampiri Braga. Lantas ia mengulurkan tangan meraih kedua tangan Braga. Diseretnya tubuh Braga yang begitu berat keluar dari kamar Angel. Jika laki-laki yang tengah ia seret bukanlah Braga, kakak angkat Angel, mungkin Aidan tidak memperlakukan seperti ini. Terlalu manis jika Aidan harus menyeret nya. Mungkin dengan beberapa kali tendangan cukup pantas.

Aidan berhasil menyeret tubuh Braga keluar dari kamar Angel. Dan sekarang Braga sudah berada di dekat tangga.
"Mending Lo jauh-jauh dari Angel Dan! Yang ada Lo bakal selalu direpotkan sama tingkah manjanya yang gak pernah mandiri. Lo pergi aja yang jauh, banyak cewek lebih dari Angel. Lo tinggal pilih" racau Braga membuat Aidan jongkok di hadapan Braga.

Braga memaksa membuka matanya. Bola matanya yang memerah efek mabuk menatap ke arah Aidan.
"Gue cuma kasihan sama Lo, Lo punya hidup dan hidup Lo bukan buat ngurusin cewek manja dan lemah kayak angel. Jauh-jauh dari Angel sebelum Lo nyesel" ucap Braga kembali.

Aidan tersenyum miring, tangannya menepuk cukup keras pipi Braga membuat Braga mengaduh kesakitan dan mengeluarkan sumpah serapahnya memaki-maki Aidan.
"Peduli apa Lo sama hidup gue? Hidup-hidup gue, Lo gak perlu ikut campur. Gue saranin mending Lo pikirin diri Lo sendiri! Buat balas budi sama seseorang aja Lo lupa caranya! Ingat! Tanpa almarhum bokap Angel, Lo gak lebih dari preman yang kerjaannya cuma bikin onar dan resah masyarakat!" ucap Aidan membuat Braga melayangkan tangannya hendak memukul wajah Aidan.

Untung saja Aidan bergerak cepat, dengan mudah ia bisa menghindari serangan dari laki-laki mabuk di hadapannya.
Aidan menatap rendah ke arah Braga yang terus memukul-mukul ke udara. Sebelum akhirnya Aidan memutuskan untuk menghampiri Angel kembali.

Saat kembali memasuki kamar Angel, Aidan disuguhkan dengan pemandangan Angel yang tengah duduk bersila di ranjang memainkan jemarinya dengan kepala menunduk. Dari gelagatnya, Aidan bisa menilai jika kondisi Angel sudah berangsur membaik dari sebelumnya. Rasa takutnya perlahan mulai menguap. Dan itu membuat Aidan sedikit lega.

"Peluk nih bonekanya," ujar Aidan menyerahkan boneka beruang berukuran sedang yang ia ambil dari sofa yang terletak di sudut kamar Angel. Aidan ingat, itu adalah boneka pemberiannya saat Angel memintanya langsung pada Aidan lantaran Angel iri dengan sahabatnya yang baru saja dibelikan barang oleh kekasihnya.

The Lady KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang