Della mematut diri di depan cermin. Sudah tiga minggu ini interaksinya dengan Bayu tidak ada kemajuan. Awalnya Della pikir Bayu akan sering memperhatikan dirinya setelah lelaki itu tanpa sengaja menyentuh payudaranya saat di Malang. Namun, Bayu tetap bersikap biasa dan cenderung resmi.
Tidak apa-apa. Seorang Della Anggraeni pantang menyerah. Ia telah menjatuhkan hatinya pada Bayu dan ia pasti akan mendapatkan lelaki itu. Ibaratnya Della sedang memancing, maka dibutuhkan kesabaran sampai umpan yang terpasang dimakan ikan.
Hari ini Della sudah membuat janji untuk pergi dengan Gita. Mereka sudah sering mengobrol melalui chat dan selayaknya kebanyakan wanita, Gita menggemari pernak-pernik fashion.
Della mengelus gaun bodycon turtle neck berlengan panjang yang ia kenakan. Potongan cold shoulder membuat kedua bahunya terbuka, menggoda dengan kemulusannya. Senyum Della merekah saat melihat cara gaun itu melekat di tubuhnya. Feminin dan ketat bahkan sampai mencetak garis bra. Sangat seksi.
Della melengkapi penampilannya dengan sepasang high heels hitam dan tas jinjing warna cokelat muda. Ia siap menanamkan fantasi erotis dalam benak Bayu. Ya, laki-laki mana yang tidak akan berimajinasi liar jika melihat tubuh molek seperti ini?
Jarak ke rumah Bayu berhasil Della tempuh dalam tiga puluh menit. Hunian itu tidak terlalu besar, berupa rumah dua lantai dengan konsep minimalis. Sepetak halaman sempit di antara teras dan pagar dimanfaatkan untuk meletakkan pot-pot berisi tanaman.
Ratna yang membukakan pintu saat Della mengetuk. "Monggo, Mbak Della. Masuk."
Della terpaksa tersenyum sopan. Ruang tamu rumah Bayu diisi satu set sofa berwarna hijau muda dengan lantai dilapisi karpet. Dindingnya dihiasi foto-foto pernikahan serta sebuah ilustrasi Bayu dan Ratna yang sepertinya dibuat dengan Corel Draw. Semua pajangan dinding itu membuat Della sebal. Lihat saja, jika Bayu sudah berpaling padanya, foto-foto dirinya dan Bayu pasti akan terlihat lebih serasi.
"Ada keperluan apa ya, Mbak Della?" Ratna sedikit bingung mendapati kemunculan rekan kerja suaminya. Pasalnya sekarang hari Minggu dan Bayu tidak bercerita akan ada agenda kampus hari ini. "Bayu sedang kerja bakti di masjid."
Della menelan kekecewaan. Mungkin selepas berjalan-jalan dengan Gita, ia bisa mengarang alasan yang membuatnya bisa tinggal dan bercengkrama dengan Bayu. Arrghh... entah bagaimana caranya, Della harus bertemu Bayu hari ini.
"Saya ada janji sama Gita, mau hang out."
"Lho, kok sudah kenal sama Gita?" Ratna bertambah bingung.
"Kenalan sewaktu acara jalan sehat."
"Oh." Pantas saja, Della berpakaian sangat kasual. Usia Della dan Gita sepertinya sebaya. Mungkin karena itu, mereka cepat akrab. "Sebentar saya panggilkan Gita."
***
"Enak nggak, Git?" tanya Della di sela-sela kegiatan menyuapkan jamur enoki ke dalam mulutnya. Restoran ala Korea, Seorae, menjadi pilihan tempat mereka makan siang ini setelah lelah mengitari Mall Ambarukmo Plaza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Sisimu
RomanceSekuel Tiga Sisi Warning: Baca ini jangan ngamuk, karena bab sudah tidak lengkap. Perjalanan rumah tangga tidak mungkin tanpa ujian. Apa yang kita lakukan di masa lalu, akan kita tuai akibatnya di masa depan. Lima tahun menikah dengan Bayu, Ratna...