+0.6

2K 290 1
                                    



Baru banget Caca pulang sekolah, udah ditarik sana-sini sama mbak Chungha. Suruh cobain sepatunya. Katanya Caca ga punya sepatu cewek. Sepatunya kebanyakan sneakers sama converse.

Untung ukuran kaki Caca sama mbak Chungha ga beda jauh. Buat ukuran beberapa merk sepatu, mereka sama.

"Acaranya masih jam 7 malem mbak, Caca ngantuk mau tidur dulu," keluhnya saat mbak Chungha nyuruh dia mandi. Mau ditata rambutnya. Padahal masih jam 3.

"Ga boleh tidur habis ashar. Lagian kamu cewek, dandan pasti lama," mbak Chungha naruh beberapa make up, hair dryer dan catok rambut di meja rias Caca.

"Cuma pake bedak sama liptint doang mah 10 menit selesai, mbak." kilah Caca. Beneran dia ngantuk banget.

Bayangannya di sekolah tadi udah kasur mulu.

"Kamu cewek, Ca. Cowok itu suka cewek yang bisa merawat diri," Caca liatin mbak Chungha.

Iya, sih. Mas Seongwu pasti cinta banget sama Mbak Chungha. Soalnya udah punya anak satu aja masih cantik gitu.

"Mbak mbak, Mas Seongwu gimana sih bisa suka sama mbak Chungha?" tiba-tiba Caca pengen tanya.

Mbak Chungha ketawa pelan.

"Katanya sih Mas mu liat Mbak pake lipstick merah. Seksi. Terus naksir. Gajelas banget mas mu tuh." kemudian mereka ketawa. Ga tau orang yang mereka omongin udah berdiri di ambang pintu dengan Dennis di gendongannya.

"Wah kalian ngomongin mas, ya? Pantesan kuping mas panas," kata Seongwu sambil jalan masuk.

Saking asiknya di kamar Caca, mereka sampe ga tau Dennis udah bangun dan Seongwu udah pulang.

"Loh, belum ganti baju?" tanya mbak Chungha. Ga kuat dia liat suaminya lama-lama pake seragam.

Gantengnya nambah-nambah.

"Aku mau mandi terus liat Dennis bangun, jadi aku gendong dulu," jelas Seongwu. Dennis yang di gendongannya udah meronta pengen digendong ibunya.

"Mau kemana sih?" tanya Mas Seongwu. Dia belum tau adeknya mau ke acara ultah mamah Donghan. Soalnya kalo ada apa-apa, Caca ceritanya sama Mbak Chungha dulu.

"Adek kamu, Mas. Udah gede. Mau ketemu calon mertua." kemudian mbak Chungha terkekeh. Beda sama Caca yang protes. "Apaan sih mbak."

"Orang tuanya Donghan?" tanya Seongwu. Caca ngangguk.

"Dandanin yang cantik, dek. Biar ga malu-maluin." kata Seongwu ke Chungha yang langsung dapat cubitan seribu dari Caca.

"Udah kamu mandi dulu, mbak juga mau mandiin Dennis."

"Mandi yang bersih. Biar ga dicuekin Donghan terus," goda Seongwu yang langsung mengambil langkah seribu sebelum dapat lemparan bantal dari Caca.

Udah nikah tapi masih suka godain adeknya. Makanya Caca suka balas dendam ke Dennis. Suka godain bocah itu sampe nangis.

Setelah Mbak Chungha sama Mas Seongwu keluar dari kamarnya, Caca mandi.

Pas udah selesai, Mbak Chunga masuk terus mulai eksplore Caca dengan bedak, liptint dan teman-temannya.

"Mbak, jangan tebel-tebel. Malu," Caca merem-merem pas Mbak Chungha makein dia eyeliner.

Ranbut Caca digerai terus di blow.

Cantik

"Kamu punya softlens kan? Dipake ya. Udah dibeli ga pernah kamu pake." Mbak Chunga buka laci meja rias Caca dan ngambil lensa warna cokelat.

True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang