"Heh, mau kemana lo?" Haechan menarik tas punggung Caca sampai cewek itu berhenti.
"Kenapa?" tanya Caca dengan tampang polosnya.
"Duh, jangan gitu dong, Ca. Gue lemah kalo lo tatap kayak gitu," oceh Haechan. "Piket lu, main kabur aja."
"Dih, yang lain juga pada nggak piket," kata Caca. Kelas mereka udah sepi, cuma ada Caca sama Haechan selaku ketua kelas di sana.
"Mogok mereka gara-gara lo nggak piket sebulan!"
"Lebay! Nggak sebulan juga, cuma 4 minggu kok."
"Sama aja Udin! Udah buruan deh, atau lo mau gue denda?" ancam Haechan.
"Iya iya bawel! Ini lepasin dulu tas gue." Haechan melepaskan pegangan tangannya di tas Caca kemudian lari ke pintu.
Caca mendengus sebal karena Haechan sudah membaca rencanya buat kabur, jadi cowok itu hadang di depan pintu.
Dengan malas Caca jalan ke belakang, ambil sapu terus nyapu asal-asalan. Cuma nyapu jalannya doang, kolong meja masih utuh sampahnya padahal yang paling banyak di sana.
"Tuh, kolong meja masih kotor," Haechan menunjuk kolong meja dengan santai.
"Belakang masih ada sampahnya, Ca. Gimana sih nyapunya?! Yang bersih dong!" Caca udah sebel banget mukanya gara-gara Haechan merintah dia seenak jidatnya.
"Ngapain lo teriakin cewek gue?" Haechan hampir keselek ludahnya sendiri saat dengar suara itu.
"Eh, Kak Donghan." Haechan meringis takut.
Ya gimana nggak takut, muka Donghan serem gitu.
Donghan menggeser badan Haechan dan berjalan masuk ke kelas itu.
Dia ambil alih sapu di tangan Caca lalu melemparnya ke Haechan. "Sapu sendiri. Jangan perintah-perintah cewek gue," kata Donghan enteng sambil menarik Caca keluar.
Haechan cengo sambil pegangin sapu. "Yeu, sialan jadi gue yang kena," dumal Haechan dengan tampang melasnya.
Sementara itu di luar, Caca terseok mengikuti langkah Donghan yang lebar. "Jangan cepet-cepet, Kak. Kaki gue kecil nggak bisa jalan secepet Kakak," kata Caca pelan.
Donghan yang sadar kaki Caca pendek akhirnya melambatkan langkahnya. Membuat langkah mereka kini sejalan.
"Kakak ngapain marahin Haechan? Kasian tau dia takut," kata Caca.
Donghan melirik Caca sebentar. "Ya dia marahin cewek gue," balas Donghan enteng.
Sementara Caca udah senyam-senyum malu di belakang.
"Ke tongkrongan bentar ya," kata Donghan sebelum menarik gas motornya.
Mereka sampai di cafe yang hanya berjarak 15 menit dari sekolah. Donghan menggandeng Caca masuk. Ternyata di dalam udah rame sama temen-temen Donghan. Ada yang dari sekolah lain juga.
Dan jangan lupakan Dira, yang keberadaannya sangat mencolok karena dia satu-satunya cewek di sana.
Donghan meninggalkan Caca bersama Jihoon dan Jaehyun. Tempat paling aman menurutnya. Soalnya cuma mereka yang nggak akan godain Caca.
Donghan kembali setelah urusannya selesai. Nggak tau ngapain, yang jelas tadi dia ngobrol sama Hyunbin dkk.
"Yuk, pulang," katanya sambil menggandeng tangan Caca.
"Nggak nongkrong dulu, Han?" tanya salah satu teman cowok itu.
Donghan melirik Caca. "Nggak. Mau nganter cewek gue dulu," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]
Fanfiction"Ca, lo kok tahan sih punya pacar jutek kayak Donghan." -Woojin- "Caca, sama gue aja yuk." -Jihoon- "Kak Donghan kenapasi?" -Nadisha/Caca- "Udah setelannya begini. Gausah bawel." -Donghan- LOVE me or NOT - Kim Donghan Start date : February 9, 2018 ...