+2.2

1.5K 264 7
                                    






Donghan memarkirkan motornya di depan warunh kopi. Dia langsung ke arena balapan setelah nganterin Caca. Agak sebel juga dia sama Caca yang nggak peka kalo dia pengen berduaan lebih lama. 

"Akhirnya Si Bos dateng juga," Lucas dan Hyunbin menyambut Donghan yang rasanya udah lama banget nggak  kumpul mereka di sini.

Dira yang liat Donghan dateng juga seneng banget. Dia gandeng Donghan biar duduk di sampingnya.

Muka Donghan masih asem. Antara kesel sama Caca juga sama temen-temennya ini. Ditelfon terus dia dari tadi. Pake ngatain bucin segala. Kan Donghan kesel.

"Siapa yang mau main malem ini?" tanyanya.

Semua orang di sana diam, tapi matanya natap Donghan semua.

"Anjing. Kan gue udah bilang gue nggak mau main," katanya kesal.

"Taeyong maunya lo, Han," kata Dira.

Taeyong itu geng SMA sebelah. Yang sering tawur sama mereka. Si Taeyong itu pentolannya, sama kayak Donghan.

Donghan bimbang. Antara dia inget Caca sama gengsi juga kalo batalin tandingnya.

"Gimana? Pake motor gue, deh," kata Hyunbin. Soalnya Donghan nggak bawa motor yang biasanya buat balap.

"Minum dulu deh, biar lo nggak tegang." Dira menyodorkan kaleng bir beralkohol. Tapi Donghan tolak. "Gue nggak minum lagi," katanya. Iya, dia udah mau tobat. Walau kalo nyebat sih dia masih, tapi nggak sebanyak biasanya.

"Lo kenapa sih, Han? Berubah tau nggak?" kata Dira sebal.

"Nggak papa," jawab Donghan enteng.

"Jadi gimana? Taeyong udah nunggu tuh di arena."

Donghan berpikir sebentar. Kemudian dia mengangguk.

"Terakhir, habis ini berhenti." begitu pikirnya.

Donghan udah siap dengan motor Hyunbin. Walau sebenarnya dia merasa aneh karena itu bukan motornya sendiri.

Di sebelahnya ada Taeyong dengan motor ninja merahnya.

Donghan memejamkan matanya sebentar. Mencoba membuat dirinya fokus. Tapi yang ada dia melihat bayangan Caca.

Perasaan Donghan nggak enak.

Salah satu cewek berpakaian minim berdiri di tengah mereka dengan membawa slayer.

Cewek itu memberi aba-aba. Dan saat cewek itu melambaikan kain di tangannya, Donghan dan Taeyong melesat bersama motor mereka masing-masing.

Donghan melajukan motornya cepat. Dia berhasil mendahului Taeyong di tikungan pertama.

Mereka masih saling mendahului. Tapi kemudian Donghan merasa motornya nggak beres. Gasnya galak tapi remnya udah dalem. Dia sampe susah payah ngerem di tikungan yang menyebabkan dia tertinggal.

Motor Donghan oleng sampai ban depannya menabrak pinggiran jalan. Dia jatuh dengan tangan kiri menahan badan.

"Sialan," umpatnya sambil mencoba berdiri. Untung motornya masih bisa nyala, jadi cepat-cepat dia melaju mengejar Taeyong.

Sementara itu di arena balap, Dira, Hyunbin, Lucas dan teman-teman mereka percaya Donghan akan menang.

"Kok gue kayak denger suara sirine ya?" celetuk Lucas.

"Ambulan kali," sahut Dira enteng.

"Anjir beneran. Tuh, suaranya makin jelas."

"Eh iya tau, tuh mereka pada lari." Hyunbin menunjuk beberapa orang yang lari tunggang langgang.

True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang