Pulang

995 153 15
                                    





"Caca Ya Tuhan gue ngomong sampe berbusa dari tadi nggak didengerin?!" Protes Woojin saat dia sudah bicara panjang x lebar x tinggi dan ternyata yang diajak bicara tidak menyimak sama sekali. Malah asik bermain dengan ponselnya.

"Hah? Sorry, Jin. Gue lagi nggak fokus nih," sahut Caca. Dia kembali menatap layar ponselnya.

"Ngapain, sih?" Tanya Woojin penasaran.

"Kak Donghan gue telfon nggak diangkat," keluhnya. Kemarin Caca langsung telfon Donghan, tapi nggak diangkat. Chat juga belum dibalas.

Dia takut ternyata Donghan udah berangkat lagi hari ini.

"Kak Donghan pulang?" Tanya Woojin.

Caca mengangguk. Kemudian dia bercerita tentang kebodohannya kemarin. Sampai pemuda itu menggeleng heran. Dia kirangl yang bego itu Sohye doang, ternyata Caca juga.

"Terus gimana? Kak Donghan marah?"

"Kayaknya iya deh." Bahu Caca merosot. "Gimana dong Jin? Gue takut Kak Donghan udah berangkat lagi. Gue nggak jadi ketemu dong." Bibir gadis itu melengkung ke bawah.

"Lo samperin aja ke rumahnya pulang sekolah nanti," saran Woojin.

"Liat nanti deh," jawab Caca akhirnya.

Dia tidak tau bisa ke rumah Donghan atau tidak karena dia harus ke Cafe sepulang sekolah nanti.

.

.

.

"Jadi lo mau ke rumah Kak Donghan sekarang?" Tanya Sohye.

Caca menggeleng pelan. "Nggak bisa. Gue kan harus ke cafe," jawabnya lemas.

Mereka berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Sepanjang perjalanan hari ini Caca tidak bisa fokus karena memikirkan Donghan. Disisi lain dia takut Donghan marah. Selain itu dia juga menyesal kalau benar Donghan sudah pergi lagi. Itu artinya dia tidak tau kapan bisa bertemu pemuda itu lagi.

"Itu apaan deh rame-rame?" Sohye menunjuk ke arah gerbang yang tampak lebih ramai dari biasanya.

"Liat yuk!" Caca yang sedang tidak bersemangat itu pasrah saat Sohye menarik tangannya menuju kerumunan itu.

"Oh my god!" Sohye menutup mulutnya dengan kedua tangannya saking terkejutnya melihat apa yang membuat orang-orang berkerumun di depan gerbang sekolah mereka.

"Caca!" Sohye mengguncang badan Caca keras sampai gadis bertubuh kecil itu mengerang kesakitan.

"Apaan sih? Sakit!" Keluhnya.

"Liat! Liaatt!" Sohye memaksa kepala Caca menoleh ke arah gerbang.

Dan beberapa detik kemudian mata Caca melebar. Reaksinya sama seperti reaksi Sohye barusan.

"Kak Donghan?!" Pekik Caca.

Dia masih tidak percaya melihat Donghan berada di depan sekolah siang ini.

Pemuda itu berdiri bersandar di motornya. Dengan mengenakan celana jeans hitam dan kaos putih yang dibalut jaket bomber biru.

"Samperin Ca. Buruan!" Sohye mendorong Caca melewati kerumunan itu.

Donghan yang sudah melihat Caca dari kejauhan pun menegakkan badan.

"Lama amat keluarnya!"

"Lama amat keluarnya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang