+2.5

1.7K 281 19
                                    

Seongwu berdiri di depan kamar Sang adik;Caca yang nggak keluar kamarnya sejak kemarin sore.

Tangannya terangkat mengetuk pintu itu pelan.

"Ca, ada temen-temen kamu, nih," katanya.

Nggak lama kemudian, pintu kamar Caca terbuka. Caca tampak berantakan. Matanya bengkak karena menangis semalaman.

"Siapa, Mas?" tanyanya serak.

"Wali kelas sama temen satu kelas kamu. Cuci muka gih." Seongwu mengusap surai Caca pelan.

Dalam hati dia sangat lega karena Caca tidak melakukan hal buruk yang dia takutkan. Caca cukup tegar menghadapi musibah yang menimpa mereka kali ini.

"Iya, suruh mereka tunggu bentar, Mas." Lalu caca kembali masuk kamarnya untuk berbenah diri.

Lima belas menit kemudian dia sudah rapi dengan kaos hitam dan celana jeans hitam panjang.

Rambut sebahunya dia biarkan terurai untuk menutupi wajahnya yang kacau.

Caca melihat Pak Jisung dan teman-temannya di ruang tamu.

Pak Jisung memeluk Caca sekilas sambil memberi semangat pada Caca.

Lalu Caca menatap teman-temannya. Terutama Sohye sama Woojin. Caca nggak bisa lagi nahan tangisnya.

Tangisnya semakin menjadi saat Sohye memeluknya.

"Yang sabar, Ca. Lo punya gue, sama temen-temen yang lain," kata Sohye yang udah nangis juga.

Sementara itu di belakang mereka, Donghan datang dengan nafas terengah.

Hatinya sakit melihat Caca menangis tersedu seperti itu.

Dia jadi seolah melihat dirinya dulu saat Papanya nggak ada.

Mata Donghan berair. Dia pengen banget meluk Caca dan bilang semuanya akan baik-baik saja. Tapi dia tidak bisa melangkahkan kakinya. Donghan takut kehadirannya membuat keadaan Caca memburuk.

Alhasil Donghan hanya berdiri mematung tanpa ada orang yang menyadari kehadirannya.

Dia lega, setidaknya Caca punya banyak orang yang sayang sama dia.

.

.

.

Mingyu melangkahkan kakinya memasuki rumah Caca yang masih ramai orang bertamu.

Dia langsung mengganti baju seragamnya setelah pulang sekolah dan langsung ke rumah caca.

Dia mau liat keadaan Caca.

"Mas, Caca masih nggak mau keluar?" tanya Mingyu ke Seongwu.

"Udah tadi siang, temen kelasnya ke sini," jawab Seongwu.

"Caca nggak papa 'kan, Mas?"

Seongwu menarik kedua sudut bibirnya. "Dia kuat, kok. Caca nggak akan berbuat yang aneh-aneh," katanya.

Mingyu menghela nafad lega. Kekhawatirannya tidak terbukti.

"Mingyu boleh naik ke atas, Mas?"

"Naik aja, tolong bujuk Caca suruh makan, ya." Mingyu mengangguk lalu segera melangkan kakinya ke kamar Caca.

"Ca, ini gue Mingyu. Makan, yuk," katanya.

"Nggak laper, bang," lirih Caca dari dalam.

"Gue masuk ya," tanyanya.

True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang