+0.1

3K 346 3
                                    


"Caca Bangun, mau sekolah kan," seorang wanita berdaster selutut yang tengah menggendong bayi laki-laki imut mengetuk pintu cokelat di hadapannya untuk ke sekian kali. Namun tak kunjung mendapat jawaban dari si empunya kamar.

"Belum bangun Caca?" wanita itu menggeleng saat ditanya sang suami.

"Caca bangun, nanti mas telat nih ngantornya nungguin kamu kelamaan," ga lama kemudian, terdengar suara kunci pintu dibuka.

"Udah bangun, mas," kata cewek yang dipanggil Caca itu. Masih setengah melek.

"Buruan mandi. Kalah kamu sama anak kecil, Dennis aja udah wangi," Caca cemberut saat kakaknya mengacak rambutnya.

Dia menutup pintu kamar mandinya. Meraih handuk lalu berjalan ke kamar mandi.


"Pagi!! Dennis sayang mau kemana? Kok udah rapi?" Caca mencium pipi gempal keponakannya.

Dia sudah mandi. Sudah wangi dan rapi pakai seragam sekolahnya.

"Mau kemana sih, mbak?" tanyanya pada kakak iparnya;Chungha.

"Mau ke rumah Ibu. Mereka pengen ketemu Dennis," jelas cewek cantik itu.

Caca meraih piring dan mulai menyendok nasi goreng buatan mbak Chungha. "Mas Seongwu ikut?"

"Mas Seongwu kan kerja," Caca meringis. Dia lupa.

Jadi, cewek yang lagi menyendok nasi goreng besar-besar itu namanya Nadisha. Biasa dipantau Caca. Dia tinggal bersama kakaknya-Seongwu. Dan istrinya Chungha. Anak kecil berpipi gempal tadi namanya Dennis.

Caca tinggal bersama kakaknya karena jarak rumah Mas Seongwu ke sekolahnya lebih dekat. Lagipula orang tuanya sibuk. Dia sering ditinggal sendiri di rumah.

"Kamu berangkat bareng Mas?" tanya Seongwu yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya.

Caca meringis. "Ngga, Mas. Caca sama kang ojek yang biasa,"

"Yaudah cepet habisin sarapannya. Tau sendiri kang ojeknya galak," jawab lelaki itu sambil mengganggu Dennis yang sedang menunggu sarapannya siap.

Caca menandaskan air putih di gelasnya dengan sekali teguk. "Caca berangkat dulu Mas, Mbak," cewek itu berpamitan lalu cium tangan kakaknya.

Gadis itu berjalan ke pintu depan. Dan saat membukanya, seorang cowok sudah bertengger di motor ninja hitamnya. Mukanya sudah kelihatan masam.

"Udah nunggu lama, kak?" Caca menggigit bibir bawahnya.

"Udah cepet. Gue belum ngerjain tugas," tukas cowok itu sambil ngasih helm cadangannya ke Caca.

Lelaki itu menancap gas motornya membelah jalanan pagi yang cukup ramai.

Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di sekolah.

"Pulang nanti sama gue," belum sempat Caca menjawab, lelaki itu sudah pergi mendahuluinya. Caca memasang wajah masam. Sudah biasa, sih.

Cowok jutek nan galak itu namanya Donghan. Katanya sih pacarnya Caca. Tapi gatau, soalnya sikapnya kayak bukan pacar.

Super cuek ke Caca. Galak juga.

Tapi Caca cinta.

Donghan itu satu tingkat diatas Caca. Makanya cewek itu panggil dia kakak.

Juteknya Donghan tuh jutek pake banget. Mukanya datar, tatapannya tajam. Apalagi kalau lagi mode senggol bacok. Ga ada yang berani deh. Caca aja menciut.

Donghan tuh galak, tukang nyebat sama tukang mabal. Beda sama Caca yang bisa dibilang siswi teladan. Lumayan sering dia mewakili sekolahnya lomba.

"Woy!" seseorang menyentak Caca dari belakang. "Pagi-pagi udah asem aja muka lu," Itu Woojin. Temen sekelas sekaligus sebangkunya.

"Asem kayak ketek lo," sahut Caca asal.

"Enak aja. Wangi nih ketek gue," Woojin ga terima.

"Diapain lo sama kak Donghan?" tanya Woojin yang dijawab gelengan oleh Caca.

"PMS wae tiap hari," cibir Woojin. Ya gitu. Donghan udah terkenal tukang PMS tiap hari. Banyak yang tanya gimana bisa Caca tahan sama Donghan.

Mereka udah pacaran hampir empat bulan. Setelah Donghan nembak Caca tiba-tiba. Maksa sih sebenernya. Donghan langsung bilang kalo Caca pacarnya. Ga pake tanya Caca dulu.

Si Caca yang waktu itu masih anak SMA polos--karena masih kelas X--cuma plonga-plongo. Awalnya dia biasa aja. Tapi Donghan act like Caca pacarnya beneran. Jemput sekolah tiap pagi, nganter Caca tiap pulang sekolah. Jadinya Caca lumer sendiri. Sampe dia bener-bener jatuh sama cowok itu.

Donghan jarang banget hubungin Caca. Nge-line gitu, seminggu bisa dihitung pake jari. Mana kalo Caca ngechat balasannya singkat banget kayak pake hape esia Hidayah yang setiap hurufnya bayar satu rupiah.

***

Bel istirahat berbunyi seiring Pak Iwan mengakhiri pelajaran Kimia hari ini.

"Ujin kantin ga?" tanya Caca. Yang dijawab anggukan sama Woojin. Terus cowok gingsul itu ngekor Caca sama Sohye keluar kelas. Di depan kelas mereka ketemu Guanlin sama Chanwoo. Temen kenal pas mos. Mereka dihukum berdiri hormat ke bendera. Sampai sekarang mereka akrab. Cuma Guanlin sama Chanwoo masuk IPS.

Pas masuk kantin, Caca liat Donghan sama gerombolannya lagi kongkow di depan warung batagor.

Caca senyum ke gerombolan Donghan sebagai sapaan. Soalnya dia kenal. Ga sopan kan kalo ga nyapa. Beda halnya sama Donghan yang ga ngelirik Caca sama sekali.

"Caca ini Donghannya ga disapa?" kata cowok yang duduk di depan Donghan;Jihoon.

"Han, Caca tuh," Kak Jaehyun nyenggol lengan Donghan pelan.

"Ya kenapa? Tadi pagi juga ketemu," sahut Donghan cuek. Caca senyum canggung.

"Yaudah, bang. Duluan ya," terus Caca nyusul temen-temennya yang udah duduk dengan makanan di depan mereka. Untung Caca udah pesen ke Sohye. Jadi dia tinggal duduk terus makan.

"Bang Mingyu! sini!" Caca melambaikan tangannya ke cowok berkulit agak gelap namanya Mingyu.

Cowok yang bawa semangkuk mie ayam sama es jeruk itu menghampiri meja Caca.

"Sendirian, bang?" tanya Caca. Mingyu ngangguk.

"Ga punya temen apa?"

"Anjir, ga lah. Ditinggal gue. Habis main basket," jelas Mingyu. Dia itu tetangga Caca. Rumahnya sebelahan percis. Kelas XII sekarang. Caca sering minta tebeng kalo berangkat atau pulang sekolah dulu. Pas Caca SMP juga. Tapi sekarang udah jarang. Kan Caca udah punya ojek pribadi. Si Donghan.



"Han, lo jangan jutek-jutek napa. Sama pacar sendiri juga," kata Jihoon yang tau sesekali Donghan curi pandang ke meja Caca.

"Udah setelannya begini. Gausah bawel," sahut Donghan dengan wajah datarnya.

**************

Gimana gimana??

Lagi suka banget sama Donghan

Ga ngerti ㅠㅠ


Schazelle Cho 💕

True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang