+2.8

1.7K 281 26
                                    

Adakah yang masih nunggu

True Colours???

"Mama, Lian mau susu." Lian dengan mata yang masih setengah terbuka berjalan menghampiri Sang Mama.

Kebiasaannya kalau bangun tidur siang pasti minta susu.

Mama beranjak ke dapur, tapi nggak lama kemudian kembali dengan tangan kosong.

"Susu kamu habis, sayang," katanya. "Panggil Bang Donghan sana, bilang disuruh Mama belanja gitu."

Lian nurut. Dia jalan ke kamar Donghan yang pintunya terbuka sedikit.

"Bang, disuruh Mama belanja," kata Lian dengan suara imutnya.

Donghan yang lagi main game di hapenya pun menoleh.

Sejak beberapa waktu ini dia jarang keluar rumah. Setiap pulang sekolah langsung ke rumah. Sampai Mama heran karena biasanya cowok itu pulang sampai malam.

Dia jarang lagi main ke tongkrongan atau ikut balap liar.

Tapi dia jadi kecanduan game. Hari Minggu kemarin dia mengurung diri seharian saking asiknya main game.

"Sama Kak Yugi aja sana," kata Donghan lalu kembali fokus ke layar hapenya.

Lian berbalik menuju kamar Yugi. "Kak, anterian Lian beli Susu."

Yugyeom menghentikan petikan gitarnya. Dia melirik jam di dinding kamarnya. Masih jam setengah satu siang.

"Sama Bang Donghan aja. Males panas banget, Li," kata cowok itu.

Lian kembali ke kamar Donghan. "Bang, Kakak nggak mau," adunya.

Donghan menghela nafas malas. "Yaudah sama Mama aja. Panas banget males," sahutnya.

Bibir Lian mengerucut. Nggak lama kemudian wajahnya berubah merah. Matanya berair, bersiap menumpahkan tangisnya.

"Lian kenapa? Abang mana?" Tanya Mama.

Lian nangis. "Mau susu Ma," rengeknya. Jadi anak cewek terakhir membuat Lian manja. Dari dulu Papa dan Yugi selalu menuruti kemauannya. Lalu setelah ada Donghan juga Lian makin dimanja.

"Abang nggak mau, Kakak juga," kata Lian disela tangisnya.

Mama menatap kedua pintu kamar anak laki-lakinya yang terbuka.

"Abang! Kakak! Kalo nggak mau anter adeknya, uang jajan dipotong ya!"

.

.

.

"Lo sana ambil belanjaan Mama."

"Dih ogah. Gue mau sama Lian."

Yugeom menatap Donghan sengit.

Setelah diancam Mama uang jajan mereka akan dipotong, akhirnya Donghan sama Yugi mau nganter beli susu buat Lian. Eh, taunya disuruh belanja juga.

Mana beli sayur gitu, mereka mana tau.

"Hhh," Yugyeom menghela nafas pelan. Merasa malu pada dirinya sendiri sudah bersikap kekanakan seperti tadi.

Sebagai yang tertua, dia merasa harus mengalah.

"Dorong nih!" Dia mendorong troli belanjaan mereka ke arah Donghan lalu menggamit tangan kecil Lian yang sedari tadi menatap kedua kakaknya kebingungan.

True Colours ✖ Kim Donghan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang