Chapter 1

239 22 0
                                    

Zayn pov's

"Ini sudah peringatan ke SEKIAN KALINYA mr. Malik! Apa yang kau lakukan itu begitu keterlaluan! Hanya karena masalah sepele, kau memukuli temanmu hingga pingsan dan sekarang berada di rumah sakit! Kau benar benar telah kehilangan akal Zayn!" bentak Mr. James

"Apa katamu tadi? BAJINGAN itu adalah temanku?! Come on mr. James. Mungkin kau yang telah kehilangan akal. Dan kau bilang masalah sepele? Heyyy, laki laki sialan itu menumpahkan jus nya ke baju ku. Apa dia tidak memakai mata ketika berjalan? Kau lihat bajuku kotor? Dan kau bilang ini hanya masalah sepele? Benar benar tidak masuk akal!"

Dimana pikiran  orang tua ini?! Dia bilang masalah sepele? Beruntung dia tua, jika masih muda, akan aku hajar dia lebih parah dari bajingan itu.

"Dan kau sekarang mengatakanku kehilangan akal?! Kau benar benar keterlaluan Malik! Aku ini kepala sekolah! Beraninya kau berkata seperti itu padaku?! Mulai sekarang kau bukan lagi bagian dari sekolah ini! KAU DIKELUARKAN DARI SEKOLAH DETIK INI JUGA! DAN AKU SENDIRI YANG AKAN MENGURUSNYA! sekarang keluar dan jangan pernah memperlihatkan wajah mu itu di tempat ini!" Teriak mr. James dengan penuh amarah

"Ok. Kau kira aku akan berlutut dan akan memohon padamu agar kau tidak mengeluarkan aku dari sekolah sialan ini?! Perkiraan mu salah mr. James. Kau ingin aku keluar? Fine aku akan keluar. Terimakasih sudah mengeluarkan ku dari tempat terkutuk ini. Dan soal kau yang akan mengurus pengeluaranku dari sekolah ini, itu adalah berita yang sangat baik. Dengan begitu aku tidak akan menginjakkan kakiku ke tempat terkutuk ini. Baiklah, selamat siang mr. James!"

Akhirnya aku keluar juga dari tempat terkutuk itu. Lebih baik aku pulang, dan beristirahat. Kalian tau? Energiku sedikit berkurang karena menghajar laki laki bajingan itu.
Aku pun mengendarai mobilku dengan kecepatan yang cukup tinggi. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di rumah ku.

Ohh God! Aku sampai lupa. Bagaimana jika kak Angel sampai ada di rumah? Aku berharap hari ini dia sedang ada di kantor. Bukannya aku takut pada kakakku. Aku hanya malas mendengar ocehannya nanti. Kalian harus tau, jika kakakku sedang menceramahiku, aku sampai mengantuk karena ocehannya yang begitu panjang. Dengan santai aku memasuki rumah. Rumah sepertinya sepi.

"Zayn? Tumben sekali kau cepat pulang? Bukannya kau bilang akan pulang sore hari?"

Damn! Suara kak Angel benar benar mengagetkan ku. Dan sebentar lagi aku akan mendengar ocehan yang hampir setiap hari kudengar.

"Ada masalah di sekolah. Aku memukuli laki laki yang menurutku idiot itu karena dia menumpahkan jus nya ke bajuku. Dia masuk rumah sakit dan aku pun dikeluarkan dari sekolah." Jelasku tanpa dosa.

.........
.........
.........
.........
.........

Mana suara kakakku? Tumben sekali dia tidak berteriak? Karena bingung, aku pun membalikkan badanku dan mendapatkan kakakku sedang menunduk dan-

Wait!

KAKAKKU MENANGIS?!
aku berjalan mendekati kakakku. Dan mengangkat kepala nya agar ia menatapku.

"Kak?  Kenapa menangis? Aku minta maaf jika aku melakukan kesalahan. Tapi tolong jangan menangis seperti ini"

Ketika melihat air mata kakakku,  seperti ada sesuatu yang menusuk hati ku.

"Zayn, aku tidak tahu harus bagaimana lagi bersikap kepadamu. Aku benar benar bingung. Aku merasa gagal menjadi seorang kakak yang baik buatmu." jawabnya masih menangis.

"Apa yang kau katakan kak? Gagal? Kau sama sekali tidak gagal. Kau begitu baik padaku. Kau tidak pernah menyakitiku. Jangan berbicara seperti itu!

"Kau tau Zayn? Aku sudah sangat lelah mengahadapi semua ini. Orang tua kita meninggal, dan hanya ada aku dan kau Zayn. Rasanya berat sekali. Rasanya aku ingin mati saja waktu itu. Tapi aku kembali berpikir, jika aku mati, siapa yang akan menjagamu? Siapa yang akan melanjutkan karir orang tua kita, bagaimana nasib perusahaan orang tua kita?

Dan saat itu aku kembali bangkit,  menghentikan pendidikanku dan memilih bekerja di perusahaan dad. Kau berubah Zayn, semenjak malam itu kau sangat berubah. Aku begitu merindukan adikku yang dulu. Aku tau kau kecewa. Aku juga sama sepertimu. Tapi aku kembali tegar demi kau, aku juga ingin kau tegar Zayn. Demi aku. Demi KITA. Aku tidak meminta banyak darimu, aku hanya ingin kau belajar dengan sungguh sungguh. Sudah berapa kali kau berpindah pindah sekolah. Begitu banyak yang harus kupikurkan. Perusahaan, bisnis, terutama berbagai masalahmu itu. Aku bingung Zayn. Aku sungguh lelah dengan semua ini. Apa kau tidak menyayangiku Zayn?" jelasnya dengan suara yang parau.

Deg...
Kata kata nya begitu menusuk hatiku.

"Aku minta maaf kak. Selama ini aku selalu bertindak semauku. Aku bahkan tidak pernah memikirkan perasaanmu. Aku sangat menyayangimu. Kau adalah segalanya bagiku. Hidupku hanya untukmu. Aku benar benar menyesal telah berulang kali menyakitimu. Aku berjanji, aku akan berusaha untuk menahan emosiku. Aku akan belajar dengan lebih baik lagi. Aku akan menuruti semua perintahmu. Tapi aku mohon, jangan menangis seperti ini kak. Aku tidak bisa melihat kau menangis. Aku menyanyangimu..." aku pun memeluknya dan dia menangis hebat di dadaku.

Yaa, aku akan berusaha menahan emosiku. Tapi, untuk kembali menjadi seperti dulu, mungkin itu hal yang mustahil. Peristiwa itu  SANGAT menyakitkan bagiku.

Maaf ya kalau gaje. Ini pertama kali aku nulis cerita. Jadi aku butuh banget masukan dari temen temen semua.

Happy reading!!!

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang