Chapter 19

69 8 5
                                    

"Terimakasih telah mengantarku.  Lalu bagaimana kau akan pulang?"

"Aku sudah meminta temanku untuk datang kemari"

"Untuk apa?"

"Untuk membakar rumahmu"

"Apa kau gila?!"

"Kau yang gila! Dasar bodoh!"

"Kau ini kenapa?! Aku hanya bertanya!"

"Ya jelas untuk menjemputkulah! Cobalah kembangkan koneksi otakmu itu! Sampai kapan kau terus bodoh?"

"Kau yang salah! Lain kali, berbicara itu yang jelas!"

"Sekarang kau menyalahkanku? Bagus sekali!"

"Jelas kau yang sa--"

"Sudah-sudah! Mengapa kalian terus bertengkar?" Kehadiran mrs. Stanlee membuat Aldera dan Zayn diam.

"Lebih baik kita masuk sekarang"
Ajak ms. Stanlee. Karena kesal, Aldera langsung berjalan diluan sambil menghentakkan kakinya dengan keras.

"Ayo Zayn! Kita akan makan bersama"
Zayn mengangguk dan tersenyum.

Sesampainya di meja makan, terlihat mr. Stanlee yang telah menunggu kedatangan mereka.

"Hallo Zayn! Ayo duduklah, kita makan bersama." ucap mr. Stanlee.

Mereka semua pun makan bersama, dan sesekali berbincang tentang kegiatan kemah yang akan dilakukan pada hari itu juga. Setelah selesai makan bersama, Aldera membereskan semua piring kotor, lalu meletakkannya di dapur

"Zayn, lalu bagaimana kau akan pulang?"
Tanya mrs. Stanlee

"Aku sudah meminta temanku untuk menjemputku"

"Apa dia tau rumahku?"

"Tidak, tapi aku telah mengirimkan alamat rumahmu padanya"

Tinn tin tinnnnn......

Terdengar suara klakson mobil. Ya, itu memang Harry.

"Zayn! Dimana kau? Aku sudah datang!"

Tanpa dosa, Harry langsung masuk tanpa mengetuk pintu dahulu, dan berteriak seperti rumah itu adalah miliknya.

Zayn yang merasa malu dengan tingkah sahabatnya itu pun langsung menghampiri Harry yang ada di ruang tamu.

"Harry! Apa kau gila, huh?!" Ucap Zayn sambil menoyor kepala Harry.

"Apa? Memang apa yang kulakukan?"

"Kau masih bertanya?! Kau berteriak seolah-olah ini adalah rumahmu! Kau masuk tanpa mengetuk pintu, lalu kau--"

"Sudahlah, Zayn. Jangan memarahi temanmu itu" Ucapan Zayn terpotong karena mrs. Stanlee

"Kau dengar itu, Zayn? Jangan memarahiku! Lihat aunty ini, dia baik, suaranya lembut bagai melody, dan paling penting, dia cantik" Ucap Harry sambil terus memandang mrs. Stanlee

"Ekhem! Wanita yang kau puji ini adalah istriku"

"Ohh tenang saja uncle! Aku tidak akan merebut istrimu"

Mereka semua tertawa kecuali Zayn. Ya, Zayn begitu malu dengan tingkah sahabatnya ini. Lalu Aldera pun datang dari arah dapur.

"Hey! Kenapa tertawa? Ada lelucon?"
Tanya Aldera kebingungan

"Baiklah, uncle. Jika wanita yang tadi kupuji itu adalah milikmu, mungkin gadis ini bisa aku puji juga. Dia belum ada yang memiliki kan?" Tanya Harry sambil menghampiri Aldera, lalu mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri.

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang