Sorry for typo!
Aldera'pov
"Morning mom!".
"Heyy tumben sekali kau siap lebih awal. Bahkan mom baru ingin membangunkanmu."
"Tidak ada apa apa mom. Aku hanya ingin bersantai saja sebelum pergi sekolah.". Ucapku santai sambil menyantap sarapanku.
"Dan kau tidak ingin dihukum lagi, bukan?"
"Ya begitulah, mom"
Aku terkekeh mendengar pertanyaan mom. Ya memang aku tidak ingin dihukum lagi.
"Mom?"
"Hmm?"
"Kapan dad pulang. Aku rindu sekali padanya."
"3 hari lagi dad akan kembali. Urusan dad sangat banyak, sayang."
"Sebanyak apakah hingga dad tidak dapat mengabariku atau membalas pesanku sekali saja?"
"Come on, Al. Mengertilah tentang dad"
"Baiklah. Kalau begitu aku berangkat mom."
"Cepat sekali. Bukannya kau ingin bersantai sebentar?"
"Aku tidak ingin terjebak macet mom."
"Kalau begitu hati hati di jalan!"
"Bye mom!"
Aku pun berlari menuju mobilku setelah mencium pipi mom. Mungkin mencium pipi mom sebelum pergi, sudah menjadi tradisi ku.
Emma'pov
"Morning Emmaaa!"
"Heyyy Al. Whats up?! Tumben sekali kau tidak terlambat. Roh apa yang merasuki mu?"
"Aku tidak dirasuki roh apapun, bodoh! Aku hanya tidak ingin dihukum lagi."
"Ooohhhhh."
"Sepertinya kau senang sekali meledekku?!"
"Sudah menjadi tradisiku dan harus dilestarikan, Al."
"WOW! Keren sekali tradisimu!"
Haiiii! Aku Emma. Aku sahabat Aldera sejak kecil. Aldera bagaikan sahabat, kakak, dan terkadang dia menjadi sosok Mom bagiku. Kadang dia menceramahiku, tapi kadang dia bertingkah seperti anak kecil. Dari kecil, dia selalu mengalah padaku, baik itu mainan, baju, dan lainnya. Aku sangat menyayanginya.
Aldera'pov
Ini benar benar membosankan. Apa yang orang tua ini ajarkan? Dia berbicara dengan sangat cepat, lalu dia menyuruh kami mengerjakan tugas. Sedikit pun aku tidak mengerti apa yang dia ajarkan. Lalu ntah kenapa mataku terasa berat, lalu dengan perlahan, aku pun tertidur. Ketika aku hampir memasuki alam mimpiku, tiba tibaa.....
"ALDERA!"
Teriakan mr.Ben sangat mengagetkanku. Ya, hari ini ada pelajaran mr.Ben lagi.
"M-maaf aku tertidur."
"Aku lelah menjelaskan, dan kau malah tidur di sana. Wah perilaku yang sangat bagus ms. Stanlee."
Jika kau lelah, berhenti saja dari pekerjaanmu!
"Jangan melawanku dalam hati!"
Hey mengapa dia bisa tau?!
"T-tidak. Aku tidak melawanmu. Aku minta maaf."
"Aku rasa stok maaf ku telah habis padamu. Kau terlalu sering melakukan hal yang membuatku darah tinggi. Sekarang pergi ke lapangan hormat pada bendera hingga jam pelajaranku selesai."
"What?! Tapi jam pelajaranmu masih lama. Jika aku pingsan bagaimana."
"Itu bukan urusanku ms. Stanlee."
Dengan hentakan kaki yang keras, aku berjalan menuju lapangan. Benar benar keterlaluan. Jika aku pingsan, aku akan menuntut orang tua itu.
Dengan penuh kesabaran, aku mengangkat tanganku dan hormat pada bendera. Ketika aku mengalihkan pandanganku ke sembarang tempat, aku melihat laki laki yang mungkin aku kenal. Wait! Dia laki laki menyebalkan yang menabrakku kemarin. Dengan cepat aku berlari mengejar laki laki itu. PERSETAN DENGAN HUKUMAN KU!
"Hey kau!"
Dia berbalik badan lalu menoleh ke arahku
"Kau masih ingat padaku?"
Tanyaku menantangDiam.
Dia hanya menatapku remeh."Kau tuli? Atau kau bisu? Atau kau punya kekurangan lainnya?"
Diam.
Dia hanya diam."Hey! Apa kau tidak diajarkan sopan santun oleh orang tua mu! Apa aku perlu mengajarkanmu sopan santun agar kau mengerti?!".
"Jangan pernah kau bawa orang tuaku dalam masalah apapun."
Akhirnya dia menjawab. Tapi, dia berbicara seakan dia akan segera memakanku. Dia berbicara sangat pelan, tapi penuh penekanan.
Hey! Aku tidak takut padanya. Seakan tidak mau kalah, aku berbicara dengan penuh penekanan pula.
"Dengar ya mr...."
Shit, aku tidak mengetahui namanya.
"Eeehmm, aku tidak peduli dengan namamu! Tapi kau harus tau, aku tidak akan membawa orang tua mu dalam masalah ini kalau kau tau sopan santun."
Pasti dia terkejut dengan jawabanku.
"Jadi, pikirmu, kau sudah bisa sopan santun pada orang lain?!"
"Tentu saja. Aku anak yang baik, bukan sepertimu yang tidak tau sopan santun!"
"DENGAN MEMBAWA ORANG TUAKU DALAM MASALAH INI, KAU BILANG KAU ADALAH ANAK YANG TAU SOPAN SANTUN!"
Dia mencekram lenganku dengan sangat kuat. Astagaa, ini sangat sakit!
"A-apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganmu! Ini sakit!"
"Apa peduli ku padamu! Beraninya kau membawa orang tuaku dalam masalah ini."
Dia malah mencekram lengan ku semakin kuat! Aku tidak dapat menahan air mataku. Perlahan, air mataku jatuh.
Aku update lagi!!!
Maaf kalo banyak typo.Tungguin lagi ya ceritanya. Pasti aku lanjutin kok!
Bagi yang berniat vomment, silahkan tinggalkan jejak.Happy reading guys!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/140054072-288-k552882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E?
FanficKetidakpercayaan Zayn Malik terhadap cinta perlahan hilang, semenjak hadir pengganggu di hidupnya.