"Halo mom?"
"Aldera? Kau dimana. Dad bilang kau diantar pulang oleh Zayn. Lalu dimana kalian sekarang?"
"Aku sedang di rumah Zayn. Tadi Zayn kembali ke rumah karena mengantar obat kakaknya"
"Ohh begitu. Baiklah. Jaga dirimu sweety."
"Okay."
Aku pun mematikan sambungan telephone. Lalu kak Angel menatap ku.
"Siapa yang menghubungimu?"
"Mom ku"
"Sepertinya ibumu sangat khawatir tentangmu"
"Ya begitulah mom. Aku anak tunggal dalam keluarga. Jadi wajar saja jika mereka khawatir padaku."
"Jadi kau selalu dimanjakan, huh?"
"Yaa, terkadang. Aku tidak selalu dimanjakan, ada waktunya mereka tegas, karena jika mereka selalu memanjakanku, mungkin aku akan melakukan apa saja sesukaku."
"Aku jadi ingin bertemu keluargamu. Kau tau? Zayn adalah orang yang sangat sulit bergaul dengan orang lain."
"Oh ya? Tapi dia sudah dekat dengan dad. Bahkan sangat dekat. Tadi saja, mereka bermain basket bersama."
"Kau mau mendengar ceritaku?"
"Cerita apa?"
"Tentang Zayn."
"Kau yakin akan bercerita padaku? Kau baru mengenalku tadi."
"Kenapa tidak?"
"Uhm. Okay. Akan kudengarkan"
"Zayn adalah orang yang periang, selalu tersenyum pada orang lain, dia juga baik, pintar, dan sangat mengerti tentang sopan santun."
Apa iya? Mungkin kak Angel sedang berkhayal.
"Tapi itu dulu. Semenjak kejadian yang sangat menyedihkan menghampiri kami."
"Kejadian apa?"
"Keluarga kami dulunya adalah keluarga yang sangat harmonis, orang tua kami selalu meluangkan waktu nya untuk kami. Kami sangat bahagia. Hingga pada akhirnya, kebahagiaan itu pergi, dan kehancuran datang menghampiri."
Perempuan di sebelahku ini seperti nya sangat mengingat detail kejadian pahit itu. Aku bisa melihat mata nya berkaca kaca. Dia pun melanjutkan ceritanya dengan menundukkan kepala.
"Ibuku selingkuh dengan teman lamanya. Aku juga tidak tau apa yang dipikirkan ibuku saat itu. Hingga akhirnya Ayahku tau jika ibuku menduakan dirinya. Saat ia tau ibuku selingkuh, dia hanya diam dan menangis. Hingga akhirnya-"
Dia memejamkan matanya, dan tiba-tba air matanya keluar begitu deras. Aku mencoba menenangkan dengan memegang tangannya.
"Hingga akhirnya ibuku meninggal. Dan kau tau siapa pembunuhnya? Dia adalah Ayahku. Ketika ayahku membunuh dengan menancapkan pisau beberapa kali ke tubuh ibuku, Saat itu pula, Zayn melihat semuanya. Zayn melihat jelas apa yang telah dilakukan ayah pada ibuku. Zayn menangis sejadi jadinya. Dia sangat tidak percaya bahwa ayah melakukan itu pada ibu."
Suaranya sangat parau. Air matanya tidak berhenti mengalir. Aku kembali mencoba menenangkannya dengan mengusap usap punggungnya.
"Ayahku yang menyadari keberadaan Zayn, langsung menghampiri dan memeluk Zayn. Dia mencoba untuk menjelaskan semuanya pada Zayn. Dia bilang alasan ia membunuh ibu, karena ia takut kehilangan ibu. Dia tidak mau ibu jatuh dalam pelukan orang lain.
Dia bilang, kalau dia ingin selalu bersama ibuku, walau bukan di dunia ini. Dia kembali memeluk Zayn, dan dia bilang kalau dia mencintai aku dan Zayn. Hingga akhirnya, dia mengucapkan selamat tinggal pada Zayn, lalu dia mengambil pisau yang terjatuh di samping mayat ibuku dan menusukkannya di beberapa bagian tubuhnya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/140054072-288-k552882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E?
FanfictionKetidakpercayaan Zayn Malik terhadap cinta perlahan hilang, semenjak hadir pengganggu di hidupnya.