Chapter 27

41 10 11
                                    

Aldera's pov

"Zayn, aku ingin ke rumahmu"

"Tidak"

"Kenapa"

"Ya tidak boleh. Kau itu tidak bisa diam, apalagi dengan kebodohanmu itu, bisa saja rumahku menjadi hancur karenamu"

"Apa sebenci itukah kau padaku?"
Tanyaku dengan 'drama'.

"Sudahlah Aldera.. hentikan drama bodoh itu!"

Hey! Dari mana dia tau. Oh mungkin wajahku kurang meyakinkan.

"Bagimu, mungkin aku bodoh, tapi inilah aku. Jika kau tidak menerima kekurangan dariku, ya sudah.. kau bisa jika tidak berteman denganku"

Dia tertawa renyah.

"Kenapa kau tertawa?" Tanyaku.

"Jadi dengan drama mu itu, sekarang kau mengakui jika kau memang bodoh?" Dia kembali tertawa.

Aku mendengus kesal.

"Kau tau, Al? Kau tidak pintar memainkan drama"

"Oh ya? Menurutmu kau pintar memainkan drama?" Tanyaku meremehkan

"Ohh, kau belum pernah melihatku memainkan drama?"

"Tidak. Lagipula itu tidak penting"

Tiba-tba dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Kenapa berhenti?" Tanyaku.

"Aku akan menunjukkan dramaku di hadapanmu." Jawabnya

"Aku sudah bilang itu tidak penting, Zayn!"

Dia menghadap dan menatap mataku dengan lembut. Dia menggenggam tanganku dengan pelan. Dan, dia tersenyum.  Senyumnya membuatku terdiam.

"Aldera Caroline Stanlee.. ya, aku akui kau memang bodoh, bahkan sangat bodoh. Tapi, kau adalah gadis yang baik. Jujur saja, kau membuat hari-hariku jauh lebih baik dari sebelumnya. Kau membuat hidupku berwarna."

Apa yang dia katakan?

"Aku minta maaf, karena selama ini aku selalu membuatmu kesal. Tapi aku suka melihat wajahmu ketika kau marah, kau terlihat sangat manis."

Aku manis? Memang dia pernah mencicipiku? Uh ayolah Al! Ini hanya dramanya!

"Al, kau mengajarkanku bahwa masih banyak orang-orang yang menyayangiku. Kau mengajarkanku untuk tegar dalam setiap masalahku, bahkan kau rela berbagi orang tuamu untukku bukan?"

Aku mengangguk begitu saja. Hey! Ada apa denganku?!

"Aku, Zayn. Orang yang pernah jatuh dalam hidup, dan tidak tau cara bangkit. Tapi kau datang, mengubah semuanya. Menjadi lebih indah, kau menunjukkan lalu membawaku ke jalan yang dapat membuatku bangkit. Aku.. aku bersyukur Tuhan mengirimmu ke dalam hidupku.."

Baiklah, sekarang aku kesulitan bernapas karena ucapan Zayn!

"Terimakasih."

Dia menunduk sejenak, lalu kembali menatapku

"Terimakasih telah hadir di dalam hidupku, terimakasih atas warna yang kau bawa dalam hidupku, terimakasih telah menyadarkanku bahwa masih banyak orang yang jauh lebih sulit dariku, terimakasih untuk semuanya.."

Dia mendekat ke arahku, lalu membisikkan sesuatu.

"Aku mencintaimu"

Dua kata itu membuatku tidak bernapas! Sungguh!

Dia menatapku lebih dalam, lalu kepalanya lebih mendekat ke arahku! Apa yang akan dilakukannya?! Apa dia ingin...? Aku menutup mataku dengan cepat.

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang