Aldera'pov
Mungkin kalian bingung, kenapa sikapku berubah menjadi lebih baik pada Zayn. Ya, aku hanya merasa iba pada Zayn, ternyata kehidupannya begitu pahit. Dan aku juga ingin menepati janjiku untuk bisa membantu Zayn seperti dulu lagi. Mungkin, bersikap lebih baik pada Zayn, bisa membuat kami dapat berteman.
Pelajaran hari ini di sekolah berakhir lebih cepat, karena guru mengadakan rapat untuk persiapan kemah. Undangan surat izin untuk orang tua pun telah dibagikan. Ketika aku berjalan menuju mobilku, aku melihat Zayn sedang berdiri di depan mobilnya, aku pun memutuskan untuk menghampirinya.
"Hi Zayn!"
"Hmm" Dia hanya bergumam.
"Menunggu seseorang?"
"Ya."
"Siapa?"
"Bukan urusanmu."
Huftt, sifat dingin nya kambuh lagi
Tiba tiba ponsel Zayn berdering."Hallo?
...
Ya aku kan sudah meminta montirmu datang kemari
....
Lalu bagaimana aku akan pulang?
....
Dasar tidak becus!
...
Aku tidak mau mendengar penjelasan bodohmu itu!"
Zayn langsung mematikan sambungan telphone nya. Dia berbicara dengan orang di seberang sana dengan emosi.
"Ada masalah pada mobilmu?"
Diam.
Dia kembali diam.
Sabar Aldera, ini untuk Kak Angel"Kau bisa pulang bersamaku. Hari ini aku membawa Mobil sendiri."
"Tidak perlu."
"Ayolah, Zayn. Waktu itu kau telah memberiku tumpangan, dan sekarang aku ingin melakukannya padamu. Ayolah, aku hanya berusaha bersikap baik padamu. Lagipula aku akan mampir sebentar ke kantor dad, kau ingin bertemu dad?"
"Baiklah." Jawabnya datar.
Ketika aku ingin masuk di bagian kursi pengemudi, Zayn menahan pintuku.
"Kenapa?" Tanyaku bingung
"Aku yang akan mengemudi."
"Tidak perlu, Zayn. Lagipula kau harus merasakan bagaimana jika aku yang mengemudi."
Dia hanya diam, Dan mulai berjalan ke bangku samping pengemudi.
Zayn'pov
Aku memperhatikan jalanan dengan fokus. Sesekali aku melirik perempuan di sebelahku ini. Dia juga tampak fokus memperhatikan jalanan. Wajahnya sangat indah.
"Kenapa kau memperhatikanku seperti itu?"
Sial! Kenapa dia bisa tau?
"Apa ada sesuatu di wajahku? Ada kotoran begitu?"
Dia langsung berkaca dengan sangat serius.
"Perhatikan jalanan bodoh!" Aku menoyor kepala nya.
"Hey! Tidak sopan tau!"
"Aku belum ingin mati!"
"Lagipula kau yang salah. Kau memperhatikanku seperti tadi. Kan aku jadi bingung"
Aku hanya memutar bola mataku. Tidak lama ketika kami berbicara, Aldera menghentikan mobilnya. Wait! Kenapa dia malah membawaku ke tempat ini? Saat ini kami berada di pinggiran kota, tempat banyak anak yang terlantar.

KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E?
FanfictionKetidakpercayaan Zayn Malik terhadap cinta perlahan hilang, semenjak hadir pengganggu di hidupnya.