Chapter 10

76 11 2
                                    

Sorry for typo!

Aldera'pov

Kenapa laki laki menyebalkan itu sangat dekat dengan orang tuaku? Bagaimana bisa dia berubah menjadi lebih sopan? Oh aku tau, dia mencoba mengambil perhatian orang tuaku. Ya pasti!

Tapi, buat apa? MENDEKATIKU? Heyy apa yang aku pikirkan? Tidak mungkin. Tapi dari percakapan mereka tadi, aku mengetahui bahwa orang tua Zayn sudah tiada. Pantas saja dia begitu marah hingga menyakitiku saat aku membawa orang tua nya dalam masalah tempo hari.

Zayn'pov

"Kenapa kau terlambat pulang zayn? Biasanya kau selalu mengabariku "

"Handphone ku ketinggalan di kamar kak, jadi aku tidak mengabarimu."

"Oh begitu. Jadi tadi kau darimana?"

"Mengantar pulang seseorang."

"Seseorang? Ohh kau sudah mempunyai gadis sekarang?"

"Kakak! Aku hanya mengantar gadis bodoh yang pingsan tadi siang, karena diperintahkan mr. Ben"

"Sejak kapan kau mau menuruti perintah orang lain selain aku?"

"Sejak kau menangis dan memintaku untuk tidak berulah!" Jawabku sambil memutar mata.

"Heyy jangan memutar matamu seperti itu! Jadi kau mampir dulu ke rumah gadis itu?"

"Ya, karena ibunya yang meminta ku untuk makan siang bersama. Lalu aku, ibu dan ayahnya gadis itu berbincang agak lama."

"Berarti mereka sangat baik, sehingga kau betah berbincang dengan mereka?"

"Ya begitulah, mereka sangat baik. Tapi gadis itu, sama sekali tidak ada baiknya! Aku pun tidak yakin jika gadis itu anak mereka. Sifatnya jauh berbeda dengan orang tuanya"

Kakakku tertawa mendengar ceritaku, "Kau ini! Jangan berbicara sembarangan. Aku yakin dia juga baik."

"Kau bahkan tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengannya kakak. Sudahlah, aku mau ke kamarku,  malam nanti aku akan turun untuk makan malam bersamamu."

"Baiklah, selamat istirahat Zayn!"

Aku tersenyum dan melangkahkan kakiku menuju kamarku.

~~^~~

"Aldera, apakah kau kenal zayn dengan baik?"

Uhh bahkan aku baru mengenalnya 2 hari yang lalu dad!

"Yaaa, aku mengenal nya dengan sangat baik dad". Jawabku dengan semangat sambil menekankan setiap kata kataku.

"Menurutmu Zayn itu orangnya bagaimana?" Tanya dad sambil meminum sedikit kopi di gelasnya.

"Tidak bisa dijelaskan."

Ya tidak bisa dijelaskanlah bagaimana sifat kasarnya itu. Aku rasa jika dad tau sifat Zayn sebenarnya, bisa-bisa dad menghajarnya karena dia kasar padaku.

"Kenapa tidak bisa dijelaskan. Dad bisa melihat bahwa dia anak yang baik. Tapi kenapa kau sepertinya sangat tidak menyukai zayn?"

"Haruskah aku menjelaskan semuanya pada dad? Tapi janji jangan sampai memecahkan gelasmu itu karena mungkin dad akan kesal dan marah."

Dad tertawa karena perkataan ku. Padahal aku tidak membuat lelucon sama sekali.

"Baiklah. Sekarang ceritakan padaku"

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang