Chapter 30

50 7 5
                                    


Aldera hanya diam setelah Zayn mengancam akan memberi tau orang tuanya. Hingga ia tidak sadar bahwa mobil Zayn telah berhenti tepat di depan rumahnya.

"Masih marah?" Zayn memulai kembali pembicaraan.

"Terimakasih atas tumpangannya" Uap Aldera dengan cepat dan segera membuka pintu mobil.

"Tunggu!" Aldera menghembuskan nafasnya kasar dan menatap Zayn dengan tatapan 'apa lagi?'

"Kau kenapa sih?"

"Memangnya kenapa?"

"Kau marah karena tadi aku bilang akan memberitahu mom dan dad?"

"Pikir saja sendiri"

"Astaga, kau benar-benar marah?"

Aldera hanya diam.

"Sekarang kau pikir! Memang salah kalau aku ingin memberitahu mereka? Aku hanya ingin mereka tau tentang masalah ini. Mereka hanya punya kau, Al! Kalau sampai ada apa-apa dengan putrinya, mereka pasti sedih, Al!"

"Justru itu"

Zayn mengangkat sebelah alisnya.

"Justru karena aku tidak ingin melihat mereka sedih dan khawatir"

"Kau sudah sering pingsan, Al.  Kau tidak mau membuat mereka sedih? Tapi jika ke depannya terjadi hal yang buruk padamu, mereka akan sedih!" 

"Tapi-"

"Baiklah, jika kau tidak ingin membuat mereka khawatir, setidaknya kau harus mau cek keadaanmu sekarang ke dokter. Aku janji hanya aku yang akan mengetahui ini."

"Zayn, dengarkan aku. Aku baik-baik saja, aku sehat. Kalau memang nanti aku merasa tidak kuat dengan kondisiku, aku janji saat itu juga akan memberitahu mereka dan langsung cek kondisiku ke dokter. Kau percaya kan?"  Aldera mencoba meyakinkan Zayn.

Zayn menarik nafasnya, lalu menghembusakannya perlahan. Bagaimana bisa hati seorang Zayn bisa langsung luluh melihat tatapan Aldera tadi.

"Terserah" Jawab Zayn seadanya.

"Kau marah?"

"Tidak"

"Terus?"

"Aku hanya tak mengerti jalan pikiranmu"

"Aku kan sudah berjanji padamu."

"Hmm"

"Percaya kan?"

"Hmm"

"Ayolah, Zayn. Jangan jawab aku dengan singkat begitu"

"Sudahlah. Lebih baik kau masuk ke rumah sekarang"

"Tidak akan. Aku tidak akan keluar dari mobil ini kalau kau masih marah seperti itu" Tantang Aldera.

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Terserah. Yang penting wajahmu jangan jutek seperti itu!"

Zayn menjambak pelan dan mengacak kasar rambutnya. Bisa gila dia mengahadapi gadis ini!

"Aldera, sekarang lebih baik kau masuk ke rumah, kau langsung istirahat. Nah kau liat kan, wajahku tidak marah lagi." Uap Zayn dengan senyum terpaksa.

"Kau tidak marah lagi, kan?"

"Iya"

"Sama sekali?"

"Hmm"

"Baiklah, aku masuk. Ingat ya! Jangan pernah coba-coba memberitahu mom dan dad."

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang