Chapter 23

63 10 13
                                    

Author'pov

Semua sedang mengkhawatirkan keberadaan Aldera dan Zayn, karena sampai saat ini belum ada kabar dari petugas keamanan yang sedang mencari Aldera.

Lalu tibalah Zayn di perkemahan dan terlihat sedang menggendong Aldera

Semua mata langsung tertuju pada mereka berdua.

Mr. Ben langsung berlari menghampiri mereka

"Apa yang terjadi? Kenapa-"

"Bisakah kau jangan bertanya dulu? Dimana tenda darurat?!" Ucap Zayn memotong ucapan mr. Ben

"Baiklah. Ikuti aku."

Dengan cepat Zayn berjalan mengikuti mr. Ben ke tenda darurat. Zayn pun membaringkan Aldera pada salah satu tempat tidur. Zayn pun bernapas lega karena sekarang Aldera sudah aman.

"Zayn, bisa kau jelaskan mengapa semua bisa terjadi?" tanya mr. Ben

"Aku menemukan Aldera jauh di tengah hutan sana. Dia terduduk sambil menangis karena hampir saja ia digigit ular. Aku langsung menggendongnya menjauh dari tempat itu. Lalu saat dalam perlajanan kembali ke perkemahan, aku terkejut karena mendengar teriakan Aldera. Aku berlari ke arah suara teriakannya, dan mendapati Aldera sedang memegang beberapa kayu yang ada pada badan jurang." Jelas Zayn

"Maksudmu Aldera hampir jatuh ke jurang?" Tanya mr. Ben tak percaya

"Ya. Dan ketika aku berhasil membantunya naik dari badan jurang itu, dia memelukku dan langsung pingsan."

"Aku rasa dia trauma dengan kejadian ini"

"Pasti."

"Ya sudah, lebih baik kau beristirahat, Zayn. Kau juga pasti lelah mencari Aldera"

Zayn mengangguk. Ketika ingin kembali ke tendanya, mr. Ben memanggilnya

"Tunggu Zayn!"

Zayn kembali membalikkan badanya ke arah mr. Ben

"Terimakasih telah membantu kami menemukan Aldera" Ucap mr. Ben sambil tersenyum tulus.

Lagi, Zayn hanya mengangguk dan kembali ke tendanya.

'Telah menjadi tugasku untuk menjaganya. Ini permintaan dari Dad. Aku akan selalu berusaha menepatinya' ~ Batin Zayn

##

"Al, bangunlah. Kenapa kau tidak kunjung sadar?Kau membuat ku khawatir! Maafkan aku, Al. Aku tidak bisa menjagamu. Aku sungguh bodoh. Seharusnya aku selalu berada di dekatmu. Aku tau, aku sahabat yang tidak berguna. Maafkan aku"

Sedari tadi, Emma menangis melihat kondisi sahabatnya yang terbaring lemah. Dia terus merutuki dirinya karena tidak bisa menjaga Aldera.

"Aku telah mendengar semuanya dari mr. Ben. Bagaimana kau bisa hampir jatuh ke jurang itu? Lalu bagaimana bisa kau terpisah dari kelompok?! Apa yang kau pikirkan, Al? Ayolah, Al! Bangunlah. Banyak sekali yang ingin kutanyakan padamu." Emma terus merengek kepada sahabatnya itu

"Bisakan kau diam saja? Dari tadi kau sangat berisik"

Tiba-tiba Zayn datang dan langsung berbicara ketus pada Emma.

"Zayn? Sedang apa kau di sini?"

"Dia belum juga bangun?"
Tanya Zayn tanpa memperdulikan pertanyaan Emma.

"Ya. Seperti yang kau lihat."

"Oh iya Zayn. Bisakah kau menjaga Aldera sebentar. Aku ingin kembali ke tenda. Aku ingin mengganti bajuku, aku janji hanya sebentar. Dari tadi aku menunggu Aldera bangun, tapi tetap saja dia pingsan."

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang