Chapter 36

29 6 0
                                    

Sorry for typo!

Sekarang mereka dalam perjalanan ke rumah sakit. Aldera dan Zayn harus duluan kesana karena mrs. Stanlee dan Emma harus ke kantor sebab ada beberapa urusan yang harus diselesaikan terlebih dahulu oleh mrs. Stanlee. Jangan lupa bahwa keluarga Stanlee memiliki perusahaan yang besar.

Mengapa Emma bersama mrs. Stanlee? Karena Zayn tidak mengizinkan Ibunya itu menyetir seorang diri. Dia sangat mengkhawatirkan mrs. Stanlee.

'Hey! Dia masih dalam keadaan berduka. Wajar saja aku khawatir!"

Iya! Kami mengerti Zayn. Kembali ke tempatmu!

Ya begitula Zayn. Khawatir nya akan terlalu berlebihan pada orang tersayang.

/rasa ingin menjadi orang tersayang Zayn📈

"Kau pikir aku tidak tahu, Al?" Tanya Zayn membuka percakapan dirinya dan Aldera.

"Maksudmu?"

"Rahasiamu dengan Dad."

Aldera sangat terkejut mendengar jawaban Zayn.

"K-kau? M-mengapa bisa?" Begitu terkejutnya Aldera hingga suaranya terbata-bata.

"Dad memberitahuku."

"Sungguh? Kapan? Mengapa aku tidak tahu?" Aldera memberi pertanyaan beruntun pada Zayn. Dia tak menyangka bahwa mr. Stanlee akan memberitahu rahasia besar yang mati-matian mereka tutupi dari mrs. Stanlee.

##

"Permisi, hasil pemeriksaan kondisi nona Aldera sudah keluar. Dokter menunggu orang tua pasien di ruangan pribadinya untuk penjelasan lebih lanjut."

Suara suster memecahkan keheningan yang terjadi di salah satu kamar rumah sakit itu. Aldera, Zayn, Emma, serta mrs. Stanlee sedari tadi hanya diam kalut dengan pikiran masing-masing sembari menunggu hasil pemeriksaan Aldera selesai.

"Ah baiklah. Boleh tolong antarkan aku?" Tanya mrs. Stanlee pada suster itu.

"Tentu."

Mereka pun keluar dan pergi menuju ruangan dokter yang menangani Aldera.

Mrs. Stanlee begitu khawatir tentang kondisi putrinya. Dia berharap akan mendengar kabar yang baik.

"Silahkan masuk, bu." Ucap suster itu ketika mereka sudah sampai di depan ruangan dokter.

"Terimakasih."

Ketika pintu terbuka, tampak dokter yang fokus pada hasil pemeriksaan.

"Oh silahkan duduk, bu." Ujar Dokter yang sudah cukup berumur itu ketika menyadari kehadiran mrs. Stanlee.

"Bagaimana hasil pemeriksaannya, dok? Putriku, dia baik-baik saja, kan?"

"Aku sangat menyesal, tapi saya harus mengatakan hal ini."

Mereka diam sejenak.

"Nona Aldera mengalami kanker otak." Lanjut dokter itu.

DEG

Rasanya dunia mrs. Stanlee akan runtuh detik itu juga.

Apalagi ini?

Air mata pun kembali mengalir.

"Bagaimana bisa? K-kau pasti salah, dok! Putriku, dia tidak mungkin mengalami hal seperti itu." Jawab mrs. Stanlee dengan terbata-bata tak lupa air matanya yang masih mengalir.

"Aku minta maaf, tapi ini faktanya."

Mrs. Stanlee menghapus kasar air matanya.

"Putriku bisa sembuh kan, dok? Apa? Apa saja pengobatan yang harus dijalaninya? Waktunya? Efeknya atau-"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang