Chapter 25

63 6 9
                                    

Sorry for typo!

"Belok ke kiri! Nah itu rumahku."
Ucapku sambil mengarahkan letak rumahku

"Baiklah."

"Terimakasih."

"Sama-sama, nak"

Ya. Aku diantar oleh supirnya keluarga Aldera.

Ting tong...

Ting tong...

Ting tong...

Astaga! Kemana si keriting ini? Apa dia di sekolahnya? Tidak, security rumahku bilang Harry tidak keluar dari tadi pagi. Lalu kemana dia? Karena kesal, aku terus memencet bel berkali kali. Hingga akhirnya, security rumahku datang mengahampiriku.

"Zayn? Ada apa, nak?"

"Kau yakin Harry tidak keluar dari tadi pagi? Kenapa dia tidak mendengar bel berbunyi?"
Tanyaku dengan kesal

"Aku yakin, memang dari tadi pagi Harry tidak keluar dari rumah"

"Oh God! Sepertinya aku salah telah mengizinkan si keriting itu tinggal di rumahku"

"Apa kau menyimpan kunci cadangan rumah ini?" lanjutku

"Emm, sepertinya ada. Akan kucari dahulu"

Aku mengangguk dan dia pun pergi ke posnya untuk mencari kunci.

Tidak lama, dia pun datang membawa kunci cadangan rumahku.

"Ini kuncinya, Zayn."

"Baiklah. Kau bisa pergi, terimakasih sebelumnya"

Dia mengangguk lalu pergi.
Aku membuka pintu rumahku dan langsung mencari keberadaan Harry.

"Harry! Dimana kau?!"

"Harry!!!"

Dimana dia? Apa dia di kamarku? Aku pun berlari menaiki tangga dan membuka pintu kamarku.

Dan benar saja. Dia masih tidur dengan pulasnya di kasurku!

"Harry! Wake up!" Ucapku setengah berteriak

"Hey keriting bodoh! Bangun sekarang! Kau pikir jam berapa sekarang, huh?!"

"Hmmm. 10 menit lagi mom..."
Ucapnya masih menutup mata.

"Mom?!"

Dia bilang aku mom?! Apa apaan dia!

Aku mencari sesuatu untuk mengerjai dia. Kulihat sekeliling kamarku, dan terlihat terompet tergeletak di lantai. Aku pun langsung mengambil terompet itu.

Tapi, tunggu! Darimana terompet ini? Aku tidak memiliki terompet? Ah tidak penting!

Aku pun naik ke kasur, dan bersiap untuk membunyikan terompet itu tepat di telinganya.

Harry, kau habis kali ini!

Aku pun meniup terompet itu dengan amat sangat keras. Bisa kau bayangkan? Tepat di telinganya. Disaat aku meniup terompet itu, seketika langsung terdengar teriakan Harry yang memenuhi kamarku

"AAAAAA!!! Apa yang terjadi? Kiamat?! God! Tolong jangan lakukan itu, dosa ku masih banyak! Aku belum siap mati, aku tidak ingin masuk neraka! Aku mohon..."

Lihatlah! Bahkan dia berceloteh masih dengan mata tertutup.

"Harry!!!"

Ia pun membuka matanya, dan langsung melihatku.

"Zayn? Kau yang--"

"Apa?! Kau mau protes, huh?!"
Ucapku dengan melebarkan mata.

Dia langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

L.O.V.E?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang