Berkali kali Zayn memencet bel rumah Keluarga Stanlee.
Hingga mrs. Stanlee membukakan pintu.
"Zayn? Ada apa ini sebenarnya? Kenapa Aldera pulang sendiri sambil menangis? lalu kenapa wajahmu terlihat cemas? Ceritakan yang terjadi!" Tanya mrs. Stanlee sedikit meninggikan suaranya.
"Maafkan aku, mom. Tadi kami bertengkar."
"Bertengkar? kalian sudah biasa bertengkar kan, Zayn? Tapi kenapa kali ini Aldera sampai menangis?" Kali ini mr. Stanlee yang bertanya.
"Ya, tadi kami bertengkar hebat. Tapi aku tidak melakukan apapun pada Aldera. Bolehkah aku menemui Aldera sebentar?"
"Aku tidak yakin bahwa Aldera akan mau menemuimu." Kawab mrs. Stanlee
"Bahkan dia tidak menyampaikan satu kata pun pada kami, nak" Lanjut mr. Stanlee.
"Tapi tidak ada salahnya kan jika aku mencoba memanggilnya? Aku ingin menyelesaikan masalah ini."
"Baiklah. Aldera ada di kamarnya. Kau naik saja, kamar Aldera ada di paling ujung sebelah kanan." Jawab mr. Stanlee
"Kau yakin?" Tanya mrs. Stanlee
Mr. Stanlee hanya mengangguk.
Zayn langsung berlari menuju kamar Aldera. Zayn terus menerus mengetuk pintu kamar Aldera.
Aldera's pov
Kau bodoh, Al. Bisa bisanya kau berpikir bahwa Zayn mencintaimu? Come on, Al! Bahkan baginya kau hanya orang asing! Kau bukan siapa siapa baginya! Kau hanya menyusahkan dia saja. Dia menolongmu hanya karena Dad meminta dia untuk menjagamu!
"Aldera?!! Buka pintunya, Al! We need to talk"
Suara Zayn beserta ketukan pintu tiba-tiba terdengar.
Untuk apa dia ke sini?
"Al? Aku tau kau mendengarku. Tolong buka pintunya!"
Bahkan dia meminta tolong agar orang asing ini membuka pintu kamarnya?
Omong kosong!
"Kita perlu bicara, Al. Keluarlah, aku mohon buka pintunya."
Bahkan kau sudah berbicara semuanya!
Aku hanya diam. Tidak berbicara satu kata pun.
"Aku terlalu emosi. Jangan tersinggung dengan apapun yang kukatakan."
Suaranya tak lagi terdengar.
Mungkin dia sudah pergi.
Zayn's pov
Dia tidak membukakan pintu. Bahkan satu kata pun tidak terdengar. Semarah itu dia padaku? Ya, aku sadar ini salahku. Tidak seharusnya aku berbicara seperti itu. Kenapa kau tidak berfikir sebelum bicara, Zayn?
Kau mau dia meninggalkan mu? Dan kau harus kembali kehilangan kesekian kalinya?
Apa yang kau bicarakan? Tentu saja tidak!
Kau membutuhkannya Zayn!
Ya. Aku membutuhkannya.
Lalu kenapa kau menyakitinya?
Aku terlalu emosi.
Lalu apa gunanya kau menjelaskan padaku?
Aku akan segera menjelaskan padanya. Secepatnya.
"Bagaimana Zayn?"
Suara Mom menyadarkan lamunanku
"Tidak. Aldera tidak mau."
![](https://img.wattpad.com/cover/140054072-288-k552882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E?
FanfictionKetidakpercayaan Zayn Malik terhadap cinta perlahan hilang, semenjak hadir pengganggu di hidupnya.