Season 1 | 26 - Kesempatan Kedua

3K 103 24
                                    

Mulmed : Second Change by Michael Schulte

*****

Vanya seolah dapat memahami alasan Dievo di saat itu yang mengabaikan dirinya yang sedang berada di dalam bahaya. Karena Vanya tidak memiliki keberanian untuk melontarkan sebuah pertanyaan kepada sosok pria yang kini sedang menemaninya.

Entah apa yang Vanya pikirkan sehingga dia tidak merasa leluasa untuk bertanya kepada Dievo. Mungkin dia hanya terlalu takut Dievo salah paham akan sesuatu hal. Vanya lebih bersikap hati-hati dalam melakukan apa pun, bahkan dia tidak ingin ada satu patah kata yang akan menyakiti perasaan Dievo.

Dievo mengamati sikap Vanya yang terasa berbeda. Vanya terlihat hati-hati terhadap dirinya yang seakan menciptakan sebuah jarak pemisah untuk mereka. Dievo dapat merasakan perasaan Vanya yang terluka dan kecewa. Pria itu menyadari sikapnya yang berlebihan terhadap Vanya pada waktu itu.

Dievo sudah berjanji akan menjaga jiwa dan raga seorang Vanya Harari di malam itu. Maka dia akan melakukannya sebagai seorang pria sejati. Tidak akan ada lagi peristiwa yang menghancurkan cerita cinta mereka berdua. Bahkan jika seekor naga sekalipun tidak akan membuat Dievo gentar. Janji ksatria yang telah di ucapkan dengan lantang sama saja dengan sebuah janji suci pernikahan. Maka Dievo harus merealisasikan setiap perkataannya.

Dievo meraih jemari Vanya dengan lembut dan mencium punggung tangannya yang rapuh seraya mengucapkan kata-kata. "Aku senang kamu sudah sadar Vanya. Aku merindukanmu," ucap Dievo.

Vanya hanya terdiam dan tidak menjawab kata-kata Dievo yang terdengar tidak meyakinkan bagi dirinya.

"Maaf aku datang terlambat. Maaf aku juga tidak menjawab semua panggilan telepon serta pesan-pesanmu Vanya. Aku mohon maafkan aku," ucap Dievo. Dia mengucapkannya dengan perasaan yang tulus.

Vanya nampak tersenyum dan menganggukkan kepalanya seakan menjawab dengan melalui sebuah isyarat serta ekspresi wajah. Mungkin dia masih terlalu lemah untuk banyak bicara. Dievo mengelus lembut rambut berwarna caramel blonde yang nampak kehilangan kilauannya sejak sang pemiliknya jauh dari kebahagiaan.

"Aku tidak akan meninggalkan dirimu sendirian lagi sayang. Kalau perlu aku akan mengajakmu jika aku harus bepergian jauh seperti saat itu," ucap Dievo. Dia mengucapkan kalimatnya dengan bersungguh-sungguh.

Vanya hanya bisa memberikan senyuman termanis miliknya kepada tunangannya itu sebagai bentuk kebahagiaannya.

***

Dievo sudah mengambil keputusan besar, dan sejak Vanya diperbolehkan keluar dari rumah sakit maka detik itu juga Vanya akan tinggal di rumah peristirahatan milik Dievo yang sudah menjadi tempat tinggal sementara Vanya sejak beberapa waktu lalu, hanya posisi kamarnya jauh berbeda. Vanya diberi kamar utama yang luar biasa megahnya. Rumah milik Vanya yang tidak berpenghuni hanya akan dijaga oleh seorang petugas keamanan dan juga oleh pelayan yang bertugas menjaga kebersihan rumah.

Dievo tetap tinggal di rumah megah miliknya yang terletak di pusat kota. Mereka tetap akan tinggal secara terpisah hingga mereka resmi menikah, itu lah prinsip yang dipegang teguh oleh Dievo Ragas. Walau jarak yang memisahkan mereka berdua cukup jauh tetapi hal itu tidak memberi halangan besar untuk bertemu kapan pun mereka mau. Tidak ada lagi jarak yang mampu memisahkan mereka berdua. Bahkan Dievo memilih menggunakan alat transportasi udara miliknya agar jarak tempuhnya menjadi lebih dekat.

Suasana rumah peristirahatan itu sangatlah nyaman, tidak jauh dari tepi pantai dan disertai beberapa pelayan yang selalu bersikap ramah dan sopan terhadap Vanya, semua hal itu membuat Vanya merasa nyaman tinggal di sana. Dan terdapat beberapa penjaga yang ditugaskan untuk menjaga keselamatan Vanya Harari secara diam-diam dengan menyamar hingga Vanya tidak akan menyadari keberadaan mereka.

ANOTHER LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang