ANOTHER LOVE (Completed)

Season 1 | 35 - TRAGEDI

Mulmed : Wild Heart Can't Be Broken by P!nk

*****

Natha sudah sekian lama tersekap di dalam sebuah kamar mewah dalam keadaan baik-baik saja tanpa luka sedikit pun. Dia tidak sama sekali kekurangan makanan, bahkan pola makannya sangat diperhatikan. Namun satu hal yang tidak dia dapatkan yaitu kebebasan. Dia tidak dibiarkan untuk keluar satu langkah pun dari dalam kamar mewah itu.

Wanita yang masih menjadi seorang istri dari Natha Voralyo itu tidak mengijinkan suaminya untuk pergi kemana pun. Dia tidak ingin Natha pergi meninggalkan rumah mewah itu. Tidak masalah bagi dirinya jika harus mengurung Natha di dalam sebuah kamar agar pria itu tidak lagi pergi menjauh dan bersembunyi.

Natha tidak menyerah begitu saja, dia terus saja berusaha untuk dapat keluar dari rumah itu dengan segala cara tetapi semua terasa sia-sia. Dia hanya memilik satu harapan yang terakhir, yaitu dengan menyakiti dirinya sendiri. Natha seakan sudah kehilangan akalnya, dia nampak tanpa ragu mengiris pergelangan tangannya. Dan hal itu berhasil membuat Rania sang istri dengan terpaksa membawa Natha ke sebuah rumah sakit, karena dokter pribadi mereka sedang berhalangan untuk datang.

Semua rencana Natha berjalan dengan lancar, dia melarikan diri dari mobil bersirine itu. Dia nampak tidak mempedulikan kondisinya saat ini. Yang dia pikirkan hanya seorang Vanya Harari yang diberitakan akan menikah pada hari itu dengan Dievo Ragas. Tidak ada hal lain yang mengusik pikiran Natha. Dia hanya ingin segera datang menemui Vanya dan membatalkan acara pernikahan wanita itu dengan pria lain.

Raut wajah Natha nampak kelam karena menyimpan banyak kepedihan. Sebuah kemarahan nampak berkilat hebat dan terpancar pada sorot matanya yang memandang tajam. Pria itu tidak bisa merasa tenang selama di dalam perjalanan menuju gedung pernikahan, hingga banyak pasang mata yang memandang takut kepada dirinya. Semua penumpang seakan membuat jarak dari Natha, tetapi Natha seakan tidak peduli dengan apa yang terjadi. Dia hanya ingin segera sampai ke tempat tujuan.

Natha melangkah perlahan keluar dari sebuah bis yang dia tumpangi. Tatapan matanya semakin memperlihatkan sebuah kemarahan besar. Namun dia tidak ingin serta merta mengacaukan acaranya, karena dia menyadari kehadirannya sudah terlambat. Kini Vanya sudah resmi menjadi istri untuk pria lain. Hal itu membuat dirinya semakin kalut, namun Natha nampak berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Dia meminta seseorang untuk membantu dirinya, tentu saja dengan imbalan yang besar. Natha hanya meminta orang itu untuk memadamkan lampu penerang di gedung tempat acara pernikahan Vanya sesuai dengan perintah darinya. Kini Natha dengan mudah menyusup dan menyamar manjadi salah satu tamu undangan. Tanpa membuang waktu, Vanya segera mencari keberadaan Vanya. Tidak sulit baginya untuk mendapati sosok Vanya, karena wanita itu hari ini menjadi orang yang paling diperhatikan serta terlihat yang paling cantik.

Natha bergerak perlahan mendekati Vanya dan Dievo, dia melakukannya dengan baik hingga tidak ada satu orang pun yang nampak curiga dengan dirinya. Ketika sebuah tanda dia berikan kepada seseorang yang berada di luar sana, tidak lama kemudian ĺampu penerang gedung padam dan meninggalkan kegelapan untuk semua orang. Natha sudah berdiri tepat di belakang tubuh Dievo. Ketika suara jeritan demi jeritan terdengar menggema, maka Natha segera memisahkan Vanya dengan Dievo. Natha menarik tubuh Dievo dengan paksa dalam gelap. Kemarahan Natha semakin memuncak, hingga dia tidak mampu menahannya lagi. Tanpa ragu dia mengeluarkan senjata api yang disertai peredam suara dan mengarahkannya ke tubuh Dievo lalu dengan segera dia menarik pemicunya hingga membuat tubuh Dievo terjatuh dan tidak berdaya.

Di dalam kegelapan Natha berusaha melarikan diri dan keluar dari tempat itu. Dia merasa kebenciannya sudah tersalurkan, kini Dievo tidak akan bisa memiliki wanita yang sangat dia puja.

Di tengah kegelapan Vanya merasa semakin gelisah, kini dia tidak tahu di mana keberadaan Dievo. Dia hanya berusaha untuk memanggil Dievo dengan menjerit sekuat tenaga. Tetapi semua itu seakan terasa sia-sia karena suara Vanya tenggelam di antara jeritan demi jeritan para tamu undangan yang merasa takut dengan kondisi yang sedang terjadi.

Dengan susah payah Vanya berusaha mencari keberadaan Dievo di dalam gelap yang terasa pekat menyelimuti relung hatinya. Namun Vanya harus terus berusaha keras untuk menemukan Dievo. Vanya merasa takut akan ada hal buruk yang akan menimpa dirinya dan Dievo. Tetapi dia tidak tahu hal buruk yang seperti apa hingga peristiwa yang tidak biasa ini menguatkan kegelisahan yang mengusik perasaannya selama beberapa waktu itu.

Entah bagaimana dan siapa yang sudah berhasil menghidupkan kembali lampu penerang di bangunan megah itu. Tanpa mengulur waktu Vanya segera mengedarkan pandangannya dan mencari di mana sosok Dievo berada. Namun seakan mimpi buruknya menjadi nyata. "TIDAK!" Vanya menjerit dengan histeris ketika mendapati tubuh Dievo yang sudah tergeletak di atas karpet merah dengan kondisi yang sudah nampak terkulai lemas. Terlihat pakaian Dievo yang berubah warna menjadi merah karena terdapat sebuah luka di sana.

Vanya memeluk tubuh Dievo dengan getir. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dia hanya bisa menjerit dengan histeris dan memanggil nama Dievo berulang-ulang kali. "TIDAK! DIEVO! JANGAN TINGGALKAN AKU! DIEVO!". Semua mata memandang dengan perasaan takut, sedih dan panik. Tidak ada seorang pun dari mereka yang berani mendekati. Hingga terdengar suara orang berlarian mendekati Vanya yang jatuh terduduk dan memeluk tubuh Dievo yang sudah mengeluarkan banyak darah.

Para bodyguard berhasil menemukan kedua orang yang mereka cari melalui jeritan histeris Vanya. Mereka dengan sigap menghubungi pihak rumah sakit. Tidak membutuhkan waktu yang lama, sebuah mobil dengan suara sirine itu mulai terdengar mendekati lokasi. Mereka dengan segera membawa Dievo menuju rumah sakit. Vanya bersikeras menemani Dievo di dalam mobil bersirine itu. Dia tidak ingin berada jauh dari suaminya yang sedang dalam kondisi menghawatirkan.

♡♡♡

_To Be Continue_