ANOTHER LOVE (Completed)

Season 2 | Bab 40 - Honeymoon

Mulmed : Honemoon by Johnny Stimson

*****

Dievo tidak bisa berada jauh dari sosok istrinya. Begitu besar rasa cintanya kepada wanita cantik yang kini sedang menyandarkan kepalanya pada bahu hangat Dievo. Bahkan Dievo kini menghabiskan sebagian waktu luangnya dengan melakukan berbagai aktivitas bersama Vanya. Tidak ada lagi rasa bosan yang melanda pria tampan itu. Kini hidupnya nyaris sempurna dengan Vanya yang menemani setiap detik kebahagiaannya.

Setelah sebagian besar pekerjaannya terselesaikan, maka tanpa ragu Dievo merancang momen indah serta romantis bersama Vanya yang sudah resmi menjadi nyonya Ragas. Sepasang suami dan istri itu memang belum sempat pergi untuk berbulan madu, karena Dievo terikat erat dengan pekerjaannya yang begitu berat. Hingga Vanya tidak menuntut hal lebih dari waktu bersama dengan suaminya yang begitu hangat dan terasa bagaikan sedang berbulan madu setiap harinya.

Dievo sangat menyukai momen ketika melihat Vanya terkejut karena bahagia. Maka tanpa ragu dia mengambil waktu untuk pergi berbulan madu.

"Sayang, ayo kemasi beberapa pakaianmu," ucap Dievo. Dia berbicara kepada Vanya tanpa menatap wajah istrinya yang kini nampak tertegun.

"Ada apa Dievo?" tanya Vanya. Dia tidak mengerti maksud yang disampaikan oleh Dievo.

Dievo nampak berjalan mendekati istrinya dengan tatapan hangat penuh cinta. "Kita akan pergi siang ini sayang," jawab Dievo. Dia berbicara dengan suaranya yang nge-bass.

"Hmmm tapi...," ucap Vanya. Dia nampak berpikir sejenak. "Kenapa mendadak?" tanya Vanya. Dia melanjutkan kalimatnya dengan suara yang ragu.

"Apa kamu tidak mau pergi sayang?" tanya Dievo. Ekspresi wajah Dievo tidak berubah, dia tetap menatap Vanya dengan hangat.

"Bukan tidak mau sayang, tapi kita akan pergi kemana?" ucap Vanya. Dia memberikan senyuman manisnya kepada suami tercinta.

"Rahasia!" ucap Dievo. Dia dengan sengaja membuat Vanya menjadi penasaran.

Ekspresi wajah Vanya berubah menjadi kesal dan dia memalingkan wajahnya dan kini tubuh mungil itu sudah membelakangi Dievo . Dievo menyadari sikap istrinya yang seakan merajuk padanya ketika tidak diberitahu akan pergi kemana. Dievo memeluk mesra istrinya tercinta dari arah belakang. "Sayang, jangan marah ya," ucap Dievo. Dia tanpa ragu mengecup hangat tengkuk Vanya. "Kita akan pergi untuk berbulan madu sayang. Tetapi maaf ya lokasinya masih rahasia. Karena aku ingin memberikan kejutan untukmu," ucap Dievo.

Mendengar hal itu Vanya melunak dan membalikkan tubuhnya serta kembali tersenyum kepada suaminya. "Baiklah, aku tidak akan memaksa," ucap Vanya. Dia melepaskan diri dari rengkuhan hangat Dievo bukan karena kesal melainkan karena merasa bahagia dan bersemangat untuk pergi bersama dengan suaminya tercinta. Vanya nampak bergegas merapikan sebagian pakaiannya dan segera menaruhnya di sebuah koper bernuansa merah muda. Melihat rona bahagia di wajah Vanya seketika membuat senyum Dievo semakin merekah.

***

Mereka sedang diperjalanan menuju sebuah bandar udara. Bisa saja Dievo menggunakan jet pribadi miliknya, namun dia ingin sekali saja menggunakan penerbangan bersama dengan penumpang yang lainnya. Perjalanan mereka lancar di cuaca yang cerah dan menimbulkan keceriaan.

Setibanya di bandar udara yang mereka tuju, di sana sudah nampak sebuah mobil berwarna putih yang menunggu, namun seorang pria nampak dengan sigap membawa koper milik tuan serta nyonya Ragas. Vanya nampak sejenak memperhatikan wajah pria tadi, dan dia segera tersadar dan mengingat sosok pria yang sedang menjinjing dua koper itu. "Adrian?" ucap Vanya. Dia dengan refleks memanggil nama Adrian ketika dia mengingat siapa sosok pria itu. Langkah kaki Adrian terhenti dan dia membalikkan tubuhnya ketika mendengar nyona Ragas yang seolah sedang memanggil namanya. "Iya nyonya," ucap Adrian. Dia membungkukkan tubuhnya, seakan sedang memberi hormat kepada Vanya.