ANOTHER LOVE (Completed)

Season 1 | 31 - Fakta Yang Menyakitkan

Mulmed : Hurt by Christina Aguilera

*****

Dievo sedang menghadiri janji pertemuan penting dengan beberapa rekan bisnisnya. Semuanya berjalan lancar tanpa hambatan hingga menghasilkan perjanjian baru yang saling menguntungkan. Senyuman kepuasan terukir indah di wajah tampannya. Dievo hampir tidak pernah gagal bernegosiasi dengan semua rekan bisnisnya. Maka itu bukanlah hal baru bagi dirinya.

Tiba-tiba sekretarisnya yang bernama Bayu datang menemui Dievo di sebuah aula yang berfungsi sebagai ruangan pertemuan yang masih dipenuhi beberapa rekan bisnisnya. Bayu seakan memberikan isyarat tentang sesuatu. Dievo menyadari Bayu yang seakan ingin menyampaikan hal penting, dia memutuskan untuk meninggalkan aula itu dan segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan Bayu mengekor di belakangnya.

Raut wajah Bayu nampak tegang mengikuti langkah kaki Dievo yang terasa berat. Bayu mulai ragu untuk memberikan rekaman serta gambar-gambar yang terdapat di dalam laptop miliknya. Tangannya yang menggenggam erat laptop itu kini mulai bergetar. Jantungnya pun ikut bergedup dengan kencang.

Kini mereka sudah berada di dalam kamar hotel mewah Dievo. Bayu merasa ragu untuk menyerahkan laptop berwarna putih itu kepada atasannya yang nampak mulai gelisah.

"Pak Dievo. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan," ucap Bayu. Nada suaranya terdengar gelisah.

"Apa itu Bayu?" tanya Dievo. Dia berusaha untuk tetap tenang, walaupun hatinya kini sedang tidak menentu karena rasa gugup.

"Saya mendapat laporan dari pengawas yang bertugas mengawal nona Vanya " jawab Bayu. Dia berusaha memberi penjelasan dengan tenang.

Dievo nampak menghembuskan napasnya dengan berat seakan hal itu menggambarkan dirinya yang tidak siap mendapat laporan yang buruk tentang tunangannya. "Apa ada hal buruk yang menimpa Vanya?" tanya Dievo. Suaranya terdengar menyimpan kecemasan.

"Maaf pak. Tolong terima laptop ini. Semuanya tersimpan aman di dalam," jawab Bayu. Dia menolak untuk menjelaskan lebih detil.

"Baik. Terima kasih Bayu. Kamu bisa kembali ke aula. Sampaikan kepada yang lainnya saya ada urusan penting," ucap Dievo. Dia kini menghadapkan pandangannya ke arah luar jendela.

"Baik pak. Saya permisi," ucap Bayu. Dia dengan segera melangkah keluar dan kembali ke aula untuk mengurus banyak keperluan yang belum terselesaikan.

"Klek." Terdengar suara pintu tertutup. Dievo menatap laptop putih itu dengan seksama dan seketika dia bergidik. Dievo berusaha mengumpulkan semua keberaniannya untuk melihat rekaman serta foto-foto yang tersimpan di dalamnya. Kedua mata Dievo terbelalak mendapati Vanya yang sedang diikuti oleh seorang pria. Terlihat di sana Vanya datang ke arah rumah dievo namun tidak lama kemudian dia melajukan kembali mobilnya dan berputar-putar hingga mobilnya nampak berhenti karena satu hal.

Nampak ada seorang pria yang mengetuk kaca mobil Vanya dan mengajak Vanya untuk pergi bersama dirinya. Vanya nampak tidak menolak maka para pengawal itu tidak bertindak. Hingga mobil hitam pekat milik pria itu berhenti di sebuah rumah yang sederhana. Vanya nampak tidak melakukan perlawanan ketika diajak untuk memasuki rumah itu hingga para pengawal juga tidak berani mengambil tindakan untuk melindungi Vanya, karena mereka melakukannya secara tersembunyi.

Namun hal buruk mulai menimpa Vanya ketika dia sudah berada di dalam rumah sederhana itu. Terdengar sebuah teriakan serta tangisan seorang wanita yang mendapat perlakuan yang tidak pantas dari seorang pria. Entah mengapa para pengawal itu pun tidak melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Vanya dari ancaman Natha. Dievo menyaksikan Vanya yang disetubuhi secara paksa oleh seorang pria. Tetapi dia mendengar Vanya menyebut nama pria itu dengan jelas sehingga hal itu menunjukkan bahwa Vanya sudah mengenal pria itu sebelumnya.