Season 2 | Bab 49 - Hilangnya Rasa

1.8K 95 25
                                    

Vote-Vote-Vote ⚘⚘⚘

*****


Vanya tidak ingin lelah berpikir. Kini dia seakan menutup kedua matanya tentang kenyataan yang semakin terasa menyakitkan. Dievo semakin bersikap acuh padanya. Bahkan Dievo tidak terlihat sama sekali di rumah mewah itu. Mungkin pria itu lebih mementingkan waktu bersama dengan kekasih gelapnya, hingga melupakan istrinya yang masih setia menunggu di sangkar emas miliknya.

Vanya berusaha mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan. Tidak pernah sekalipun Vanya mengingat betapa pedihnya kisah rumah tangganya kini yang bagaikan di dalam neraka. Seorang suami yang hanya menjadi figur simbolis di dalam hidupnya. Bahkan Dievo sudah tidak menjalani kewajibannya sebagai seorang suami yang seharusnya memberikan nafkah secara lahir dan batin. Namun Dievo sudah tidak kembali ke sangkar emas itu sedari kemarin, sepertinya Dievo sudah terbuai dengan permainan apinya bersama wanita lain.

Luka yang begitu dalam sudah membuat Vanya menjadi pribadi yang tertutup, bahkan sempat terbesit pikiran yang buruk untuk mengakhiri hidupnya, namun Vanya segera tersadar dan mengurungkan niatnya untuk berbuat bodoh. Vanya teringat dengan cintanya yang sudah melayang jauh pergi terbawa oleh sang malaikat maut. Hingga yang tersisa kini hanya sebuah kenangan. Mendiang Natha tidak akan suka jika Vanya memilih untuk mengakhiri hidupnya, dengan begitu Vanya memiliki untuk bertahan.

Vanya tidak ingin semakin larut di dalam deritanya yang kehilangan sosok Dievo di kehidupan rumah tangganya. Dia seakan menganggap Dievo tidaklah berada di rumah itu. Sama seperti di saat mereka belum resmi menjadi suami dan istri. Ketika itu Vanya sudah sulit sekali memiliki waktu untuk bersama dengan seorang Dievo Ragas. Maka kini Vanya mencoba menerimanya persis seperti di masa lalunya.

Vanya berusaha untuk semakin menyibukkan dirinya dengan membuat berbagai desain pakaian yang menakjubkan. Tanpa pikir panjang Vanya segera menghubungi temannya yang memiliki kemampuan menyulap sebuah kain menjadi pakaian yang indah sesuai dengan rancangan yang dia miliki.

Vanya mempertaruhkan seluruh tabungan miliknya untuk membuka sebuah butik di pusat kota. Vanya bukanlah seorang wanita yang berasal dari keluarga tidak mampu, namun tidak serta merta dia melibatkan keuangan orang tuanya untuk kepentingan pribadinya. Seiring berjalannya waktu Vanya mulai memasarkan berbagai pakaian dengan trademark miliknya yang bernama V.H Boutiques.

Respon para masyarakat penyuka fashion begitu baik. Hingga tidak sedikit yang menyukai berbagai pakaian milik Vanya. Sebagian dari mereka bahkan memilih untuk datang secara langsung untuk berbelanja di V.H Boutiques, namun bagi pembeli yang berasal dari luar kota lebih memilih untuk berbelanja melalui website resmi dengan nama yang sesuai dengan nama V.H Boutiques.

Kini sebagian besar waktu yang Vanya miliki dia habiskan di butik miliknya. Tidak ada lagi sosok Vanya yang lemah dan menyendiri di dalam kamar. Kini Dievo harus bersiap untuk menghadapi seorang Vanya yang kuat dan tegar bagai batu karang. Bahkan para teman-teman Vanya kini bersikap sangat ramah serta menghargai sosok wanita cantik itu.

Tidak ada kata mustahil di dalam hidup seorang Vanya. Kini dia sudah menjadi salah satu wanita yang paling dicari. Para pecinta fashion pun tidak segan untuk menghubungi Vanya mengenai berbagai desain miliknya yang fenomenal. Tidak ada lagi Vanya yang selalu tergantung dengan harta seorang Dievo Ragas. Kini Vanya mampu berdiri pada kedua kakinya, menjadi wanita yang mandiri adalah pilihan yang tepat untuk bangkit dari perasaan yang teraniaya.

***

Seiring berjalannya waktu yang mempertemukan Vanya dengan Adrian membuat Vanya menjadi melunak. Karena hanya Adrian yang selalu ada untuknya dan Adrianvlah yang selalu membantu serta melindungi Vanya dari semua marabahaya.

"Nyonya Vanya. Bagaimana dengan baju-baju ini? Dimana saya harus meletakkannya?" tanya Adrian. Dia sedang membantu untuk membereskan beberapa pakaian yang masih tersimpan rapi di dalam kantong pembungkus.

"Letakkan saja di lemari sisi kanan Adrian," jawab Vanya. Dia mengatakannya tanpa melihat ke arah Adrian yang wajahnya tertutup oleh tumpukan baju.

"Aduh!" ucap Adrian. Dia terdengar meringis karena menabrak sesuatu.

"Kenapa...?" ucap Vanya. Dia mengalihkan pandangannya ke arah Adrian. Namun Vanya seketika ingin sekali tertawa karena melihat kecerobohan yang Adrian lakukan. "Mengapa membawa sebanyak itu?" tanya Vanya. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa.

"Saya tidak apa-apa kok nyonya," jawab Adrian. Dia berusaha mengatakannya dengan tenang. Namun kini tumpukan baju yang menutupi wajahnya perlahan berjatuhan satu per satu. "Maafkan saya nyonya," ucap Adrian. Raut wajahnya yang tanpa ekspresi membuat Vanya kehilangan rasa kesalnya. "Dasar bodoh," ucap Vanya. Dia tidak mampu lagi menahan tawanya. Kini Vanya sudah tertawa geli melihat tingkah laku Adrian.

Melihat nyonya Vanya tertawa dengan lepas serta tanpa beban membuat Adrian merasa lega. Kini Vanya  yang sedang berada di hadapannya adalah sosok wanita yang kuat, tegar dan ceria.

"Saya akan segera merapikannya nyonya," ucap Adrian. Dia melukiskan senyumannya ke arah Vanya yang terlihat begitu bahagia.

"Itu memang sudah menjadi tugasmu Adrian. Maka lakukanlah dengan baik, jangan membuatku terus tertawa karena kebodohanmu," ucap Vanya. Dia kembali melanjutkan aktivitasnya yang sedang memeriksa berbagai pakaian yang baru saja terkirim ke butik miliknya.

Melihat kesempatan kedua yang diberikan oleh Vanya untuk dirinya, maka Adrian tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendapatkan kepercayaan Vanya kembali seperti sebelumnya. Bahkan Vanya mulai terbiasa dengan kehadiran Adrian di dalam setiap kegiatannya.

Namun tidak serta merta membuat Adrian melewati batas kewajarannya sebagai seorang bodyguard. Dia tetap meletakkan posisinya di tempat yang tepat. Akan tetapi Vanya sudah mulai menganggap Adrian sebagai salah satu sahabat terbaiknya. Maka Vanya tidak akan pernah menolak kehadian Adrian di hidup barunya yang baru saja dimulai.

Tidak berarti Vanya akan kembali mengulangi kesalahannya yang dahulu dengan memiliki hubungan rahasia dengan seorang pria yang bukan suaminya. Vanya hanya membutuhkan sosok yang mampu membantu dan menemaninya menjalani hari-hari yang berat. Dan Adrian adalah sosok yang telah Tuhan kirimkan untuk menguatkan dirinya disaat yang tersulit.

Vanya dan Adrian terlihat semakin akrab. Bahkan mereka seakan saling melengkapi satu sama lain. Sosok Adrian yang sebagai pelindung dan penyayang sangat cocok dengan Vanya yang begitu membutuhkan sebuah perhatian dan kasih sayang. Tidak ada satu pun pria yang mampu menepis pesona seorang Vanya.

Namun Adrian tidak ingin terbawa perasaan yang akan membuat situasi menjadi lebih sulit. Maka cukup bagi dirinya berada dekat dengan nyonya Vanya dan menjadi orang pertama yang menyaksikan senyuman serta kebahagiaan pada wajah wanita cantik itu.

♡♡♡

_TBC_

ANOTHER LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang