Chapter 7

74.5K 7.3K 267
                                    

Hai... Jangan bosen nunggu ya 😂

Happy Reading

BRAKK...

Jayden memasuki kelasnya setelah mengentakkan pintu hingga bunyinya begitu nyaring terdengar membuat beberapa mahasiswa yang sedang bercakap-cakap bersama temannya menoleh ke arahnya.

Kelas akan dimulai setengah jam lagi. Dosen pun belum datang. Dan ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melampiaskan kemarahannya pada salah satu, atau dua, atau keseluruhan dari temannya yang telah melakukan hal jahanam malam itu di klub. Ia tahu, seseorang telah menjebaknya. Entah jebakan atau hanya untuk kesenangan semata mengingat ke tiga dari mereka sudah berpengalaman dalam kehidupan dewasa antar pasangan.

Ia datang ke kampus hanya mengenakan celana pendek cargo selutut dan kaus hitam yang mencetak jelas tubuh atletisnya. Tanpa ransel ataupun niatan untuk mengikuti kelas hari ini. Rambutnya saja belum kering sepenuhnya. Jelas sekali ia baru saja selesai mandi pagi.

Biasanya saat ia masuk, beberapa wanita akan menyapanya dengan riang. Tapi, tidak untuk kali ini. Mereka semua memberikan jalan pada Jayden yang tengah mengepalkan kedua tangannya dengan erat melewati satu per satu deretan kursi.

"Eh, lo datang,"

"Jay, malam sabtu kemaren lo kemana?" Sapa teman-temannya meski mereka agak heran, ada apa dengan kilatan amarah yang terpeta pada wajah Jayden kali ini?

Melihat aura Jayden yang tampak gelap, semua yang ada di sana sekitar delapan orang wanita dan 2 pria mengernyit sambil menatap bolak-balik antara wajah Jayden, dan wajah gerombolan temannya yang tengah duduk di kursi bagian tengah. Tidak terkecuali teman satu tim basket Jayden yang saling menyikut.

"Are you...oke?" Jason ikut berucap seraya menautkan alis meski ia juga sedikit bingung.

BRAK...

Jason baru saja akan menyapa untuk kedua kalinya, dibuat hampir terjungkal dari kursinya ke belakang. "Ya elah, gebrak-gebrak aja. Cenat-cenut jantung dedek ini..." Protesnya seraya mengurut dada. Hanya dia yang berani berceletuk, sementara yang lain tahu, Jayden saat ini sedang murka.

Kedua tangan Jayden bertumpu pada meja, membuat bisep otot lengannya menyembul ke permukaan.

"Siapa?" Satu kata terlontar akhirnya dari bibir Jayden.

Jason mendongak, "apanya?"

"Jawab, siapa?!"

"Ya meneketehe. Apanya yang siapa?!" Jason ikut meninggikan suaranya, tetapi ia sudah ambil ancang-ancang dengan memundurkan kursinya hingga mentok ke bagian belakang tidak kuat bersitatap muka lebih lama dengan aura kemarahan yang terpancar pada wajah Jayden. Ia jarang marah. Sekalinya marah, sungguh mengerikan.

"Kalian pasti tahu maksud gue apa!"

"Seriously, i have no idea what are you talking about?" Christian yang menimpali.

Jason mengangguk seolah mengerti. "Oh, mungkin mengenai malam sabtu kemaren ya?" Dia bisa menangkap sinyal pada akhirnya. "Lo kabur kemana? Si Clara nyariin udah kayak orang gila tahu gak,"

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang