Chapter 30

74K 6.8K 1.9K
                                    

Maaf ya baru bisa muncul. Beberapa hari ini mataku sakit nggak bisa dipakai nulis. Terus badan lg ngedrop juga. Sore tadi baru habis diperiksa dan syukurnya nggak kenapa-napa. Cuma kelelahan aja. Makasih atas kesabarannya nunggu update-an ini.

 Makasih atas kesabarannya nunggu update-an ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist I hate You I Love You



Happy Reading

Aku tahu hati itu telah berpenghuni. Dan bodohnya, jawabannya sudah pasti kuketahui.
Lalu, mengapa aku termangu menanti cinta yang seharusnya dari awal tidak kutinggali, dan akhirnya menyebabkan patah hati. Lucu.



***
"Lovely, kamu kemana aja beberapa hari ini? Tante jarang sekali lihat kamu," sapa wanita cantik di hadapan Lovely yang sekarang berdiri di sampingnya—di depan gerobak rujak. Tonjolan di perutnya tampak lebih besar dari terakhir kali ia melihatnya.

Mereka berdua berdiri di halaman menantikan rujak yang sedang diulek bumbunya oleh si penjual. Sungguh kebetulan yang aneh bisa dipertemukan seperti ini.

"Lagi lumayan sibuk tante, di kampus." Jawab Lovely dengan sopan seraya tersenyum kecil.

"Apa semuanya baik-baik aja?" tanyanya.

Lovely mengangguk. "Iya, tentu. Cuma kesibukan anak kuliah biasa sih, Tan."

"Kamu sama Jayden?"

Lovely terkesiap, namun tetap tersenyum meski terlihat canggung. "Baik."

Callia mengangguk-angguk mengerti. "Soalnya kalian sudah jarang kelihatan bareng-bareng. Tante takutnya kalian lagi ada masalah. Dia juga kalau ditanya, malah lebih sering mengalihkan pembicaraan."

Ukiran senyum samar masih menghiasi bibir Lovely. "Kami cuma sibuk," Sibuk mengurusi hati masing-masing. Jayden yang ingin mengejar cintanya. Dan Lovely yang sedang berusaha mengenyahkan rasa agar tidak terluka. Mereka dua orang bodoh yang sedang menempatkan diri di jalan yang menurut mereka akan membawa bahagia. Atau ... malah petaka.

"Meski Jayden itu anaknya kalem, tapi dia keras kepala 'kan? Kalian dekat akhir-akhir ini. Pasti Lovely sudah tahu kalau Jayden seperti itu. Sama Papanya juga sering beda pandangan, dan pasti bertengkar hebat karena nggak ada yang mau ngalah." Wanita itu tersenyum geli, "Cuma memang mereka jarang berdebat. Karena dua-duanya sama-sama pendiam. Jadi, ya sudah. Tante nikmati saja momen langka itu."

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang